[ 2 ]

956 84 4
                                    


━─━────༺༻────━─━

 

Aku pun tersenyum jahat dan bergumam pelan

"Mari kita mulai~"

Eren yg mendengar nya pun kaget. Tanpa sepengetahuan eren, aku sudah berada di belakangnya dalam sekali kedipan mata nya.

BUARKK

Bunyi pukulan yg berasal dari kaki ku yg memukul dari atas ke punggung eren pun langsung membuat seisi ruangan terkejut bukan main. Karna yg memukul nya yaitu seorang wanita yg terkenal sangat kuat di kalangan prajurit. Mereka semua tak berani menghalangi si jenderal utama yg sangat sangat kuat dan menakutkan itu.

"Hah.. bagus lah, kau datang di waktu yg tepat, jenderal..." Darius Zackly yg sebagai hakim sekaligus komandan utama.

Aku hanya diam mendengar kata kata itu sambil memperlihatkan wajah datar khas ku. Lalu ada salah satu prajurit militer yg masih menodongkan senjata api nya ke arah kami. Aku pun menghampiri prajurit itu lalu menggenggam ujung senjata itu

"Kau ingin menembak kami, bukan?"

dan mengarahkan nya ke kepala ku.

"Kalau seperti ini lebih baik kan?"

Prajurit itu bergetar hebat. Rasa ketakutan menyelimuti dia, sampai untuk berdiri pun kesusahan. Dia sangat bingung dengan apa yg dirasakan oleh nya, entah itu marah, kesal, takut semua nya dia rasakan saat melihat tatapan membunuh ku walaupun tertutup topeng. Aku pun melepas genggaman tangan ku dan berjalan ke arah eren. Aku merasakan prajurit itu sudah terduduk sangking takut nya.

"Nah eren yeager, aku ingin memberimu pilihan." Aku pun melepaskan topeng ku.

Aku lalu membuka borgol yg memborgol tangan eren, aku berjalan ke arah tempat polisi militer berdiri, Dan menaruh papan kayu di bawah nya sambil berkata

"Kalau kau ingin bersama polisi militer kau harus menembakan ke arah papan kecil ini" aku pun berjalan ke arah eren dan memberikan pistol yg berisi satu peluru di dalam nya.

"Dan kalau kau memilih pasukan pengintai...." Aku pun melepaskan sarung tangan sebelah kiri ku, menurunkan nya dan melambaikan tangan ku.

"Tembak lah tangan ku." Ucap ku sambil memberi penekanan pada kata kata yg ku sebutkan.

Semua orang pun di kaget kan lagi dengan ulah ku, Wajah eren terlihat sangat bingung.

"Dan pastikan kau tidak akan menyesali apa pun resiko nya"

Seketika ruangan yg biasa saja menjadi ruangan yg penuh tekanan. Semua orang menjadi sangat tegang. Eren pun menjadi sangat bingung dengan semua ini.

Eren pov

"Ayolah eren, kau harus mengambil keputusan. Waktu ku tidak banyak" ucap seorang wanita yg tak dikenal sedang berdiri lumayan jauh dari ku, yg ku tau dia dipanggil jenderal.

Aku sekarang sangat cemas, dan tak tau harus memilih apa. Aku yg tadi nya sudah memilih pilihannya malah sudah buyar karna rasa takut yg sangat besar. Jenderal mengeluarkan hawa membunuh dan juga hawa yg sangat menakutkan. arggg.... Aku jadi ingin memecahkan kepalaku!

𝐈'𝐥𝐥 𝐭𝐞𝐥𝐥 𝐲𝐨𝐮 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐞𝐥𝐟𝐢𝐬𝐡𝐧𝐞𝐬𝐬 𝐨𝐟 𝐡𝐮𝐦𝐚𝐧𝐬__ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang