Celah Spasial

512 63 5
                                    

   Chapter 17

Enjoy guys

~~~~~~~~~

  Petir menyambar tiada henti, menciptakan percikan api yang dihasilkan dari gesekan petir dan udara.

Melody berjalan melewati hujan petir diatas cairan energi berwarna ungu tua di atas danau ini.

Awalnya Melody menggunakan mantra perlindungan, tapi ia membatalkannya karna  tidak bisa menggunakan mantra lain.

Salah satu petir meluncur mengenai tubuhnya, Melody merasakan sensasi seperti dipukul dengan benda berat dari atas kepala, yang menyebabkan tubuhku bergetar. Tapi tidak ada dampak lain yang perlu dikhawatirkan.

Melody mengamati lingkungan disekitarnya, mengamati dengan seksama, mencoba mencari seekor kuda atau jenis kehidupan lainya di permukaan danau ini.

Melody tersenyum tak berdaya,"Aku hanya tau itu kuda kecil yang bisa terbang, memiliki satu tanduk diatas dahinya, dan bisa berubah menjadi besar ratusan kali lipat. Aku tidak tahu hal yang lebih spesifik lagi. Tapi pada intinya kuda itu terlihat lucu bukan? Lalu kemana perginya?" Melody bergumam, sembari menyebarkan gelombang sihir yang menyelimuti radius 10 meter disekililingnya.

Gelombang sihir ini hanya dimiliki oleh seorang penyihir dengan jiwa yang kuat, pasalnya hal ini cukup berbahaya jika gelombang sihirnya dipatahkan oleh seseorang dengan paksa, jiwanya akan terluka dan akan menyebabkan luka dalam yang serius.

Tapi tidak untuk Melody, Melody memiliki jiwa yang lebih dari cukup untuk menggunakan gelombang sihir pendeteksi ini. Setidaknya Melody tidak akan terluka jika seseorang mematahkan dengan paksa gelombang sihirnya disini, karena disini dapat dikatakan sebagai asal dari energi seorang Penyihir Element Petir, jadi Melody bisa menyerap esensi murni dari cairan ini, dan ia gunakan untuk meregenerasikan tubuhnya.

Melody merasa aura samar dikejauhan, dengan cepat Melody terbang ke arah aura itu berasal.

Sesampainya diarea dengan fukultasi yang lebih padat, Melody melihat seorang penyihir dengan rambut ungu sedang bertarung dengan hewan berwarna putih bersih seukuran 4 beruang Grizzly dengan tanduk bercahaya diatas dahinya, giginya yang tajam terpampang jelas saat hewan berukuran 4 beruang Grizzly itu menggeram.

Melody mengamati pertarungan mereka dari jarak yang cukup jauh. Meminimalisir aura dan nafas yang keluar dari tubuhnya, agar tidak ditemukan.

'Sepertinya pertarungan ini sudah dimulai cukup lama, dilihat dari keadaan mereka berdua, kuda itu lebih unggul dan menguasai medan pertempuran.'

Penyihir itu laki laki, rabutnya panjang menjuntai dengan jubah hitam menutupi sosok rampingnya,  badge emas dilengan kirinya tampak jelas, dengan aura bangsawan keluar dari badge tersebut.

Malody tidak pernah melihat lambang itu, tapi yang Melody lihat itu berbentuk seperti bangunan istana, kemungkinan orang itu dari Kerajaan tetangga.

Melody semakin serius mangamati pertempuran mereka, sihir yang dikeluarkan penyihir itu lebih kuat dari miliknya. Sepertinya levelnya lebih tinggi dariku, jika penyihir itu tidak bisa mengalahkan hewan besar itu, peluang aku mengalahkannya tidak akan ada.

Aura yang kasar mulai terbentuk dilangit, awan gelap mulai berkumpul dan memadat menimbulkan percikan petir dipermukaan awan itu.

Hitungan detik terus berjalan, sampai cahaya terang keluar dari tanduknya dan DOARRR, petir seukuran paha bayi menyambar dengan ganas keluar dari gumpalan awan gelap, menyerbu penyihir laki laki yang sedang menyerang secara cepat dengan mantra dari tongkatnya.

Tanpa ada waktu untuk mengelak, petir itu mengenai laki laki bersurai ungu itu dengan ganas, dan mendorong dia hingga terbang menjauh puluhan meter kebelakang.

Cahaya ungu lemah mengelilingi seluruh tubuh kuda bertanduk, dan ukuran tubuhnya mengusut hingga sebesar kucing. 'itu sangat menggemaskan' batin Melody.

Tanpa aba aba, kuda kecil itu pergi dengan kilatan petir yang tertinggal di tempatnya semula berada.

"Bagaimana dia bisa kabur, aku kira dia lebih unggul dari lawannya." Gumam Melody bingung.

Aura yang keluar dari kuda kecil itu semakin jauh, dan tanpa berfikir lama, Melody berlari dengan cepat mengikuti aura kuda kecil itu.

"Atau sebenarnya dia lebih lemah dari pria itu, hanya saja dia menggunakan teknik khusus untuk melipatgandakan kekuatan dan tubuhnya. Jika memang benar seperti itu, seharusnya kuda kecil itu sekarang terluka karena mengalami serangan balik dari tekniknya sendiri. Jika aku salah, kuda itu tidak akan pergi dengan cepat bukan." Ucap Melody pelan, matanya menatap fokus kedepan, menatap setitik kecil bayangan hitam didepannya yang pergi dengan cepat.

Melody menambah kecepatan larinya hingga batas, dan berhenti setelah berlari kurang lebih 1 kilometer, menatap kearah kuda itu hilang.

Ada celah spasial tidak jauh dari Melody berdiri, besarnya hanya seukuran anak kecil. Ia menatap kosong kearah kuda itu lenyap.

Setelah Melody amati, tidak ada tanda tanda apapun untuk membuka celah spasial tadi, hanya menyisakan riak udara yang sedikit kacau.

"Sangat aneh. Apa aku harus menunggu hingga kuda itu keluar. Ah tapi jika terlalu lama, aku tidak bisa kembali ke Academy dengan lancar." Gumam Melody.

Melody mendekat dan berdiri tepat dimana kuda kecil itu hilang, dan mencoba merasakan getaran energi, tiba tiba slas


oOo

Wattpadnya sempet kehapus, trus akunya ga bisa dibuka krna lupa password huhu, ini baru inget, pdhl waktu itu ada work yg kelar, tinggal di up. Maafkan saya maafkan saya membungkuk dengan sungguh-sungguh.

Fun ya guys, kali ini aku ga minta vote deh huhu

Element Academy : Melody Colent (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang