Dasi 15 Februari 2021
Tema: Dorman
Majas: Antonomasia
Keyword: Gagal Proses, Haru Biru, Es Puter, Meradang Pilu, Rombak Takdir▪▪▪▪▪
Zian terpaksa melakukan ini. Dia harus pura-pura sakit pada ibunya agar tidak perlu berangkat sekolah. Hal ini dia lakukan supaya tidak bertemu dengan Kenzo, si gendut dengan kulit gelap bagai beruang.
Awalnya dia biasa saja, tetapi semakin lama si gendut itu membuat hatinya meradang pilu. Setiap hari dia mengejeknya karena di usia 16 tahun memiliki tinggi badan 148 cm, berat badan 40 kg.
Si gendut yang perawakannya mirip gorila itu setiap hari mengejeknya gagal proses pertumbuhan karena kekurangan minum susu.
Sebagai seorang laki-laki, bisa dibilang tingginya tidak normal. Dengan tinggi badan dan berat itu, dia terlihat paling kurus dan kerdil di antara yang lain, terlebih di antara kawan-kawan si gendut itu.
Entah apa yang mereka makan sampai sebesar anak gorila. Zian tidak habis pikir. Entah mereka yang terlampau besar, atau dirinya yang terlalu kecil.
Padahal, porsi makannya tidak pernah berkurang. Tiga kali sehari, dua piring sekali makan. Air pun dia bisa menghabiskan lebih dari delapan liter setiap hari. Olahraga? Jangan ditanya, dia setiap sore berlari kecil keliling kompleks dan berhenti di kedai es puter langganan. Lalu, mengapa tubuhnya tetap?
Argh!
Zian pusing sendiri. Bagaimanapun, dia harus bisa rombak takdir, menjadi lebih tinggi dan berisi. Harus! Si gendut dan kawan-kawannya tidak boleh menghinanya lagi setelah ini. Lihat saja nanti.
Si gendut dan kawan-kawannya itu akan menangis haru biru jika melihat perubahan tubuhnya nanti.