Jungkook terbangun saat sinar mentari mulai menyorot wajahnya, ia sedikit memicingkan mata sebelum akhirnya membuka matanya sempurna. Sekilas ia melirik tempat disampingnya yang sudah kosong menandakan Istrinya sudah pergi, lagi.
Semenjak malam dimana terjadi perdebatan antara dirinya dan Tzuyu, wanita itu kembali menghindari Jungkook bahkan lebih parah dari sebelumnya. Jungkook pikir setelah malam itu Tzuyu akan memaafkannya dan mau memberinya kesempatan, tapi nyatanya hingga kini wanita itu masih bungkam tanpa keputusan.
Sedikit Jungkook syukuri karena Tzuyu tidak pergi, walau ia tau Tzuyu selalu menghindar darinya dan memilih bungkam saat Jungkook bertanya. Jungkook sadar mungkin itu adalah bentuk kemarahan yang Tzuyu berikan untuknya dan ia memang layak diperlakukan demikian. Hanya saja, satu yang ia tak terima, ia selalu merindukan Tzuyu sekarang. Wanita itu selalu mempunyai alasan untuk menghindar dari Jungkook, sebuah penolakan halus yang membuat hati Jungkook berdesir.
Pria itu bangkit dan bergegas bersiap, butuh waktu beberapa saat sebelum akhirnya terlihat rapi dengan balutan kemeja dan jas hitamnya.
Jungkook melangkah menuruni tangga saat melihat Joon Jae kini mendekat.
"Pagi Paman,"
Joon Jae hanya tersenyum sekilas, namun pergerakannya terhenti saat melihat Jungkook yang berlalu.
"Kau tidak sarapan?" Tanyanya membuat Jungkook menoleh sesaat.
"Kita ada meeting, bukan?
"Masih banyak waktu untuk itu,"
Jungkook menoleh dan kini berjalan mendekat pada Joon Jae, mengambil kunci mobil yang berada dalam gengaman pria baya itu dan tersenyum.
"Aku tidak selera, Paman" Lanjut Jungkook dan kembali melangkah menjauh, membuat Joon Jae menarik napasnya dalam.
Sudah lebih dari seminggu Jungkook selalu melewatkan sarapan, juga tidak menjaga pola makannya, ia tau Jungkook bukan pribadi yang seperti itu apalagi meyangkut kesehatan. Namun agaknya ia tau penyebabnya, karena diwaktu yang sama pula Tzuyu terlihat jarang dirumah. Wanita itu selalu menyibukkan diri dengan aktivitas di luar, seperti mengunjungi panti bahkan dari informasi yang didapat, wanita itu juga mulai aktif di salah satu butik milik keluarganya.
Dan agaknya gambaran itu sudah bisa membuatnya menarik kesimpulan bahwa hubungan Jungkook dan Tzuyu sedang tidak baik-baik saja. Dan melihat keduanya yang kembali renggang, Joon Jae ikut merasa bersalah karena sampai detik ini belum bisa memenuhi amanat mendiang majikannya untuk membuat keduanya benar-benar bersatu.
"Tuan,"
Joon Jae mengalihkan pandangan saat seorang pelayan mendekat. Wanita itu meyerahkan suatu barang padanya.
"Mungkin ini milik Tuan Jungkook, saya menemukannya di ruang tamu"
Joon Jae mengernyit saat mendapati cincin yang seperti tak asing di matanya. Ia mencoba mengingatnya dan matanya membelalak saat di bagian dalam cincin itu terukir inisial J. Ia meraba tangan kirinya dan menarik cincin dengan desain yang sama dari jari manisnya.
"Cincin ini--Bagaimana bisa?" Lirihnya saat mendapati cincin itu banar-benar sama seperti miliknya.
"Tunggu!"
Pelayan yang hendak melangkah itu berhenti dan berbalik, sedikit menunduk saat Joon Jae mendekat.
"Apa ada tamu yang datang beberapa hari yang lalu?"
Pelayan wanita itu sejenak berpikir sebelum akhirnya mengangguk.
"Mungkin sekitar satu minggu yang lalu, Nona Tzuyu datang dengan seorang pria seumuran Tuan Jungkook"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Agreement [COMPLETED]
Hayran KurguDisaat sebuah keterpaksaan menjadi sebuah rasa yang tak bisa dijelaskan. Semua begitu rumit untuk bisa diungkapkan karena semua datang begitu saja bahkan tanpa menyadarinya. Namun, dikala satu persatu masalah dari masa lalu mulai ikut menghakimi, Ak...