15. Prostitusi online

27 11 96
                                    

Jam 4 subuh hari, beberapa wanita di kos-kosan itu yang tinggal baru pulang dari kerja, ternyata gadis 17 tahun itu belum kembali dan malah tertidur di kosnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam 4 subuh hari, beberapa wanita di kos-kosan itu yang tinggal baru pulang dari kerja, ternyata gadis 17 tahun itu belum kembali dan malah tertidur di kosnya.

"Bangun Ii," Perempuan itu bangun dengan mata masih memerah dan nafasnya masih memburu. Menangis kekecewaannya terhadap dirinya semalam sangat melelahkan hingga ia tertidur di sana.

"Besok kamu dapat orderan lagi, jangan lemah gitu dong," hibur wanita 29 tahun itu, Namanya Wirna teman merajut perjuangan gadis 17 tahun itu.

"Gue kemarin bilang sama bos, kalau Lo udah dua Minggu ini di tolak sama pelanggan," Senyum lega di ujung bibir terpancarkan.

"Makasih kak,"

"Mending Lo bersih-bersih terus pulang, kacau Lo tinggal di kos-kosan gue," ia terkekeh mendengar celetuk wirna, perempuan itu memang selalu mengomel ketika ia datang dan tidak sengaja tertidur di kos-kosannya, tapi itu menghibur juga bagi gadis berusia 17 tahun itu

"Gue pulang kalau begitu," gadis kecil itu beranjak dari tempatnya, seenggaknya ia kembali dapat orderan lagi. Ia tidak akan pusing mikirin SPP semester yang akan datang, biaya sewa kos-kosannya, makannya dan biaya hidupnya yang lain. Hanya dari bekerja seperti itu ia mampu bersekolah.

***

Kaki jenjang gadis itu berjalan menyusuri koridor hotel dimana ia bekerja, setiap melakukan pekerjaan seperti itu ia akan selalu was-was, bekerja di usia dini dan menjadi seperti dirinya memang sangat susah, mendatangi berbagai tempat hanya untuk menjemput uang.

Tak peduli seberapa sakit, seberapa lelah dirinya yang tak pernah beristirahat, ingin Istirahat tapi tak akan menghasilkan uang membuatnya enggan untuk berleha-leha, bersenang-senang seperti remaja pada umumnya.

"Ayo masuk ke sini!" Seruan itu menyadarkan dirinya jika sekarang ia sudah sampai tepat di depan pintu kamar hotel.

Kehidupan manusia itu tidak semuanya mulus, ada kalanya dia merasakan bagaimana pahitnya kehidupan, lebih pahit dari empedu.

Sampai jam 3 pagi, gadis itu keluar dari kamar hotel dengan wajah sendu. Itulah pekerjaannya setiap malam, banyak hambatan dan halangan demi menghasilkan uang demi kebutuhan hidup.

Kata orang biarpun kita hidup susah asal kita bisa bahagia bersama keluarga, itu seperti cerita mitos yang pernah ia dengar. Dia sudah hidup susah, tapi sama sekali tidak pernah merasakan kebahagiaan, baginya alur hidupnya lebih menyedihkan dari pada teman-temannya di sekolah.

Ia tiba di kos-kosan Wirna dengan wajah sendu, para wanita itu sedang berpesta minuman di dalam sana, menjadi wanita seperti mereka itu adalah kesialan terburuk yang pernah ada, namun ia berusaha untuk Santai dalam menjalani kehidupan.

"Eh, Ii ayo gabung, besok kita di kasih bonus sama bos," Wirna menarik gadis itu duduk di ubin kos-kosannya, menyodorkan beberapa makanan ringan untuk di nikmati.

X-Silent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang