'Usaha'
Suatu usaha untuk memperjuangkan hubungan yang melibatkan dua hati itu tentu tidak mudah.
Apalagi ketika salah satunya menyerah.
~~~
____________________________
Calling Ms.Go ..
Nomor yang anda tuju sedang sibuk. Silahkan coba beberapa saat lagi, the number you—
"Aish.. kau kemana sayang? Kenapa tidak menjawab panggilanku?"
Seorang pria yang sedang berada di atas balkon apartemennya, kini terlihat tidak berhenti berjalan ke sana kemari dengan ponsel yang berada di genggaman. Sedari tadi dia terus mencoba menghubungi kekasihnya namun tidak ada jawaban.
"Aku sungguh tidak tenang, bagaimana jika kapal yang dia naiki terjadi sesuatu? Argh.. saekkia! Ini semua karena semalam aku menonton film si Leonardo da vinci itu, pikiranku jadi kemana-mana sekarang"
Ia pun mencoba mendial kembali nomor yang telah dihubungi sebanyak puluhan kali itu.
"Angkatlah Jeong Tae Eul" gumamnya.
Namun lagi-lagi hanya suara customer service yang terdengar. Ia menghela nafas panjang, guna mencari pasokan oksigen yang cukup agar dapat memenuhi rongga dadanya yang sekarang terasa sangat sesak.
Tak lama kemudian terdengar suara dari ponselnya yang menandakan adanya panggilan masuk, dengan segera dia mengangkatnya tanpa melihat lagi siapa nama penelpon dilayar tersebut.
"Yeoboseyo? Tae Eul? Kau kah itu?"
Hening. Tidak ada yang menjawab.
"Yeoboseyo? Tae Eul? Sayang?" Ucapnya kembali, namun tetap tidak ada suara. Pria itupun menurunkan ponselnya untuk melihat nama yang tertera disana 'private number' lalu dia mendekatkan kembali ke telinganya.
"Yeob-"
"Tuan Go?" Akhirnya terdengar suara seseorang dari panggilan tersebut, suara pria.
"Benar, siapa ini?" Tanyanya.
"Kapan jadwalmu kosong? Bisa kita bertemu?"
*****
Lee Gon kini sudah berpindah posisi menjadi di atas tubuh Tae Eul, wajahnya ia tempatkan dibelahan dada wanita itu yang masih tertutupi oleh sebuah bra berwarna hitam.
Terlihat Sangat cocok dikulit putihnya.
"Kau sungguh cantik Jeong Tae Eul" bisik Lee Gon disela kecupan dan juga hisapannya. Tangannya tidak berhenti untuk meremas sesuatu yang terasa kenyal tersebut.
Masih memainkan tangannya di sana, ia pun semakin keatas untuk mencium bibir ranum Tae Eul. Sungguh Lumatan yang sangat menuntut dan penuh gairah. Tak lama Lee Gon merasakan ada air yang membasahi wajahnya. Sontak ia segera melepas tautan tersebut, rupanya wanita yang berada di bawahnya itu sedang menangis dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Excellency 👑
FanfictionKau percaya akan takdir yang sama, dengan orang yang juga sama pada masing-masing alam semesta? Jika memang begitu, bagaimana dengan kehidupan di dunia kita? Karena kesalahan mereka, lalu kita ikut menanggung segala dosanya? Karena takdir mereka ya...