23. blonde

951 206 8
                                    

Happu reading:)

🌹🌹🌹🌹🌹

chapter 23. ms. blonde head
.
.
.
June 23, 2023

🌹🌹🌹🌹🌹

Jantung Lisa berdebar tak keruan ketika sampai di depan gerbang tempat tinggal Jennie. Setelah tiga bulan berlalu sejak kepindahan rumah, perceraian mommy dari daddy dan ujian akhir selesai akhirnya Lisa hanya tinggal menunggu kelulusan alias masa senior high school-nya akan segera berakhir, masa menjadi anak kuliahan akan segera berlangsung.

Sebab itulah, di masa bebas ini Lisa mewarnai rambutnya menjadi pirang sesuai selera Jennie yang sejak dulu selalu berkata bila dirinya menyukai gadis berambut pirang panjang, ia ingin melakukannya untuk melihat bagaimana reaksi Jennie nanti ketika melihat sang kekasih memiliki rambut pirang.

Apa Jennie akan benar-benar menyukainya?

Pertanyaan itulah yang membuat jantung Lisa berdebaran tak jelas, ia takut reaksi Jennie nanti tidak sesuai harapannya.

“Selamat datang, nona,” salam satpam yang baru saja membukakan pintu gerbang untuknya.

“Iya.” Lisa menstandarkan motor vespa kesayangannya kemudian melepas helm dan digantikan oleh topi basebal untuk menutupi mahkota barunya.

“Tadi Nona Jennie berpesan kepada saya kalau Nona Lisa ke sini disuruh langsung ke kamar saja,” tutur si satpam.

“Oke, makasih.” Setelah mengembuskan napasnya panjang, Lisa masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke kamar sang kekasih.

Jennie belum tahu bila ia mewarnai rambut layaknya bule seperti ini, Lisa sengaja melakukan itu agar bisa memberi kejutan pada sang kekasih nantinya dan hal tersebut malah membuatnya jantungan sendiri, padahal hubungan mereka sudah berjalan lebih dari enam bulan, tapi jantungnya tak kunjung terbiasa oleh keberadaan manusia bernama Jennie. Tidak lelah selalu berulah.

Ketika sampai di depan pintu, Lisa melakukan latihan hirup dan embus napas lagi agar kegugupannya meredup. Setelah cukup tenang ia membuka pintu dan terkejut oleh Jennie yang nampaknya juga kaget akan kehadirannya.

Wow, damn,” gumam si gadis Korea melongo terkagum akan penampilan baru—rambut pirang—sang kekasih, ia tidak berkedip, tertegun melihat manusia boneka di hadapannya.

Sejak kapan para tokoh di film barbie ada di kehidupan nyata?

Well, mungkin tanggal 21 juli besok.

Hey,” tegur Lisa mengayunkan tangannya di depan wajah Jennie dan tak berhasil membuatnya sadar. Namun, melihat itu Lisa jadi lega karena Jennie tidak memarahinya. “Sayang.” Dengan lembut ia panggil lagi, kali ini Jennie tersadar dan langsung menyunggingkan senyum jahilnya.

Hey, Ms. Blonde head.”

Lisa tersenyum-senyum lebar sendiri sebab mendapat reaksi yang sesuai dengan ekspektasi, Jennie menyukainya. Tak perlu menggunakan kata, ekspresi gadis itu saja sudah cukup membuktikan kekagumannya pada rambut baru Lisa.

Hey, shorty,” balas sapa Lisa. Ia buka jaket tebalnya lalu disampirkan di stand hanger samping pintu, setelah itu ia lepas topinya dan mulut Jennie seketika terbuka karena bertambah kagum menyaksikan penampilan penuhnya.

Lisa bisa melihat bibir Jennie bergerak menggumamkan kata f*ck dengan sangat lirih hingga tidak mampu mendengar.

“Ditutup mulutnya, ntar ngiler loh,” ledek Lisa menyentuh dagu Jennie dengan telapak tangan dan mengangkat ke atas agar tertutup.

Kaki jenjangnya melangkah ke arah ranjang dan mendaratkan bokong ke sana, Lisa melirik dengan pandangan jahil kepada Jennie. Sekeren itukah dirinya sampai Jennie tidak bisa mengalihkan tatapan darinya?

Mendadak, Lisa jadi besar kepala.

“Jangan berdiri di sana terus dong, sini duduk bareng aku.” Ia tepuk tempat di sampingnya yang kosong agar diduduki sang pujaan hati.

Okay.” Jennie tentu saja menurut, ia duduk di samping Lisa tanpa mengalihkan pandangan dari wajah gadis itu sedetik pun.

Whipped.

Shit, you’re so f*cking beautiful with this hair color,” puji Jennie menekankan kata f*cking beautiful agar Lisa memahami betapa ia sangat menyukai rambut pirang ini.

Thank you.” Lisa menangkup pipi kiri Jennie kemudian memiringkan wajah untuk mengecup bibir manisnya.

Jantung Jennie berdetak cepat karena mendapat kecupan di bibir setelah hampir satu bulan mereka tidak intens berkomunikasi entah secara verbal maupun non verbal.

Keduanya saling bertukar pandang, terbuai oleh kecantikan wajah satu sama lain hingga tidak sadar bila ada Mama Kim tengah berdiri di ambang pintu sambil bersedekap dada mengamati anaknya yang tengah bermesraan bersama sang kekasih. Beliau tersenyum tipis.

“Kamu jangan cantik-cantik gitu, aku suka lupa napas liatnya,” gombal Lisa tersenyum dengan lebar.

Mama Kim terkekeh kecil hingga kedua remaja itu menoleh dan membulatkan mata kaget.

“Mama!” seru Jennie kesal meski malu lebih menguasainya.

Lisa pun begitu, wajahnya sudah memerah padam.

Mama Kim malah makin senang menggoda mereka. “Cie suka lupa napas gitu ya?”

🌹🌹🌹🌹🌹

Double update to celebrate Jenlisa day🎉🎊

xoxo,
nia.

sweet love ➳ JENLISA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang