Aku baru sadar kalau lapak ini udah ditinggal sebulan 😅
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Milea melihat sekitarnya dengan perasaan yang begitu senang. Menikmati pemandangan bunga lilac yang indah, lalu menghirup udara sambil memejamkan mata, disertai dengan merentangkan kedua tangan. Senyumnya mengembang saat merasakan semburat kehangatan yang menerpa wajah dari sinar matahari pagi yang menyenangkan.
Itulah satu-satunya momen yang menjadi kesukaan Milea selama berada di wilayah asing itu. Dirinya yang entah bagaimana caranya bisa terbangun di sebuah kamar yang luas dan sangat nyaman. Tidak ada siapa pun, hanya dirinya.
Hari pertama, Milea menjelajahi isi rumah sendirian. Rumah yang luas, berada di perbukitan, dan Milea tidak tahu tepatnya dimana tempat itu karena tidak ada hal yang bisa dicari olehnya. Dia sangat yakin jika belum pernah menyambangi wilayah itu.
Meski dirinya hanya seorang diri, tapi Milea tidak kesulitan. Berbagai macam perlengkapan dan kebutuhan sudah disiapkan, termasuk dengan berbagai catatan di setiap ruang yang sepertinya diperuntukkan khusus padanya.
Hari kedua dan ketiga, masih dilalui seorang diri dan itu membuat Milea gelisah. Dia sudah mencoba menelusuri daerah perbukitan yang sepertinya sangat jauh dari pemukiman. Tidak ada siapa pun. Namun, dia merasa tidak sendirian. Seperti ada yang mengawasi, itu saja. Juga, kebutuhan makanan yang disediakan selalu terisi walau sudah dihabiskan oleh Milea tanpa sepengetahuannya.
Sampai kemudian, Milea berusaha mencari cara untuk mengetahui apa yang terjadi di sekitar rumah saat dirinya sedang melakukan aktifitas di ruangan lain dengan sengaja mengacaukan isi rumah, seperti menumpahkan saus dan minyak di dapur, mengotori setiap ruangan dengan bahan apa saja yang didapatinya dari dapur, dan memberi tanda di sudut ruangan setelah mendapatkan kamera pengawas yang terpasang di balik furniture.
Tujuannya adalah membiarkan siapapun yang datang harus bertahan lebih lama untuk membersihkan ruangan, dan itu berhasil. Sepasang orang tua, yakni suami istri yang ternyata adalah pendatang yang harus menempuh jarak puluhan mil untuk mencapai rumah itu. Dari mereka, Milea mengetahui jika orang yang datang adalah berbeda di setiap harinya. Tidak ada yang sama. Dari mereka juga, Milea mengetahui jika dirinya berada di Isle of Man, sebuah pulau kecil yang berada di antara dua negara.
Tidak mengerti tentang tujuan dirinya dibawa ke tempat itu, juga mereka tidak tahu siapa yang memberi pekerjaan, karena seseorang datang memberi pesan beserta sejumlah uang dan pesanan untuk dilakukan. Hingga seminggu lebih, atau tepatnya delapan hari berada di sana, Milea sudah lelah untuk mencari tahu.
Menjalani pagi seperti biasa, Milea akan menyempatkan diri untuk berdiri di tengah-tengah taman lilac setelah membersihkan diri dan membuat sarapannya. Tidak ada yang bisa dilakukan selain menikmati pemandangan itu. Bahkan, Milea sudah merasakan kerinduan pada keluarganya saat ini. Berpikir jika mereka sudah pasti akan kelimpungan dalam mencarinya, dan siapapun yang merencanakan kepergiannya adalah orang yang sangat mengenal kinerja ayahnya dan para ayah lainnya.
"Good morning, Love," sapa sebuah suara familiar yang membuatnya tersentak dan langsung berbalik untuk mendapati sosok yang membuat Milea tidak percaya.
Elliott. Bos kafe tempatnya bekerja, tampak memberikan senyuman hangat dan sebuket bunga Camelia berwarna pink di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untie The Knot
Roman d'amour"Mama selalu ingetin kalau jadi cewek itu kudu konsisten. Terutama soal cowok. Kalau uda yakin suka, yah ngegas aja," kata Hyuna. "Daddy selalu berpesan untuk perluas pergaulan supaya menambah pengetahuan akan dunia. Jangan dilingkup yang itu-itu aj...