🐿🐿🐿
Dinginnya cuaca dipertengahan November 2020 benar benar seperti hatinya seorang pria Jung kali ini. Pria dengan senyuman secerah mentari itu seketika berubah menjadi gumpalan es dimusim dingin. Tak ada senyuman hangat yang menyapa kembali. Yang ada hanyalah raut wajah datar pria itu yang sedingin musim kali ini.
Jungkook tahu apa yang membuat pria itu seperti kehilangan semangat hidup. Sudah seminggu lamanya dan pria itu benar benar berubah dengan total. Bahkan, Jungkook tidak diberikan celah apapun untuk memberi alasan kepada sang kakak yang berubah seperti itu.
Jungkook tahu, sangat tahu bahkan. Jika Hoseok diam diam sering sekali menangis dalam diam. Mengingat itu, Jungkook benar benar tidak bisa berbuat apa apa. Disatu sisi, dia pun merasa bersalah dengan keadaan ini. Karena dialah yang menjadi penyebab utama mengapa Hoseok menjadi seperti ini. Tentunya setelah peristiwa minggu kemarin di wahana permainan Lotte World. Saat dimana pria Jung itu memeluk gadis yang dicintainya dengan tidak terduga.
Kakak perempuan Hoseok, Jung Jiwoo yang menelponnya dan mengatakan semuanya saat pertemuan mereka disebuah caffe. Jungkook hanya bisa terdiam mendengarkan semua cerita dari Jiwoo saat bertemu dengan Bintang yang mempertemukan Hoseok bersama Langit, calon suami Bintang. Apalagi saat kakak Hoseok juga tahu bahwa adiknya itu memang sangat mencintai gadis berpenutup kepala dengan wajah nan teduh itu.
Kisah cinta yang rumit sekali menurut Jungkook. Bagaimana sedari awal memang Hoseok hanya memiliki kesempatan sekecil itu untuk menaklukan sang Bintang kepunyaan Langit. Benarkan? Perihal Langit, Yoojin juga yang memberitahu Jungkook semuanya. Itu mengapa ide mempertemukan mereka di wahana bermain terlintas saja dibenaknya.
Melihat Hoseok yang seperti itu membuatnya berpikir bahwa setengah dari jiwa pria Jung itu memang telah hilang karena patah hatinya. Sosok Matahari telah kehilangan Bintangnya. Bintang yang bisa dibilang sebagai kompas jalan hidup menuju ketenangan pria itu.
Bukankah Matahari adalah bagian terbesar dari Bintang? Lalu, apakah Matahari adalah bagian terbesar juga dari Bintang? Tidak, maksudnya adalah. Jika Hoseok bahkan menganggap Bintang adalah sebagian besar jiwanya. Lalu, apakah gadis itu juga menganggap sebaliknya? Menganggap Hoseok adalah bagian besar dari dirinya? Seperti sebagaimana Matahari adalah bagian dari Bintang. Dan Matahari adalah bagian paling besar dari Bintang?
Ahh itu tidak mungkin. Benda Langit dan kehidupan manusia itu tidaklah saling berhubungan bukan? Sedari awal, Bintang dan Langit memang terlihat cocok. Bahkan Jungkook tahu hanya dalam melihat matanya bahwa Bintang memang menyimpan perasaan lebih untuk Langit dibandingkan untuk hyungnya. Jungkook menjadi merasa kasihan pada hyungnya itu karena cintanya yang tidak pernah bisa terbalas.
"Hyung..."
Hoseok menoleh kearah Jungkook dengan sebuah kernyitan didahinya yang nampak jelas. Pria itu sibuk dengan ponselnya entah karena apa.
"Ada apa?"
Jungkook teramat membenci dengan sikap Hoseok yang terlampau berpura pura baik baik saja. Jujur saja, Jungkook sangat muak untuk hal itu.
"Ayo kita berjalan jalan." Ajak Jungkook mencoba menghibur kembali hyungnya itu.
Hoseok menggeleng pelan. Pria itu memilih merebahkan dirinya diranjang nan empuk dan memainkan ponselnya.
"Tidak. Aku sedang malas." Ucap Hoseok kemudian.
Pria bermarga Jung itu masih sibuk melihat kearah ponselnya. Ia sedang membalas beberapa postingan army di Weverse. Ia sesekali juga terlihat tersenyum tipis.
Jungkook menghela nafas lelah. Pria yang ada didepannya ini akhir akhir ini sering menghabiskan waktunya dengan berlatih dance di practice room. Bahkan sampai dini haripun. Dan hal itu sukses mendapat teguran dari pelatih menari mereka, Son Sungdeuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STARS [BTS JHOPE] [END]
Spiritual[EPILOG MASIH DALAM PERSIAPAN] BTS JHOPE Fanfiction! [WARNING: Dibumbui sedikit kisah romansa islami. Tidak memfokuskan pada hal agama, karna author tidak pandai dalam hal seperti itu.] Tentang sang Matahari yang mencoba menggapai Bintangnya... dan...