7

973 67 4
                                    

Hari ini dudu pulang larut malam dikarenakan ia harus piket malam.setelah pekerjaan nya selesai ia segera membereskan lokernya lalu pulang.Akhirnya dudu sampai di halte sebrang kantor ia pun menunggu bus.

"Tumben sekali jam segini bus tidak ada yang lewat satupun"keluh dudu sambil memandangi ke jalan hampir dua jam dudu menunggu bus tapi tidak ada tanda-tanda bus akan datang dan hujan rintik pun turun.

"Huftt aku pusing sekali"dudu memegangi kepalanya yang sedikit pusing. Sampai tiba-tiba cahaya mobil pun menyinari halte yang dudu tempati.

"Hei dudu kau kenapa masih disini dan belum pulang"Tanya orang di dalam mobil tersebut.

"Ehh tuan ahh itu aku sedang menunggu bus"Dudu melihat wajah orang tersebut dan kaget setelah mengetahui siapa orang tersebut, ternyata orang tersebut adalah linchen.

"Sudah jam segini seperti nya tidak akan ada bus yang lewat bareng saja denganku".Tawar linchen kepada dudu.

"Tidak usah tuan paling sebentar lagi juga bus nya akan datang"Dudu menolak dengan sopan takut nya atan nya ini akan tersinggung karna dudu menolak ajakannya.

"Tidak apa apa bareng dengan ku saja hampir larut malam dan kau masih disini apa kau tidak takut seseorang berbuat jahat"Tawar linchen lagi sembari menakut nakuti pria di sebelah mobilnya ini.

"Tapi apa tidak merepotkan tuan lagian kita tidak searah tuan aku takut tuan akan kerepotan".Jawab dudu dengan sopan.

"Hei lagian kan yang menawarkan pulang bersama aku sudah lah ayok kau naik dan kita pulang"Linchen memaksa dudu ia gemas sekali dengan pemuda ini.

Dudu pun akhirnya memasuki mobil linchen dan memasang seatbelt.Belum sampai di panti tempat dudu tiba-tiba mobil linchen berhenti.

"Ada apa tuan kenapa berhenti di sini"Tanya dudu heran pasal nya perjalanan menuju panti masih lumayan jauh.

"Sebentar seperti nya mobil ku mogok lagi"Cengir linchen kepada dudu habisnya ia malu masa mobil mahal terus terusan mogok.

"Tuan sepertinya mobil mu tak layak pakai lagi"Dudu mengucapkan nya dengan enteng.

"Hehe sepertinya begitu ehmm gimana ya kau menginap di apartemen ku saja apartemenku jarak nya tidak jauh dari sini sepertinya mobil ku akan membutuhkan waktu yang lama untuk memperbaikinya"Ajak linchen kepada dudu

"Eh tidak usah tuan aku akan menunggu taksi saja"Tolak dudu lagi sungguh dudu sangat tidak enak terhadap atasannya ini apalagi samai menginap di apartemen nya sumpah dudu sangat yakin ia tidak akan bisa tidur nyenyak.

Linchen memutar bola matanya malas sungguh jengkel dengan sikap dudu yang seperti ini"Tidak apa apa sudah lah kau ini jangan merasa sungkan seperti ini lebih baik kau menurut saja atau aku pecat"

"Eh jangan tuan yasudah tuan aku menginap saja"Akhirnya dudu pun menerima tawaran linchen dengan agak berat hati.

Lalu mereka pun jalan menuju apartemen linchen.Sesampai nya di dalam apartemen dudu pun menjadi canggung karna linchen yang tiba" membuka kemeja nya dihadapan dudu sehingga jantung dudu pun berdetak kencang dengan wajah yang merah semerah tomat.

"Kau mandi lah lalu kau bisa mengganti pakaian mu dengan piyamaku"Ucap linchen sembari memberi satu setel piayama kepada dudu.

"Terima kasih tuan"Dudu buru-buru memasuki kamar mandi dengan jantung yang masih berdetak.

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang