Satellite

9 0 0
                                    

Media boleh diputar sambil atau sesudah membaca cerita

Tinggal dan meninggalkan.
Dua hal itu sepertinya bukan hal asing lagi di hidupku. Mereka seperti beriringan atau bahkan seperti lem dan perangko yang tidak terpisahkan. Percaya atau tidak, sepertinya itu takdir yang harus aku hadapi bahkan di dunia virtual ini.

Berusaha tinggal saat dia meninggalkan, tetap tinggal saat keluarga meninggalkan, dan bodohnya aku tetap diam di tempat yang sama saat teman-temanku di sini semakin jauh, meninggalkan.

Dan ketika aku hampir ingin pergi, aku... melihatnya. Laki-laki berwajah khas jepang dengan rambut panjang diikat setengah. Hahaha, Ia terlihat seperti singa yang lucu! Ya, ia Nakomoto Yuta yang sedang mencari 'pasangan tiga hari'-nya di base bernama WeGotLoves. Lucunya lagi dia menambahkan 'a girl who loves milkyway' dan entah keberanian apa yang muncul saat itu, aku menjawab tweetnya seolah kuabsen semua benda langit dari Bima Sakti sampai Andromeda.

Selanjutnya, kalian pasti tahu apa yang terjadi. Ya, dia memilihku! Sungguh! Demi Venus dan seisinya! Aku saaaaangat senang!!!!

Dia menemukanku di tengah banyaknya perempuan beserta para pendukungnya. Dan... membuatku kembali sedikit berharap pada dunia ini. Astaga, bahkan sampai sekarang rasanya aku ingin teriak.

Oke, kembali ke masa indah itu. Singkatnya, kami berkenalan, bercerita tentang ketertarikan kami pada galaksi dan seisinya, dan melakukan banyak hal baru.

Pernah saat hari kedua kami, dia berkata, "ke Mars, yuk. Naik naga indosiar."

Sungguh saat itu aku tertawa lepas! (saat mengetik ini pun aku jadi tersenyum lagi *nyengir*). Dia selalu punya caranya sendiri saat melakukan sesuatu.

Pernah juga aku bertanya di hari ketiga kami, saat kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan lebih lama, "Sagara, arti nama kamu lautan. Kenapa sukanya bintang?" Saat itu dia sedang menggunakan nama lokalnya.

Lalu katanya, "aku suka semua yang berhubungan dengan alam. Tapi lebih suka kamu."

"Hahaha, gombal."

Dia melanjutkan. "Ta, let me be your satellite. Biarin aku yang memutari dunia kamu dan nemenin kamu."

Saat itu juga aku ingin teriak, "DEMI PLUTO, AKU BENAR-BENAR SUKA PADAMU, SAGARA!"

Hahahaha, masa-masa itu sungguh punya tempat istimewa tersendiri dalam memoriku.

Lima bulan lamanya aku bahagia hanya karena seorang Sagara. Sejak hari pertama WGL mempersatukan kami, Dia selalu ada di sana, di lintasannya, berputar dengan indahnya sembari melontarkan lelucon-lelucon garing yang anehnya terasa lucu. Kami bahagia sampai aku lupa akan dua hal yang kutakutkan. Sampai badai yang tidak terasa kedatangannya, tiba-tiba muncul di depan mata.

Satu pesan baru dari Sagara.
Isinya: "Selamat pagi, Asta. Ada hal yang mau aku omongin."
Perasaanku tiba-tiba campur aduk, perutku mulas, takut. Dan saat itu juga aku sadar bahwa hubungan kami ada di ujung kata pisah.

Sagara mencintai orang lain. Ada seseorang yang ia sukai di dunia real life-nya.

"Aku masih menyukai kamu, Ta. Kamu orang yang sangat baik. Tapi, banyak pertimbangan kalau kita mau lebih dari ini."

Dia menjelaskan banyak hal dan intinya itu semua membuatku cukup tahu diri, kehadiranku tidaklah cukup dibanding dia yang menemaninya secara nyata.

Duniaku seakan runtuh, aku sudah terlanjur jatuh pada segala perlakuan Sagara dan tiba-tiba kenyataan menghantam, membuatku sadar bahwa kami tetap dibatasi ruang sialan bernama virtual.

"Sagara," kataku. "Aku bahagia kamu selalu menjadi satelitku. Makasih udah selalu berusaha berputar dengan duniaku bahkan sejak hari pertama kita kenal. Sekarang waktunya kamu kejar dia. Jangan biarin orang yang belum pernah kamu temui menghalangi bahagianya kamu. Bagaimanapun juga, kita tetap dua orang asing di dunia nyata."

Sakit. Bagiku rasanya sungguh sakit. Aku tahu ini hanya hubungan abu-abu yang tidak semestinya membuatku sesak sampai menangis, bahkan saat teman-temanku pergi aku sudah tahu itu. Tapi pada akhirnya aku tetap menyayanginya dengan perasaan yang nyata.

Saat aku bicara seperti itu, banyak hal yang kupikirkan termasuk: harus lari ke siapa aku setelah ini?

Aku seperti dibawa mundur oleh ruang waktu, kembali pada situasi sebelum bertemu Sagara. Terlintas semua kenangan dari awal aku menemukannya di konten WGL, berkenalan, melewati banyak hal seru selama tiga hari, kemudian sepakat untuk bersama lebih lama.

Hhh... Mungkin banyak pasangan yang sama-sama meninggalkan, tapi tak sedikit juga yang sama sepertiku, masih tinggal pada kenangan meskipun yang memberi kenangan sudah meninggalkan.

Teruntuk WeGotLoves dan Sagara (walaupun kamu ngga mungkin baca), terima kasih ya sudah lewat di linimasaku saat itu. Terima kasih sudah memberikanku kesempatan merasakan bahagianya menjadi poros duniaku sendiri, dikelilingi oleh satu satelit indah yang dengan caranya sendiri mampu membuat bentala yang kesepian terlihat sempurna di semesta sana.

SateliteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang