20. Anniversary Pertama

3.2K 404 208
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















"Kalau ternyata Tanisha nggak berubah dan nggak bisa bahagiain kamu, Mama bakal jadi orang pertama yang nyuruh kamu untuk pisah sama dia, Jaehyun."

Kalimat Bianca kembali terngiang dalam ingatan Jaehyun begitu tiba di apartemennya, padahal sejak tadi dia sudah mencoba untuk melupakannya dan menganggap ucapan sang ibunda hanya angin lewat yang tidak sepatutnya dia hiraukan. Walau Bianca yang memilih calonㅡbegitu juga dengan orang tua Tanishaㅡpernikahan adalah pilihan Jaehyun dan apa pun yang terjadi, semua keputusan ada di tangannya.

Sejak memilih menikah, Jaehyun tidak pernah mau ada yang namanya perpisahan, terlebih kalau masalahnya masih bisa ia atasi dengan baik dan tidak sepenuhnya memengaruhi kehidupan rumah tangga. Namun, bila melihat perjalanan rumah tangganya selama hampir satu tahun, rasanya nyaris tidak bisa diselamatkan. Sekalipun bisa, ada saja jalan terjal yang harus dilalui, tetapi sulit untuk dilalui. Bukan karena Jaehyun tidak mampu, melainkan karena Tanisha tidak mau diajak untuk melalui jalanan terjal itu secara bersama.

Pernikahan bukan dilakukan oleh satu orang, bukan? Jadi susah senang, keduanya harus dihadapi bersama-sama dan ditanggung bersama-sama. Jaehyun menggeleng dan menertawakan kebodohannya karena sudah berpikir kalau saran Bianca soal perceraian adalah hal yang baik. Sebuntu apa pun, Jaehyun tidak boleh terbuai dengan perpisahan. Selama ini Tanisha memang sering menolaknya, tetapi sama seperti Jaehyun, wanita itu pun pasti tidak mau adanya perceraian.

Jaehyun mengembuskan napas berat. Tidak seharusnya dia memikirkan soal perceraian yang hanya membuang tenaganya. Saking banyaknya tenaga yang terbuang, Jaehyun sampai berbaring di kasur karena kelelahan. Banyak memikirkan hal negatif memang berpengaruh negatif pula pada tubuh dan Jaehyun harus menghentikannya.

Jaehyun menatap langit-langit kamar, lalu kepalanya ia tolehkan ke kiri dan menemukan foto yang dipajang di dinding sebagai penghias agar kamarnya tidak terlalu sepi. Foto pernikahannya dengan Tanisha di pelaminan yang begitu memesona, membuat siapa pun yang melihatnya otomatis akan memberikan pujian. Jaehyun baru sadar kalau dia tidak pernah mengamati foto pernikahannya sendiri karena terlalu fokus pada sosok nyata Tanisha yang masih sulit digapai.

Sekarang Jaehyun melihatnya jelas, bagaimana senyum manis Tanisha seraya menggandeng tangannya tampak tulus. Begitu juga Jaehyun yang tampan dengan setelannya, membuat kaum hawa tidak akan berhenti memuji ketika memandangnya. Jaehyun dan Tanisha tampak bahagia dalam pesta semalam, hingga tidak tahu bahwa rupanya kehidupan pernikahan mereka lebih layak disebut sebagai siksaan yang menyakitkan. Kehidupan rumah tangga memang tidak selalu mulus, tetapi Jaehyun tidak pernah menyangka bahwa sejak awal rumah tangganya tidak pernah mulus.

Bila memang nantinya Jaehyun sudah menyerah dan Tanisha tidak ingin melanjutkan rumah tangga bersama-sama, haruskah perceraian menjadi jalan keluar setelah semua yang ditempuh tidak membuahkan hasil?

Second Lead (OPEN PO DI SHOPEE ANDROBOOKS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang