Terkena hukuman

23 3 1
                                    

"Ardi baru kali ini bapak lihat kamu nagis kayak anak kecil begitu," ujar pak Darwis sembari memperhatikan Sirli yang dia sangka Ardi

"Ya... dia cengeng pak," sela Ardi dalam tubuh Sirli

"Sirli! Diam dulu," ketus pak Darwis dengan nada bicara yang keras

Ardi yang bersembunyi di balik tubuh Sirli pun terdiam, sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya

"Ardi, bapak tanya sekali lagi apakah yang di katakan oleh Sirli tadi itu benar, bahwa kamu memaksanya ke dalam toilet dan berbuat kurang ajar padanya," tanya pak Darwis sekali lagi pada Sirli yang di kiranya adalah Ardi

"Tidak pak, semua yang di katakan Sirli tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi."

"Maksud kamu Sirli berbohong?" tanya pak Darwis pada Sirli yang berada di balik raga Ardi

"Iya pak, itu maksud saya."

"Jadi kalau begitu coba ceritakan apa yang sebenarnya terjadi!" titah pak Darwis

"Baik pak," tindih Sirli yang berada dalam tubuh Ardi dengan air mata yang masih mengalir membasahi pipinya

_________

Setelah Sirli yang asli menjelaskan kebenarannya pada pak Darwis, akhirnya pak darwis mengurungkan niatnya untuk membuat surat panggilan orang tua untuknya, tetapi mereka berdua harus menerima buah karma yang mereka tanam sendiri, mereka berdua di hukum pak Darwis untuk hormat di tiang pendera hingga waktu istirahat tiba

"Ardi, terima kasih atas penjelasan kamu, tetapi bapak heran sama kamu Sirli, bisa-bisanya kamu berbohong seperti itu kepada bapak," ujar pak darwis kepada kedua murid yang tengah duduk di hadapannya

"Ya ... maaf pak," ujar Ardi yang asli sambil menyilangkan kedua lengannya di belakang kepalanya

"Tapi tenang saja, kalian berdua menerima keadilan dari bapak, di mana kalian berdua harus berjemur di lapangan sambil hormat ke arah bendera hingga waktu istirahat tiba."

"Apa ...!" sahut Ardi dan Sirli secara bersamaan

***

"Ini semua karna loe!" bentak Ardi pada Sirli sembari terus tetap mengangkat tangan kanannya untuk hormat kepada sang saka merah putih

"Loh ... kok saya, ini semua karna kamu. Coba kamu tidak keluar kelas dan tetap tenang saja di dalam kelas, mungkin kita berdua tidak akan begini. Sudah bertukar tubuh kena hukuman dari pak Darwis pula," cercah Sirli dengan kecepatan 4G LTE

"Kita? Hey, andai saja loe enggak buat alasan seperti tadi sama pak darwis, gue enggak mungkin terkena hukuman bareng eloh."

"Enak saja, kan kamu yang berbuat onar, jadi terima buah dari karma kamu," sahut Sirli

Merasa kesal Ardi langsung memalingkan wajahnya dan enggan untuk melihat wajahnya sendiri yang kini di huni oleh Sirli

'Gue harus bisa selamat dari hukuman ini, ya ... gue pasti bisa' batin Ardi

Akhirnya dia mulai berpikir bagai mana dia bisa selamat dari hukuman pak Darwis, hingga tiba-tiba muncul sebuah ide di benaknya

'Gue lupa kalau saat ini gue lagi ada di tubuh Sirli, gue kan bisa berpura-pura pingsan dengan raga lemah ini'

Akhirnya Ardi berpura-pura pingsan di tengah lapangan, salah seorang murid melihat adegan akting yang di peragakan oleh Ardi, dia langsung berteriak di dalam kelasnya kala itu

"Eh ... si Sirli pingsan tuh ...!" teriaknya dengan lantang hingga membelah udara dalam kelasnya, semua mata siswa langsung tertuju pada akting yang di praktikkan Ardi. beruntungnya kelas tersebut sedang jam kos alias jam kosong

Akhirnya si murid yang melihat akting Ardi langsung berlari keluar kelas dan mengangkatnya dari panasnya lapangan dan pancaran sinar mata hari

"Eh ... Ardi loe kok enggak nangkap si Sirli pas dia mau pingsan?" tanyanya pada Sirli yang asli

"Sudah, biarkan saja dia di lapangan tergeletak seperti itu, paling dia sedang berpura-pura pingsan." Ketus Sirli yang sudah mulai banjir keringat dengan tangan masih melakukan hormat

Murid itu tidak mengindahkan apa yang di katakan oleh Sirli dan dia pun mengangkat Ardi yang berpura-pura pingsan dengan menggunakan raga milik Sirli. Akhirnya kini tinggal Sirli sendiri lah yang berada di lapangan yang sedang menjalankan hukuman sedangkan Ardi sedang berbaring dengan santainya di ruang UKS

"Hahaha ... rasain loe Sirli, emang enak dalam tubuh gue." Gumam Ardi sembari tidur terlentang di atas ranjang UKS yang lumayan empuk

Sementara itu Sirli masih berada di lapangan, menerima hukuman dan menjadi bahan tontonan untuk kelas yang sedang jam kosong

"Eh ... tapi, gue kasihan juga sama tu anak, gue yang buat kesalahan dia yang menanggung semuanya, lebih baik nanti pas jam istirahat gue minta maaf aja ama dia." Ujar Ardi yang tiba-tiba merasa kasihan kepada Sirli yang sedang berada di lapangan menggantikannya

🕗

Ketika jam istirahat tiba, bel pun berbunyi, bersamaan dengan itu Sirli pun juga ikut pingsan karna terus terpapar pancaran sinar matahari yang membuatnya pusing dan akhirnya tak sadarkan diri. Semua siswa keluar dari kelas mereka dan melihat ke arah lapangan untuk melihat Ardi yang sedang di hukum, tetapi malah melihat dia sudah tergeletak tak sadarkan diri di lapangan

"Eh ... si Ardi pingsan tuh, tumben-tumbenan dia pingsan biasanya sampai pulang pun dia sanggup." ketus salah seorang murid yang sekelas dengan Ardi dan Sirli, namanya adalah Abdel

"Iya, nerk. Mungkin kali ini ardi sedang sakit atau dia tidak sarapan saat terkena hukuman." Balas Riu yang berdiri di samping Abdel dengan kancing baju paling atas yang sengaja di buka untuk memamerkan dadanya

"Yuk kita samperin!" ajak Abdel pada Riu

"Yuk!" balas Riu

Sesampainya mereka berdua di sana, murid-murid yang lain pun juga turut bergabung mengerumuni Sirli yang pingsan di tengah lapangan. Ardi keluar dari dalam UKS karna mendengar siswa sedang ribut-ributan dan berlari menuju ke arah lapangan ketika dia sudah sampai di pinggir lapangan Ardi bertanya kepada salah satu murid yang berlari menuju kerumunan itu

"Eh ... stop, stop. Itu ada apa sih?" tanyanya sembari menahan murid yang sedang berlari menuju kerumunan di tengah lapangan

"Owh itu, katanya sih Ardi pingsan karna menerima hukuman dari pak Darwis, semua siswa heran karna baru kali ini Ardi pingsan akibat di jemur," jawab murid tersebut

Mendengar hal itu Ardi yang berada di tubuh Sirli pun berlari menuju kerumunan tersebut dan menerobos banyaknya siswa yang tengah berdiri

'Maafin gue Sirli ...! Enggak seharusnya gue ninggalin elloh di lapangan sendirian.' Batin Ardi

Dengan mata yang mengeluarkan tetesan air Ardi menerobos kerumunan siswa, dan pada sat dia berhasil sampai tepat di tengah-tengah kerumunan dia melihat Sirli yang berada dalam tabuhnya tergeletak tak sadarkan diri, Ardi berlari sekali lagi dan memegang wajahnya, tampah di sangka-sangka, Ardi langsung menempelkan bibirnya pada bibir tubuhnya yang di dalamnya ada Sirli yang tak sadarkan diri, guna membuatkan nafas buatan

Sontak semua siswa yang ada di sana langsung terkejut atas tindakan Ardi yang berada dalam tubuh Sirli

Gimana ceritanya? Maaf kalau jarang up yah... kawan-kawan

Jangan lupa vote yah...

Follow
Ig: fajri_407
Fb: andi muh fajri

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hug and swap. 'Bertukar Tubuh Dengan Sebuah Pelukan'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang