Aku bawa cerita baru semoga kalian terhibur...
Chanyeol menghela nafas untuk kesekian kalinya. Aroma rokok tercium dari arah samping, Kai menghembuskan asap nikotin itu ke udara. Udara dingin membuat pipinya memerah, Chanyeol memperhatikan hujan yang tak kunjung berhenti dari jendela cafe tempat dimana ia bekerja. Sudah setengah lima sore, tak ada tanda-tanda akan ada pengunjung lagi yang akan datang. Mungkin karena hujan dan juga beberapa hari terakhir ini ada virus yang mengharuskan orang-orang untuk tidak banyak beraktivitas diluar rumah.
"bagaimana apa kau sudah dapat tempat tinggal baru?" tanya Kai yang memperhatikan Chanyeol yang melamun sejak tadi.
"belum, mungkin nanti aku akan melihat apartemen dibelakang cafe ini, kata orang harganya lebih miring daripada tempat lain."
Kai terlihat terkejut dan menatap Chanyeol dengan serius. "kau yakin? Apartemen disana terkenal murah karena memang tempatnya sepi dan seram."
"aku lebih takut mati kedinginan dijalanan daripada bertemu hantu."
Kai merasa bersalah, ia sebenanya tak masalah jika Chanyeol tinggal bersamanya, tapi selama ini dia juga menumpang di tempat keluarga kakaknya yang telah menikah. Jadi tak bisa seenaknya membawa teman untuk tinggal bersama.
"aku hanya berpesan untuk selalu hati-hati, kata orang disana juga banyak penjahat yang bersmbunyi setiap malam."
"iya aku tau, tapi mau bagaimana lagi uangku hanya cukup untuk menyewa tempat disana."
Kai menepuk punggung Chanyeol, memberi semangat. Semoga temannya baik-baik saja selama tinggal disana nanti.
***
Lampu temaram yang cahayanya bahkan tak bisa menyorot tikus got yang lewat didepan kakinya. Chanyeol sedikit menyesal datang kesini dimalam hari. Suasana benar-benar sepi, tak ada satupun orang yang lewat. Gang kecil bertembok dinding yang penuh coretan abstrak. Chanyeol terus berjalan, kadang terdengar suara kucing liar yang sedang berkelahi mempertahankan daerah kekakuasaannya. Chanyeol tiba didepan sebuah rumah berpagar hitam yang tepat berada disamping apartemen lima lantai tempat ia akan tinggal. Tak lama kemudian setelah mengirim pesan, keluarlah sosok wanita parubaya seumuran dengan ibunya. Tadi ia telah mengirim pesan akan datang malam ini kepada pemilik apartemen.
"jadi kau yang bernama Chanyeol?"
Chanyeol mengangguk cepat. Wanita itu mengajaknya masuk kedalam rumah dan disuguhkan minuman hangat.
"apartemen ini terdiri dari lima lantai. Lantai yang paling atas masih kosong dan lantai lain juga banyak kamar yang belum ada penghuninya. Jadi kau punya banyak pilihan untuk memilih kamar untukmu." Wanita itu menjelaskannya dengan senyum ramah.
Chanyeol menggaruk leher bingung. "sebenarnya tak masalah mau dilantai yang mana. Hanya saja aku tak teralalu suka dengan ketinggian."
"bagaimana kalau lanai tiga, lantai satu dan dua sudah penuh. Ada satu kamar di lantai tiga yang masih kosong tapi letaknya memang lebih ke ujung." Tawar wanita itu.
Chanyeol mengangguuk, merasa tak masalah dengan tawaran si wanita paru baya. "baiklah, lalu apa kamarnya bisa aku tinggaali malam ini juga?"
Wanita itu tersenyum lagi. "kamarnya masih berantakan, kau tak akan nyaman tidur disana lagipula ini juga sudah malam untuk berberes. Bagaimana kalau malam ini kau tidur di rumahku dulu, besok pagi aku akan menyuruh orang untuk menyiapkan kamarmu."
Tak ada pilihan lain selain menurut. Chanyeol juga terlalu lelah jika malam ini harus bersih-bersih lagi. Wanita paru baya itu mengantarkan Chanyeol ke kamar tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
APARTEMEN GHOST (CHANBAEK HORROR COMEDY)
FanfictionChanyeol terpaksa pindah ke apartemen yang lebih murah karena uangnya yang menipis. Rumor yang beredar tentang apartemen itu tak membuat Chanyeol merubah niatnya. Apa yang akan terjadi dengan Chanyeol ketika menghuni apartemen yang terkenal angker?