Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Udah?" Tanya Eri sembari menerjemahkan kalimat-kalimat berbahasa Jepang ke bahasa Indonesia. Sore ini, Eri tengah ada sesi untuk konsultasi belajar melalui sambungan telpon-- harusnya video call tapi Sella, murid bimbingannya, minta buat telpon aja. Gak tau deh kenapa.
Ada untungnya juga, sih. Eri jadi bisa sekalian ngerjain jokian buat terjemahan.
"Udah, Kak Eri. Aku dapatnya 2-log5, bener gak?"
Eri mengerutkan keningnya, menghentikan kegiatan menerjemahnya di atas lembar HVS dan beralih menatap layar laptop yang menampilkan foto soal. "Bentar-bentar." Kata Eri, lalu mulai menghitung jawabannya di lembar HVS lain. "Sella, CH3COOK itu senyawa asam atau basa?" pancing Eri.
"Basa, Kak Eri." Jawab gadis itu lalu terdengar suara grasak-grusuk. "Salah, ya, jawaban aku?"
"Iya, harusnya 9-log2, kan basa. Mol per liternya dapet berapa?"
"19,6 per 98 dikali 1000 per 500 jadinya 00,4 mol per liter."
"Loh, itu bener?" Lalu Sella terkekeh. "Ahh tau-tau. Kayanya kamu salah hitung di pOHnya, deh."
"Iyakah?"
"Gimana?" Tanya Eri setelah Sella hanya diam saja di sebrang sana.
Kekehan Sella kembali terdengar. "Hahaha, iya, Kak Eri. Aku salah waktu me-log-kan OH- nya, terus langsung dijadiin PH, harusnya, kan, masih pOH baru dikurangin sama 14 buat dapetin PH-nya."
Baru juga Eri mau menjawab dengan menanyakan berapa hasil akhir yang gadis itu dapatkan setelah menghitung ulang, ponselnya berdering karena ada panggilan masuk dari nomer asing. "Eh, bentar ya, Sell. Ada yang nelpon nih."
Eri mengangkat panggilan itu setelah Sella mempersilahkannya. "Halo, Assalamu'alaikum, siapa ya?"
"Waalaikum salam. Eri, ini Dian." jawab si penelpon. Suaranya sih cewek.
"Dian siapa, ya?" Well, meskipun Eri punya insting yang kuat kalo ini tuh Diandra, tetangganya, tapi gak ada salahnya memastikan, kan? Siapa tau cewek lain yang namanya Dian juga.
"Diandra, Eri. Tetangga sebelah rumahmu." Oh, ternyata benar.
"Ohh, kenapa Di?"
"Ayo keluar. Kan mau minta sumbangan buat lomba." Jawab Dian lagi.
"Katanya jam empat."
"Iya, tapikan ini udah jam empat kurang tujuh menit." Eri mengernyit, baru tau jika sekarang Diandra menjadi orang yang tepat waktu. "Juan yang bilang gitu. Dia juga yang nyuruh nelpon kamu."
Oh, tentu saja. Juan kampret, ada masalah apa sih dia sama Eri?! Minta disantet banget emang anaknya.
"Oh, iyadah. Tunggu dah dulu. Lima menit lagi aku keluar." Dian mengiyakan lalu Eri memutus panggilan dan kembali pada panggilan sebelumnya dengan Sella. Membahas mengenai jawaban soal yang tadi lalu selesai karena memang itu soal terakhir.
