𝟢𝟦

3.2K 470 201
                                    


┏━━━━°⌜ なぜ、なぜ、なぜ? ⌟°━━━━┓

𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐚𝐦𝐞𝐫

┗━ °⌜ いつも同じ質問  ⌟° ━┛

「𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟢𝟦」

Aura diruangan itu terasa sangat mencengkam, mungkin saja orang yang mentalnya lemah sudah pingsang sedari tadi.

"jadi kenapa kau kembali." tanya yaga sekali lagi. Ia pun mulai memasukkan energi kutukkannya ke boneka kucing besar itu.

"bukannya kau sudah tau jawabannya, yaga-sensei?" balas [Name] dengan nada bermain-main kedua tangannya ia letakan di belakang kepalanya, Ia juga menyuruh Cerberus bersiaga.

"Alasan lama mu itu? kau ingin menyelamatkan nyawa orang lain kan?" yaga mulai menyuruh boneka kutukkan kucing untuk menyerang [Name], tapi cerberus yang dari tadi berjaga menangkis semua serangan sang kucing.

Untuk saat ini [Name] hanya menyuruh Cerberus untuk berjaga.

"apa kau yakin bisa menyelamatkan semuanya? apa kau tidak ingat? kau bahkan ga―" tiba-tiba ada pisau kecil yang hampir menusuk kepala yaga, untung saja dia berhasil menghindar.

"hei~ bukan kah kita tak berbicara soal itu?" walau nadanya friendly namun bisa terdengar jelas kalau gadis itu sedang mengancam yaga, ingatan beberapa bulan lalu yang ia coba lupakan kembali.

Hawa didekat [Name] terasa sangat dingin dan lebih mencengkam. Orang-orang yang ada di ruangan itu hanya bisa diam sambil berkeringat dingin.

"serang." Cerberus hanya mengikuti kemauan tuannya, ia mulai menyerang boneka kucing itu dengan ganas. sangat ngenes nasib boneka kucing itu di gigit bagaikan mainan anjing dan hancur berantakan.

"apa kau lupa?" tanya [Name] dengan nada mononton namun ia tetap tersenyum.

[Name] tidak memberi ruang untuk yaga berbicara, ia langsung saja ke bagian penjelasan mengapa dirinya kembali, "memang benar aku mau menyelamatkan nyawa orang lain, apa menurut mu mereka yang bisa diselamatkan harus ku baikan dan membiarkan mereka mati untuk entah yang keberapa kalinya? Enggak kan, dan aku pastikan kalau Aku. Tidak. Akan. Gagal." jelasnya dengan wajah serius, ekspresi yang jarang ia tunjukan, tak lupa menekan kalimat terakhirnya. [Name] juga mengisyaratkan Cerberus untuk duduk.

"apa kau yakin dengan itu? Apa kau yakin tidak akan gagal lagi?" tanya yaga, masih berani menekan masalah ini.

Dia hanya ingin memastikan kalau muridnya siap kembali, "Saat kau gagal dan berada di ujung tanduk, apa kau yakin tak akan menyesal dan menyalahkan seseorang karena itu?"

"apa kau pikir aku akan gagal untuk yang kedua kalinya? Aku bukan keledai yang akan jatuh ke dalam lubang yang sama. Aku pastikan mereka akan selamat walau taruhannya nyawa, aku tak akan pernah menyalahkan orang atas kematian. Suatu tindakan pasti memiliki sebuah resiko, kalau memang harus mengambil resiko itu untuk menyelamatkan orang terdekat, pasti aku akan mengambilnya." jelas [Name], hei kalau dipikir lagi taruhan nyawa itu bukan ide yang buruk juga.

𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐚𝐦𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang