Terjadi lagi, semuanya terjadi lagi disini ditempat yang sama yaitu halaman belakang sekolah.
halaman belakang sekolah yang cukup kotor untuk didatangi, rumput yang telah memanjang serta kursi yang berkarat dan juga pohon besar yang ada pada halaman tersebut adalah hal yang biasa ia lihat, mungkin akan menjadi saksi semua kekejaman yang terjadi padanya setiap harinya.
"lihat? kau tidak akan pernah bisa melawan kami memang nya kau siapa hah? sebaiknya kau pergi dari sekolah ini dan jangan memunculkan mukamu lagi dihadapanku" tawa dari siswa yang bernama tag Ralysha menggelar memenuhi halaman belakang sekolah.
"kenapa kau melakukan ini padaku? aku bahkan tidak ada salah apapun padamu" isakan tangis terdengar dengan keras tepat sebelum dia mendapatkan pukulan pada kepalanya lagi dan siraman air kotor pada tubuhnya. "cih dasar bodoh" langkah seseorang meninggalkan tempat itu pun terdengar sambil tertawa kepadanya.
sekarang dia disini, berada pada kegelapan malam di dalam rumah yang sederhana itu, jika kalian bertanya dimana orang tua nya berada entahlah dia pun tak tau.
oke perkenalkan nama ku Park Seoyeon aku tinggal sendirian di rumah sederhana ini, rumah ini adalah peninggalan dari bibi yang merawatku saat kecil dan sayangnya dia telah meninggal saat aku berumur 13 tahun. kata bibi orang tua ku meninggalkan ku di depan pintu rumahnya pada pukul 03:00 AM pada saat musim dingin 15 tahun silam, aku tidak tahu mengapa orang tua ku meninggalkan ku entahlah tapi yang dapat aku simpulkan bahwa sejak kecil aku sudah tak diinginkan oleh orang orang bahkan orang tua ku sendiri.
hidup ku hancur pada umur 16 tahun tepatnya saat aku menginjakkan kaki di HIGH SCHOOL YONSAN semua perlakuan yang aku terima dari siswa bernama Ralysha dan teman-temannya cukup membuat ku hilang semangat hidup serta selalu merasa tidak berguna dan diharapkan didunia ini.
"seoyeon kau dari mana saja? aku mencari mu saat pulang sekolah tadi tapi tak menemukan mu dimanapun" ucapan teman nya terdengar, yah setidaknya aku memiliki 1 teman yang setia kepadaku mungkin terdengar konyol tetapi aku sangat sayang kepada temanku yang bernama soojin itu, jika saja soojin tidak datang pada malam itu di rumah ku mungkin sekarang aku tidak dapat melihat dunia lagi.
karena pertanyaannya tidak dijawab soojin pun berjalan mendekati sahabatnya.
"hei jangan bilang kau mendapatkan itu lagi"
"kan sudah ku bilang kau seharusnya pindah sekolah saja" ucapan khawatir temannya sungguh membuat hatinya menghangat. "aku tidak bisa pindah soojin-na aku tidak memiliki cukup uang untuk pindah" dengan suara yang lirih."aku akan mencoba berbicara kepada orang tua ku mungkin mereka bisa membantu mu pindah ke sekolah yang baru"
"tidak aku tidak bisa menerima bantuanmu, hutang balas budi ku akan semakin banyak kepada mu"
"hei, lihat aku! aku disini bersamaku jangan merasa kau berhutang padaku, kau telah ku anggap seperti saudara ku sendiri" pelukan pun menjadi penutup malam yang dingin itu
*****
Kantin sekolah terlihat ramai terlihat beberapa siswa makan sambil bersenda gurau dengan temannya.
berbeda dengan seoyeon dia sekarang berada di halaman belakang sekolahnya, kembali mendapatkan hinaan dan makian kepadanya mungkin telah berlangsung selama 10 menit.
"heh bodoh apakah kau tidak sadar diri juga? hah?! kenapa kau belum pindah sekolah" sebuah tarikan dirambutnya membuat kepala seoyeon menengadah keatas. "siram dia dan lakukan apapun yang kalian mau, aku sedang tak ingin mengotori tangan ku dengan menyentuh nya" sebuah senyuman tipis tercetak jelas pada wajah Ralysha nama yang bagus tetapi tidak dengan perilakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can you forgive me?
Short Story[OneShoot] Kehidupan menyedihkan yang dialami gadis 16 tahun, dia tak tau apa yang harus ia lakukan tetapi setelah mengetahui alasan dibalik terjadinya hal yang menyakiti dirinya sanggupkah ia memaafkan hal tersebut?