.
.
.
.
.
.
.
.
***Deru napas saling bersahutan satu sama lain ketika adrenalin di bawah sana dipacu kuat. Kecipak basah yang berasal dari pagutan antar sepasang ranum itu merobohkan bunyi bising lagu EDM yang menggema pada dance floor. Ajakan lima menit yang lalu telah diwujudkan dalam bentuk perkenalan erotis. Di mana saat ini Changbin tengah memberikan pelayanan handsjob untuk Jeongin sebagaimana yang kerling mata genitnya janjikan di awal.
Jeongin menggeram begitu rendah kala gerakan memompa tangan Changbin pada miliknya makin intens. Ia meraih bokong sintal milik si cantik leo, meremas lantas menampar daging gemuk nan kenyal itu selagi kepalanya merasakan pening yang teramat sangat. Tidak ada serapah kotor lolos dari bibir basah keduanya selain lenguhan kenikmatan. Entah karena masing canggung, atau memang Jeongin bukan tipe orang yang suka meracau kala tengah melakukan aktivitas panas namun singkat ini.
Changbin menahan tubuh Jeongin pada tembok, menjadikan kesempatan tersebut untuk mendapatkan friksi bagi ereksinya yang sama sekali tidak tersentuh di balik panties yang ia kenakan, pada paha Jeongin. Sensasi terbakar yang berasal dari gesekan pada permukaan kasar jeans milik si racer membuat Changbin tak kuasa melenyapkan desah merdu lolos dari bibir mungilnya.
"Holy shit--I'm gonna come."
Jeongin mengigit daun telinga Changbin kala tangan si penari telanjang itu meningkatkan gerak pompa pada miliknya. Peringatan tersebut bukanlah sekedar pemberitahuan hampa, sebab tak sampai satu menit setelahnya cairan semen lolos keluar dari sana membasahi tangan si leo. Juga pada detik yang berbeda, si Changbin turut menyemburkan mani nya. That was hot.
"Fuck..."
Yang Jeongin meraih dagu Changbin untuk dicumbu sekali lagi. Melahap ranum mengkilap yang berasal dari lipgloss itu sembari mengeruk kembali oksigen yang menipis. Tak ambil pusing dengan suara tawa yang berasal dari luar bilik toilet. Keduanya menikmati sensasi setelah ejakulasi dengan saling berpagut mesra untuk pertemuan kedua.
"It's free."
Changbin berbisik kala dua kurva tersebut memisah jarak tak sampai sejengkal, bahkan yang lebih muda masih dapat merasakan deru napas Jeongin menggelitik hidungnya. "Itu imbalan karena kau telah menyelamatkan adikku," imbuhnya.
Jeongin meletakkan kedua tangannya pada sisi pinggang Changbin lalu menarik tubuh tersebut agar kembali mendekat padanya. Bibir tipis pria itu memberikan seringai menawan yang mengundang jilatan sensual pada bilah bibir bawah si stripper.
"Kau pikir itu cukup?"
Seo membawa jari telunjuk serta tengahnya menari di atas dada Jeongin lalu berhenti pada sisi wajah laki-laki yang baru saja ia berikan pelayanan seks tersebut. Kepalanya mendongak menatap netra bagai rubah milik laki-laki bermarga Yang itu, bibir mungilnya pun menampilkan sunggingan tipis kala menyadari ada kilatan menarik dari si pemilik iris legam arang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANIMALS | 19+
Fiksi PenggemarBagi seorang penari telanjang seperti Changbin, uang adalah segalanya. Apapun akan ia lakukan agar biaya hidupnya terpenuhi. Meski harus melayani naluri binatang 7 pria brengsek. Mereka kaya, dan itu cukup baginya. WARN‼️ SEO CHANGBIN X SKZ OT7 CHAN...