12• Kidnapped

7.6K 1.2K 722
                                    

Happy reading guys!

Play mulmed di atas!

Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian semua! ❤

***

Pegasus angkatan 5

Pegasus angkatan 5

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12. Kidnapped

"Scarlett hilang!" ujar Jendral ketika sampai di warbog. Cowok itu baru saja balik dari Cafe untuk menjemput Scarlett namun sesampainya di sana Scarlett tidak ada. Malah kata karyawan lain gadis itu sudah pulang sejak tadi.

Semua anggota Pegasus langsung berdiri serempak. Melihat kedatangan Jendral. Mereka saling pandang.

"Lo udah coba telpon dia?" tanya Lintang tenang.

"Udah. Tapi ponselnya mati." jawab Jendral khawatir. Ia mondar-mandir.

"Rumah lo udah cek?" tanya Gamma.

"Tadi gue sempet telpon nyokapnya juga tapi katanya Scarlett belum pulang juga. Dia khawatir."

"Coba telpon lagi nyokapnya kali aja Scarlett udah balik ke rumahnya." ujar Lintang membuat Jendral langsung menelepon Ibu gadis itu.

Melihat raut wajah cemas ketika selesai menelpon membuat mereka ikut khawatir. Biar bagaimanapun Scarlett itu perempuan yang harus Jendral lindungi dan jaga. Mereka pun mengerti itu, apapun yang saat ini berharga bagi ketua mereka itu berarti juga berharga untuk mereka.

"Sial!" umpat Jendral memijat pelipisnya. Mencoba kembali menghubungi nomer Scarlett dan masih belum aktif.

"Ponselnya mati." ujarnya.

"Biar kita bantu cari dia di daerah sini." ujar Hito. Ya, cowok yang kemarin sempat jadi korban dari anggota Triamor, kini sering ikut nongkrong bersama mereka. Bersama anak dari sekolah lain.

"Bener, biar kita bantu cari cewek lo, bang." ujar Robin tidak tahu menahu. Ia hanya membaca situasi. Jadi ia berpikir gadis itu adalah kekasih dari Jendral.

Jendral dan teman-temannya sempat terkejut mendengar itu, tapi mengingat situasi saat ini darurat ia membiarkan saja. Ia mengangguk.

"Tolong cari dia di daerah Morat Cafe. Biasa dia lewat jalan pintas kecil. Nanti gue kirim fotonya." ujar Jendral pada mereka.

"Iya Bang. Kalau gitu kita berangkat dulu." ujar Dewa di balas anggukan singkat dari yang lain. Lalu meninggalkan warbog bersama Robin, Hito, Sandy, dan Vidar.

Jendral masih terus mencoba menghubungi ponsel gadis itu. "Gue harus cari dia juga." ujarnya.

"Kita ikut!"

Baru saja mereka hendak menaiki motor masing-masing. Tiba-tiba saja ponsel milik Jendral bergetar dengan segala harapan cowok itu melihat nama yang tertera di sana. Ayahnya. Ini tidak biasanya. Mengapa pas sekali dengan situasi saat ini. Pasti ada yang tidak beres, pikirnya.

JENDRAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang