Sesampainya mereka dimension, "Aku langsung pulang aja ya Sel" Pamit Yohana.
"Lohh kok cepat Han, Emang kamu mau kemana sih?" Tanya Selin.
"Heheheh inikan udah mulai sore Selin sayang" Jawab Yohana cengegesan.
"Heeemmmm" Gumam Selin seperti tau Yohana sedang menghindar. "Yaa udah kamu hati-hati dijalan ya" Ucap Selin tersenyum.
"Iyah Sel, Dahhh..." Lambai Yohana.
"Dahhh" Balas Selin.
Setelah motor Yohana menjauh, Selin langsung masuk kedalam mension.
"Lidya minta tolong ya bawa ini kekamar" Ucap Selin kepada Lidya.
"Iya nona" Angguk Lidya langsung mengambil dari atas meja sofa.
"Nona, Silahkan lewat lift" Ucap Mahesa.
"Iya Mahe" Angguk Selin.
"Ayok" Ajak Selin.
Lidya pun mengikuti langkah kaki Selin dari belakang menuju lift.
Sesampainya didepan kamar, Selin langsung membuka pintu kamarnya.
"Wahhh... Kamar nona sangat mewah" Kagum Lidya.
"Heheheheh" Senyum Selin.
"Ayok masuk"
"Iya nona"
"Letakin disini aja ya" Tunjuk Selin keatas sofa.
Lidya pun langsung meletakkan diatas meja.
"Kalau gitu saya permisi dulu nona" Undur pamit Lidya.
"Iya, Terima kasih ya Lidya"
"Sama-sama nona"
Setelah Lidya keluar dari dalam kamar, Selin langsung membersihkan tubuhnya yang sudah terasa lengket.
15 menit didalam kamar mandi, Selin langsung keluar dengan setelah santainya. Kemudian dia menatap paper-bagnya yang baru saja mereka beli itu bersama Yohana.
"Buka aahhhkk" Ujar Selin bersemangat. "Mmmmm ini sangat unyuk-unyuk sekali" Peluk Selin kegemasan.
Cekleekkkk (Suara pintu)
"Sayang" Panggil Daniel dari ambang pintu.
"Niel" Jawab Selin.
"Kamu lagi ngapain sayang?"
"Hehehehehhe Sinih Niel" Ajak Selin.
Daniel pun berjalan kearah Selin, "Gimana? Pakaian ini sangat mengemaskan kan Niel?" Tanya Selin sambil menunjukkan diwajah Daniel.
"Heeemmm" Senyum Daniel ikut senang, "Sangat mengemaskan sayang" Cium Daniel dikening Selin.
Sambil Melihat pakain bayi itu tiba-tiba saja Selin merasa tendangan si bayi dari dalam perutnya, "Aakkhhh" Pekik Selin kesakitan.
"Kenapa sayang?" Tanya Daniel langsung.
"Bayi kita" Tunjuk Selin kearah perutnya.
"Kenapa bayinya sayang?" Tanya Daniel semakin khawatir.
"Bayinya baru saja nendang, Mungkin dia ikut kegirangan" Jawab Selin tersenyum.
"Oohhhhh" Angguk Daniel menghela nafasnya.
"Kamu kenapa gitu Niel?"
"Aku khawatir sayang kamu kenapa-napa"
"Hehehehheh" Entah kenapa Selin merasa senang melihat kekawatiran Daniel yang baru saja Daniel tunjukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
King Mafia My Husband
ActionPenantian cinta Daniel setelah bertahun-tahun lamanya. padahal tampa Daniel sadari Selin selalu berada di sekitanrya.