●●●
jeffrose_'s present
●●●
"SAYA tak melihat apapun yang menyenangkan dari lelucon ini, Tuan Park."
Park Chanyeol meluruskan kakinya di atas meja. Penampilannya agak santai hari ini, begitu sesuai dengan cuaca Afrika Selatan. Di kamar hotelnya yang amat luas; di salah satu kursi yang tersedia; Hendery duduk sambil meremas-remas lutut. Wajah pemuda itu geram bercampur bingung. Chanyeol mengetuk-ngetuk puntung tembakau di asbak dan tersenyum padanya.
"Nak, aku hampir tak bisa mengangkat wajahku di hadapanmu," katanya tenang. "Tapi kau memang pahlawan kami."
"Saya tidak mengerti," Hendery mencondongkan tubuhnya ke muka. "Saya tidak mengerti semuanya."
"Kau sudah tahu garis besarnya: kita ditugasi Kim Doyoung untuk menangkap Lennart Boscono."
"Saya masih tidak paham," potong Hendery. "Jadi selama iniㅡyang saya kira adalah Tuan Lennart, bukanlah Tuan Lennart sama sekali?"
"Samuel Boscono bukanlah orang baik yang dapat berkeliaran dengan nama aslinya," Chanyeol menjelaskan. "Dia termasuk pengkhianat organisasi karena menggunakan heroin. Jadi dia kabur dengan menyatakan dirinya mati dan menikahi Carlone menggunakan nama depan adik tirinya.
"Adiknya itu kemudian memanfaatkan keadaan. Nama kakak tirinya yang sudah terlanjur kotor akibat heroin digunakan untuk menyelundupkan banyak narkoba dan juga senjata-senjata ilegal. Pusat penyelundupan itu Afrika Selatan.
"Carlone adalah wanita cerdik. Ia menikahi Boscono untuk membongkar seluruh identitasnya dan kemudian menggunakannya sebagai alat berharga untuk menangkap gembong adiknya.
"Tapi mencari keberadaan adiknya, Lennart Boscono, barulah hal yang sulit. Setelah 3 bulan, kami akhirnya menyadari pergerakan aneh di Maria Russel, terutama yang ditimbulkan oleh seorang pemuda bernama Lee Jeno. Carlone dan Boscono pun memulai penyelidikan dengan alasan bulan madu, kau juga ikut, 'kan?"
Hendery mengangguk. Chanyeol lalu meneruskan kisahnya.
"Untuk memudahkan penyelidikan, Carlone dan Boscono pun bercerai. Boscono memulai pelatihannya untuk menyamar di Maria Russel sebagai dokter kapal, sedangkan Carlone menikahi ahli senjata api muda yang sudah terverifikasi namun belum cukup memiliki nama, Xiao Dejun.
"Ketika Boscono telah berhasil menjadi dokter, barulah keberangkatan kita diatur. Seharusnya Carlone ikut saat itu, sayang sekali dia gugur."
Chanyeol menghela nafas. Raut kebingungan Hendery belum juga sirna.
"Memang apa yang dilakukan Lee Jeno sehingga kalian berakhir mencurigainya?"
"Dia berusaha keras menjadi 'anjing'," ujar Chanyeol penuh penekanan. "Kudengar orangtuanya juga merupakan pembelot organisasi kita. Mungkin dia merasa posisinya aman, lalu bertindak tanpa berpikir lagi. Penembakan tunggal itu contohnya."
"Sebetulnya saya masih heran." Hendery menggaruk kepalanya. "Jadi kalian sudah tahu bahwa akan ada dua pistol yang digunakan dalam keributan ini?" tanya Hendery.
"Yang tahu itu Nyonyamu, Hendery. Itu sebabnya dia menikahi Xiao Dejun. Keputusan yang begitu gegabah, pikirku pada awalnya. Karena kau tahu sendiri, Dejun itu masih muda, dan dia pemabuk. Sebelumnya aku juga tidak tahu dia akan berperan apa di sini. Tapi ternyata dia yang menembak tulang kering Lennart Boscono." Chanyeol mengakhiri penjelasannya sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
High By The Beach ● HenXiao ●
Fiksi Penggemar[Completed] Lights, camera, acción Xiao Dejun bingung. Ia selama ini yakin telah menikah dengan wanita baik-baik ㅡmeskipun ia tahu istrinya sama sekali tidak mencintainya, tapi itu bukan masalah, ia pun menikahi wanita berusia 40 itu semata-mata kar...