NATA || Empat

32 11 3
                                    

"Lari sepuluh putaran!" Teriak pak Abdi menyuruh Nallar dan teman-teman Nallar yang telat karna kemacetan di jalan.

"Tapi pak, saya ga biasa lari!" Ucap seorang laki-laki yang bernama Fariz Alfarizki.

"Saya tidak perduli!" Jawab pak Abdi. Disaat yang lain pada protes, Nallar dengan santai-nya lari di depan yang lain. Nallar sudah biasa lari di lapangan yang besar, karna dia sudah biasa futsal. Di saat teman-teman yang lain baru berlari 5 putaran, tetapi Nallar berbeda. Ia sudah 10 putaran.

"Pak, saya sudah 10 putaran. Apa boleh saya masuk kelas?" Tanya Nallar

"Ya" jawab pak Abdi singkat.
Nallar pun berjalan menuju kelasnya. Nallar berjalan dengan santai-nya tanpa memperdulikan orang-orang yang berbisik mengomonginya. Nallar tak melihat ke arah depan, melainkan dia melihat teman-temannya menderita karna berlari di lapangan. Tanpa sadar ia menabrak seseorang yang membawa setumpuk buku.

"Kalo jalan liat-liat!" Kesal seseorang yang tertabrak

"Tante?!"

Ya siapa lagi yang di tabrak Nallar kalo bukan Velo.

Mendengar suara berat itu, Velo memembelalakan matanya tak percaya

"Ternyata lo lagi? Dasar mata lutut!" Ucap Velo kesal sambil membereskan buku-buku yang terjatuh. Tanpa membantu Velo, Nallar melanjutkan jalannya yang tertunda.

"Udah matanya di lutut, udah suka nabrak, gatau kasian lagi!" Kesal Velo

"Udah, biar gw yang bantu" ucap Clell yang tak di sadari keberadaannya oleh Velo.

"Gak usah." ucap Velo

"Udah gapapa" balas Clell sambil membereskan sisa buku yang terjatuh.

"Makasih" ucap Velo saat buku yang terjatuh sudah berada di genggaman Velo lagi.

"Ini mau di bawa kemana?" Tanya Clell

"Perpus"

"Ya udah gw bantu"
"Ga usah, gw bisa sendiri."

"Udah ga usah banyak omong"
Clell pun membantu Velo membawa buku ke perpustakaan.

"Makasih" ucap Velo

"Udah berapa kali lo bilang makasih sama gw?" Tanya Clell sambil mengacak rambut Velo

"Gaktau, gak di hitung. Gw gak suka di giniin" ucap Velo sambil menepis tangan Clell

"Owh iya. Ya udah gw ke kelas ya. Ntar kalo mau pulang bareng, mampir aja ke kelas gw"

"Gw orangnya gak suka balas budi."

"Kalo bawa badan lo sih gak ngerepotin. Yang ngerepotin itu bawa hati lo ke jantung gw"

●●●

"Lar, lo ga penasaran apa sama cewe yang sering lo tabrak itu?" Tanya Hervin pada Nallar yang sedang duduk santai

"Dia kek beda gitu gak sih sama cewe yang lain?" Sahut JuNha

"Beda gimana?" Tanya Nallar

"Biasanya cewe yang ada di sekolah ini tuh kek kencetilan sama lu, tapi cewe itu kek gak suka gitu sama lu"

"Gebet aja Lar, lagian kan lo juga udah lama ga pacaran kan?" Ucap Hervin

"Eh Hervin! Maneh bisa ga sih manggil si Nallar teh jangan Lar! Kek gak ada panggilan lain aja!" Ujar Andra, salah satu anggota inti team SEBOL TFC.

"Serah gw lah! Orang yang ngomong gw, kalo gak suka, ya ga usah di dengerin!" Ucap Hervin

"Gimana gak usah di dengerin, orang aing teh punya telinga."

NATA[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang