One shoot

50 2 0
                                    

Lilly Aphicaya, gadis itu nampak sibuk mengelap meja, setelah para pengunjung toko buburnya selesai makan dan pergi.

“Permisi, apa anda nona Lilly Aphicaya?” Seorang pria berbadan tegak dan berpakaian jas rapi. Lilly sejenak menghentikan aktifitasnya.

“Iya… Tapi anda siapa?” Tanya Lilly. Pria tersebut melirik dan memberi tanda pada kedua orang temannya yang juga berpenampilan sama sepertinya. Mereka langsung menyeret Lilly keluar. Karena keadaan warung buburnya yang sepi. Tak ada yang menolong Lilly.

“Hei kalian siapa!!..Lepaskan aku!!!..Toloooong!!” Berontaknya. Namun sia-sia. Lilly sudah di paksa masuk kedalam mobil.

“Nona, anda tenang saja, kami tidak akan menyakiti anda.” Ujar pria yang duduk di samping supir. Dam mobil mulai melaju

“Tidak menyakitiku bagaimana??. Kalian menculikku”

“Kami akan mempertemukan anda dengan tuan muda kami. Jadi kami mohon anda tenanglah”

Lilly diam sejenak, mendengar penjelasan orang yang membawanya. “Siapa tuan muda kalian?”

“Nanti anda akan tahu”

******

Lilly ternyata dibawa, kesebuah Apartmant mewah. “Nona tunggu saja disini, sepertinya Tuan muda sedang mandi. Kami permisi dulu”

“Kalian mau kemana?”

“Tugas kami sudah selesai, jadi kami harus pergi” Pria yang membawa Lilly pun pergi.

Dengan wajah bingung nya Lilly Terus memperhatikan setiap detail ruangan tersebut. Lilly mengambil sebuah foto pemuda yang ada di meja buffet.

“Jadi dia Tuan muda mereka, sepertinya aku pernah melihat dia” Gumamnya.

“Kau sudah datang ternyata” Suara seorang pria, membuat Lilly mengalihkan wajahnya kesumber suara. Pria itu berjalan mendekati Lilly, dia memberikan senyum terbaiknya untuk Lilly. Lilly agak Kikuk karena pria itu hanya mengenakan handuk kimono. Sepertinya di baru selesai mandi.

“Kau siapa?” Tanya Lilly. Pria itu masih tetap tersenyum lembut. Lalu ia meraih fotonya yang di pegang Nanon dan meletakkan kembali foto itu ketempat semula. Dia berdiri sangat dekat dengan Lilly.

“Jadi kau tidak ingat aku?” Tanya balik pria itu. Lilly menggeleng.

“Kau Lilly Aphicaya putri dari paman Sarawat Thongkham dan Bibi Ramida Aphicaya Thongkham kan?” Jelas pria itu. Lilly cukup kaget, bagaimana pria ini bisa tau?, padahal dia merasa baru bertemu dengan pria itu sekali ini.

“Berarti benar, kau Lilly Aphicaya, barbie nya Nanon” Wajah pria itu terlihat berbinar.

“Apaa??? Jadi kau… Kau Nanon. Ken nya Lilly?” Lilly tak kalah kaget bercampur bahagia. Nanon mengangguk dan langsung memeluk erat Lilly.

“Lilly… Akhirnya aku menemukanmu!!” Ucap Nanon yang memeluk Lilly.

“Nanon, aku sangat bahagia bisa melihatmu lagi” balas Lilly. Nanon melepas pelukannya dan menatap Lilly.

“Pencarianku selama hampir 6 bulan tidak sia-sia, ayah dan ibu pasti senang akhirnya aku menemukanmu.”

“Paman dan bibi?.. Dimana mereka sekarang?” Tanya Lilly

“Ayah dan ibu sekarang masih di Amerika. Mereka pasti juga tidak sabar untuk bertemu denganmu dan juga orang tua mu”

Mendengar Nanon menyebut ‘orangtua’.

Wajah Lilly berubah muram. Dan dia menunduk sedih. Nanon memegang dagu Lilly agar menatap dirinya.

“Ada apa Lilly?.. Kenapa kau sedih, paman dan bibi baik-baik sajakam?” Tanya Nanon. Lilly akhirnya menceritakan kisah hidupnya, lebih tepatnya kehidupannya setelah kepergian Nanon dan keluarganya keluar negri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang