Gelap
Sesak
Nafasku menjadi berat
Rasanya aku seperti ditarik semakin dalam
Aku mencoba menggapai sesuatu tapi hasilnya nihil
Hingga tenagaku sudah diambang batas
Berlawanan dengan tekanan yang begitu besar di laut yang luas
Aku ingin berteriak meminta pertolongan
Namun, mulutku tak bisa dibuka
Badanku mulai lemas
Tuhan, mungkinkah diriku segera menyusulnya?
Tunggu, sepertinya seseorang memelukku. Samar-samar aku melihat bayangan tubuh seseorang membawaku ke atas. Kurasakan pelukannya semakin erat. Apakah engkau malaikat yang dikirim Tuhan untuk menyelamatkanku?
"Uhuk.. uhukk!"
Aku terbatuk, rasanya organ pernapasanku sangat tidak nyaman. Mataku melihat ke sekitar. Ramai orang-orang mengelilingiku. Nampak seseorang menyodorkan air mineral kepadaku.
"Ini, minum dulu sayang," wanita tua itu terlihat khawatir karena keadaanku yang tidak baik. Aku menurut, sebab lidahku terasa sangat asin. Bersamaan itu, aku mencoba mengingat apa yang terjadi padaku.
Ah, iya. Aku tenggelam.
Hal terakhir yang ku ingat, hanyalah aku yang berdiri di pantai sambil menabur bunga mawar. Dan tiba-tiba ombak besar datang dan menenggelamkan aku tanpa sempat diperbolehkan lari.
Wanita tua itu kemudian memberiku segelas teh hangat. Orang-orang disekitar ku nampak lega melihat aku yang ternyata belum waktunya menghadap Tuhan. Ia kemudian memberi isyarat—anak ini tidak apa-apa— dan membiarkan mereka kembali melanjutkan pekerjaan mereka.
"Siapa namamu sayang?" tanya wanita tua itu dengan lemah lembut. Aku mencoba mengeluarkan suaraku, "Fel-ly," jawabku yang akhirnya terdengar sangat serak.
Wanita tua itu tersenyum dan mengelus rambutku yang basah. "Felly ya, nama yang cantik." Wanita itu sepertinya tau aku punya banyak pertanyaan, tapi ia memilih diam sampai aku mau bercerita.
"Felly, Oma akan memasakkanmu makanan yang sangat lezat. Kamu harus tetap disini sampai merasa lebih baik, mengerti?" ujarnya. Aku mengangguk pelan walau sedikit merasa tidak enak karena keadaanku memang belum sepenuhnya baik. "Oh iya, selagi Oma di dapur, Erza akan menemani kamu."
Oma menunjuk ke pintu kamar, mempersilakannya masuk. Aku menengok. Seorang anak laki-laki berdiri menatapku sendu. Tubuhnya lebih tinggi sekitar 10 cm dariku. Rambutnya sedikit bergelombang dan kulitnya berwarna kuning langsat. Dari raut wajahnya ia terlihat punya banyak pertanyaan sepertiku. Oma kemudian pergi meninggalkan kami berdua. Ia melangkahkan kakinya dan duduk di kursi samping ranjangku.
"Apa... kamu yang sudah menolong ku tadi?" tanyaku secara spontan. Aku juga tidak tau, kalimat itu keluar begitu saja saat berhadapan dengan dia.
"Ya. Astaga... aku sudah mengamatimu sejak kau berdiri di sana sendirian. Dan kemudian kau tiba-tiba hampir tersapu ombak," ujarnya cepat sambil memperagakan bagaimana hal itu terjadi. "Aku langsung berteriak dan berenang untuk menolongmu. Lalu aku memeluk erat pinggangmu dan membawamu ke atas. Hahh... rasanya menakutkan."
Ia berbicara tanpa jeda dan aku dibuat melongo karenanya. Aku merasa sedikit terhibur, terlepas dari semua hal yang menyakitkan yang ditimpakan padaku.
"Ah, maaf aku belum memperkenalkan diri," tangannya menjulur ke arahku "Namaku Erza, Erza Faqih Bramantyo. Dan umurku 13 tahun."
"Ah, namaku Cassandra Felly Ataraxia. Umurku 12 tahun. Panggil saja aku Felly," kami pun saling menjabat tangan. Wajahnya menampakkan semburat merah sambil tersenyum.
"Felly, bagaimana keadaanmu?" tanyanya lembut. "Aku merasa lebih baik, terimakasih telah menyelamatkanku Erza."
Ia tersenyum, dan hendak bertanya namun tampak ragu. "Apa kamu punya pertanyaan?" kataku padanya.
Ia masih merasa tidak enak. Namun aku berkata tidak apa. Kemudian ia menanyakan suatu hal yang seperti otomatis menghidupkan kesedihan dalam hidupku. "Uhm, maaf jika ini menyinggung mu. Tapi, dimana kedua orang tuamu hingga meninggalkanmu sendirian di tepi pantai? Dan sampai sekarang pun mereka belum juga mencarimu... ."
• • •
Halo semua, ini cerita baruku. Untuk event komunitas literasi yang aku ikuti. Semoga suka ya dan nantikan terus ceritanya ( ◜‿◝ )♡
Ah iya, terimakasih banyak kepada Kak Nabila yang sudah repot-repot membuatkan cover lain untuk cerita ini.
Keren sekali kak, arigathanks gozaimaz (人 •͈ᴗ•͈)
Oke sampai jumpa di chapter berikutnya. See you.
♪ ♪ ♪
KAMU SEDANG MEMBACA
I, SEA, YOU
Teen FictionMengisahkan tentang seorang gadis yang takut pada lautan. Kemudian suatu hari ia kembali menatap laut lepas itu, dan ombak besar yang menerjang hampir merenggut nyawanya. Namun, seseorang menyelamatkan ia dan membawanya ke permukaan. Siapakah orang...