✨🌿 Bagian dua puluh empat

25 15 2
                                    

༘♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༘♡


"A-aku tidak bisa berkata apapun. Aku hanya bisa diam di sana. Aku tidak tahu. Aku ketakutan. Aku takut akan semuanya. Aku rasanya ingin mati saja. SUNG!" Setelah itu, Sera langsung menangis sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya takut.

Jisung yang ada di depannya memegang kedua bahu Sera, keadaannya juga sama yaitu menangis. "Ra! Heh!! Ra! Jangan nangis lagi!" Setelah itu, Jisung langsung mendekap Sera di pelukannya.

Sekarang mereka tengah berada di kamar Sera. Sera duduk di kasurnya dan Jisung yang berada di sebelahnya. Jisung jadi merasa bersalah karena harus membuat Sera mengingat hal itu lagi, apalagi Sera sangat anti dengan masa lalunya.

"Aku takut Sung!! Aku takut semuanya akan seperti itu lagi! Aku takut dirundung! Tatapan sinis mereka. Bisik bisik mereka. Olokan semuanya. Lalu, semua hal fisik yang mereka lakukan padaku! Aku takut semuanya! Aku tidak ingin semua itu terulang! Aku takut. Aku ketakutan."

Jisung mengelus elus rambut belakang Sera. "Gabakal Ra. Semuanya bakal baik baik saja. Jangan inget itu lagi gih." Dia berujar sambil mengecup pelan kening Sera.

Sera akhirnya terdiam. Dia menaruh kepalanya di pundak Jisung dan memandang kosong. "Gue pengen mati rasanya."

"Ra! Ga boleh kayak gitu!" Ingat Jisung pada gadis di sampingnya.

Sera masih memandang dengan kosong. "Gue ngerasa kalo hidup gue bener bener menyedihkan. Gue pengen mati aja rasanya."

"Heiii! Jangan nyerah buat hidup sayang." Ujar Jisung sambil menepuk nepuk pundak Sera pelan.

"Gue takut keulang lagi nantinya."

"Ga bakal Ra. Gue yakin."

Sera mendongak ke arah Jisung. "Beneran?"

Jisung menganggukkan kepalanya. "Iya beneran."

Tiba tiba Sera memeluk Jisung dan menaruh kepalanya di dada teman ilusinya itu. "Jangan kemana mana Sung, tetep di sisi gue."

"Iya iya. Gue gabakal kemana mana." Jawab Jisung dan mengelus elus puncak kepala Sera pelan.

"Janji gih." Ujar Sera tanpa menoleh.

Jisung terdiam sesaat. Dia seperti khawatir sendiri sekarang.

Sera langsung mendongak saat Jisung tidak menjawab kata katanya. "Sung! Kok ga dijawab sih."

Jisung mengecup bibir Sera sekilas. "Iya iya dah."

Sera kembali duduk tegak. Dia menyenderkan punggungnya pada kepala kasur lalu mendongakkan kepalanya ke atas. "Rasanya lega Sung." Jawabnya sambil memejamkan matanya sesaat.

Jisung memegang dagu Sera lalu menggerakkannya ke samping hingga gadis itu menoleh. "Makanya! Jangan inget hal buruk kek gitu, itu cuma buat lu tambah sedih tiap ingat. Tapi walaupun diingat itu cuma masa lalu jadi lebih baik jangan ingat! Ingat hal......" Jisung langsung menggantungkan kalimatnya sendiri.

[✓] 𝐓eman Khayalan | Han Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang