Cerita ini dimulai ketika Lana si anak pembantu tinggal di rumah majikannya.
"Kirain sakit jatoh dari kayangan. Hehehe." -Jaemin Crocodile pt1
"Sabar Sung. Dunia emang keras, jangan jadi oki jelly drink." -Chenle
"Lo cantik lo sadar gak?" -Jeno C...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gua menghela nafas dengan gusar, hari yang sangat melelahkan. Di banding dengan tugas menumpuk. Mungkin gua akan lebih milih tugas dari pada pekerjaan hari ini.
Jadi, setelah tragedi William di kolam renang. Ternyata Hani yang gua kira akan anteng dengan film kartunnya itu malah ngeberantakin seluruh isi kulkas. Katanya dia udah habisin ice creamnya dan dia mau lagi. Makanya dia buka kulkas sendiri.
Ngeliat Hani dengan tubuh kotor karena ketumpahan fla puding pun langsung gua bersihin dan mandiin. Sementara anak-anak yang lain gua suruh beresin semua kekacauan di dapur.
Kacau, bener-bener kacau hari ini. Gua sedikit tersenyum ngeliat William dan Hani yang sekarang lagi tidur siang. Ngeliat wajah polos mereka lagi tidur rasanya seneng banget.
Apa lagi Haechan.
"Wah badan gua remuk hari ini!" Keluh Haechan yang nyender di sofa.
"Enggak ngapa-ngapain aja segala remuk lo. Beresin kulkas juga di bantu sama bibi." Samber Renjun yang rebahan di sebelah Hani.
"Jun sampe itu dua anak bangun gara-gara lo berisik, abis lo." Ancam Jeno.
Seperti biasa gua cuma jadi pendengar antar debat mereka lagi. Cape mau ngelerai juga, yang ada gua ikut adu mulut.
"Makan siang apa nih hari ini?" Tanya Chenle.
"Gopud aja gopud. Gua pengen kepiting nih." Jawab Jaemin sambil nyender di sebelah Haechan.
"Boleh tuh, tapi buat itu dua bocah kasih empan apaan?" Tanya Jisung.
"Lo kira ikan di bilang empanan." Sahut Gua.
"Gua gopud in nanti ganti ya duitnya." Ujar Mark menyalakan ponselnya.
Mereka bersorak kecewa, gua sih diem aja. Lagi juga kan gua gak pesen apa-apa. Hehe.
"Pelit banget lo mas."
"Tau nih. Sama adik sendiri harus berbakti dong!"
"Dih, terbalik bego."
"Makanya kalo gua lagi baik jangan pada ngelunjak."
"Lah emangnya kapan lo baik sama kita."
"Kan kacang lupa kulit lo Jen."
"Makanya mas, baik itu setiap saat."
"Jangan saat ingat!"
"Ck, enggak ya. Gua cuman bayarin Lana aja."
Tuh, gua diem aja udah dapet rezeki. Apa lagi gua betingkah kan. Nemplok kali tuh.
"Eh, gua gak usah." Tolak gua gak enak. Pura-pura dulu mah enggak apa-apa kali ya.
"Woi udah jangan berisik nanti itu dua bocah bangun." Ucap Renjun memelankan suaranya.