18 - Dunia itu Sempit

11 2 0
                                    

Bukan dunia yang sempit, tapi manusia itu sendiri yang ngebuat semakin deket. —Nalendra Kala Semesta.

Aurora berjalan mengitari sekeliling kampus hanya untuk mencari sosok Algieba, kemarin ia belum sempat mengucapkan kata terimakasih.

"Al mana sih!" kata Aurora sambil berjalan.

"Masa gue bilang makasihnya lewat WA? Kan engga sopan."

Haha bohong! Bukan karena tidak sopan tetapi karena Aurora juga ingin bertemu Algieba, meskipun hanya sebentar.

🐆 Team Seojun 🐆

Raqilla Alesha
Ra! Lo dimana? Engga kelas?

Kei Zivanka
Lo dicariin Pak Eko, keknya Pak Eko udah jadiin lo Mahasiswi kesayangan deh(:

Raqilla Alesha
Buruan kesini anjir, mumpung belom mulai.

Setelah melihat isi chat dari Qilla dan Keisya, Aurora langsung melototkan mata. Ia lupa jika jadwal hari ini diganti menjadi mata pelajaran Pak Eko. Mata pelajaran beliau sangat menakutkan karena jika ada yang terabsen Alpha sebanyak 3 point akan mempengaruhi untuk semester depan.

"Mampus gue!" ucap Aurora sambil berlari terburu-buru.

Setelah sampai di depan kelas, dengan berhati-hati ia mengetok pintu. "Bismillahirrahmanirrahim."

Tok! Tok! Tok!

"Permisi Bapak."

"Ya masuk!"

"Maaf bapak saya tadi dari toilet." ucap Aurora berbohong.

"Ya tidak apa-apa Aurora. Silahkan masuk! Untung kamu datang lebih cepat karena 3 menit lagi pelajaran akan saya mulai." ucap Pak Eko di tempat duduknya.

"Baik Pak terimakasih."

Tanpa pikir panjang ia langsung masuk dan duduk tepat di sebelah Kala.

Nalendra yang tersadar kedatangan Aurora langsung duduk tegap, padahal awalnya ia tertidur.

"Ra lo gapapa kan? Ada yang sakit ga?" tanya Nalendra khawatir.

"Ssttt! Jangan kenceng-kenceng Le, nanti Qilla, Reksa sama Kei tau kalo kemaren ada drama culik-culikan."

"Emang mereka engga tau?" tanya Nalendra kebingungan. 

"Engga." Aurora menggelengkan kepalanya cepat. "Oh iya Le, makasih lagi ya kemarin. Lo keren banget!" balas Aurora tersenyum.

Nalendra langsung salah tingkah karena pujian yang diberikan oleh Aurora. "Ah biasa aja Ra, gua emang suka nolongin orang gitu kok." ucapnya malu-malu.

Sssttt jangan percaya mulut manis laki-laki ya!

Lalu Nalendra kembali dengan posisi tidurnya, sedangkan Aurora memperhatikan penjelasan Pak Eko.

"Nale." panggil Kala berbisik.

"Hm?" Nalendra bergumam dengan posisi yang masih sama.

DarahmeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang