A Gossip

18 4 2
                                    

Aku membuka pintu pada rumah asing yang telah ku huni selama seminggu ini.

Cklek....

melihat dia, sepertinya sedang membicarakan pekerjaan dengan rekannya, aku tersenyum simpul untuk memberi salam saat mereka berdua menatapku.

"Ah, Sera masuk dulu." Ucapku sopan.

"Sera jika kau lapar aku akan memesankan makanan cepat saji." Ujarnya.

Aku yang kebetulan memang sedang lapar mengangguk singkat sambil tersenyum lalu melangkah menaiki tangga.

Menoleh lagi sekilas, perempuan itu aku belum pernah melihatnya, hmm mungkin memang sekretaris atau rekan kerja, aku juga tak ingin terlalu tau.

Setelah memasuki kamar aku segera mengganti baju, diriku bisa berada disini karena dititipkan, ya dititipkan. Ayahku sedang dinas militer dan pergi keluar kota dengan waktu yang cukup lama, jadi beliau menitipkan ku pada anak atasan ayah yang sudah sangat beliau percayai, selain atasan mereka sepertinya teman dekat. Sejujurnya aku bisa saja berada dirumah sendirian namun ayahku tidak setuju dan akhirnya aku menurut saja.

Anak teman ayah yang ku maksud adalah pria tadi, yang kutemui saat aku masuk kerumah ini, anak sulung dari teman ayah, pria berumur 26 tahun, memiliki karir yang bisa dibilang gemilang, dia sudah menjadi direktur dalam usia yang masih muda. Sejujurnya ada rasa canggung ketika berada satu atap dengan orang yang tak kau kenal, apalagi dia yang notabennya adalah pria dewasa. Namun karena sudah semingu tinggal disini sepertinya mulai terbiasa.

Tok tok tok....

"Sera makanannya sudah sampai cepat makan, jika tidak magh mu akan kambuh" Ujarnya dari pintu, suaranya tegas namun lembut, suaranya sangat menenangkan. Seperti mengingatkanku pada suara ayah.

Aku membuka pintu, berhadapan langsung pada dirinya, masih ada rasa canggung yang terasa jika disuruh memanggil dengan nama, jadi sebisa mungkin aku tidak memanggil nama saat berbicara.

Kami bersama turun ke bawah, saat sampai aku masih melihat perempuan tadi, duduk dengan menghadap laptop dan beberapa kertas.

Taehyung melangkah ke sofa lagi, sedangkan aku pergi ke dapur untuk makan. Bisa dilihat percakapan mereka sangat serius. Setelah makan diriku yang masih tau diri ini membawakan beberapa cemilan dan minuman, takut jika mereka terlalu lembur dan tak sempat makan.

"Ummm apa kalian tak lapar? Aku bisa menyiapkan jika kalian ingin." Ucapku menawarkan.

Taehyung dan temannya tersenyum "Tidak, tadi kita sudah makan di restoran, terimakasih telah membawakan cemilan." Ujarnya.

Aku yang mengerti hanya mengangguk dan langsung kembali ke kamarku.

Ku baringkan diri ini di kasur, sambil memeluk boneka panda yang ku beri nama Aily, salah satu karakter favoritku pada cerita How Series, aku membuka aplikasi berwarna oranye dan membaca story update yang baru saja memunculkan notifikasinya.

Saat aku membuka halaman pertama terdapat tulisan 'peringatan cerita ini akan membuat anda menggigit kuku, gemas, dan marah sendiri'

Aku sedikit tertawa, penulisnya saja pernah pingsan karena tulisannya sendiri, memang seunik itu cerita yang ku baca.

▬▬ι══════════════ι▬▬

Memasuki sekolah seperti biasanya, melangkahkan kaki pada lorong sekolah untuk mencapai kelas yang  tertuju.

Namun diriku sedikit merasa aneh, sepertinya ada yang berbeda dengan suasana kelas, entah perasaanku saja atau memang benar, tapi aku merasa menjadi pusat perhatian, anak sepertiku ini jadi pusat perhatian? Tidak mungkin, diriku hanyalah siswa antara ada dan tiada yang berada di sekolah, menduga mungkin ini perasaanku saja jadi aku abaikan semua.

RumorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang