"Jiminah."
Omega itu mendongak. Mengerjap pada dua alpha yang saat ini tepat berdiri di hadapannya.
Yang berambut ikal menutupi sebagian mata adalah Kim Taehyung, mahasiswa tingkat akhir jurusan desain produk yang jelas sedang struggling dengan tugas akhirnya. Walau satu angkatan dengan Jimin, perbedaan tinggi terkadang membuat mahasiswa lainnya merasa geli sendiri.
Sedangkan yang bertubuh lebih tinggi alias bongsor adalah Jeon Jeongguk, mahasiswa jurusan desain komunikasi visual yang terkenal dengan pakaian serba oversizenya. Kadang para mahasiswa fakultas suka heran dengan pilihan Jeongguk untuk menutupi kesempurnaan bentuk tubuhnya.
Nah, siapa yang tidak takut pada mereka. Dua alpha dengan aura kuat, tampan, cemerlang di bidangnya, mengintimidasi, bertubuh tinggi dan tampak menyeramkan. Bahkan sesama alpha sekalipun terkadang sungkan untuk bicara dengan keduanya. Istilahnya, alphanya alpha. Seperti keduanya telalu sempurna untuk menjadi mahasiswa universitas biasa ini. Dengan visual yang begitu, seharusya Jeongguk atau Taehyung sudah berakhir di atas panggung atau minimal berakting dalam layar kaca.
Lucunya, segala pesona yang intimidatif itu tak ada efeknya di hadapan Park Jimin. Omega yang terkenal galak dan tegas kalau sudah urusan hierarki gender. Sudah berita lawas bahwa omega jurusan teknik kimia itu tak mau tunduk pada alpha-alpha yang kadang kelewat bodoh. Dikiranya mampu untuk menaklukan sang omega tampan hanya dengan sekedar hadiah klise dan gombalan basi.
"Belum selesai." Ucap Jimin singkat.
"Dan Jeongguk, hyung!" Desis omega itu melipat lengan.
Jeongguk menggaruk kepalanya, "Ups... Maaf, hyung. Kebiasaan.." Balasnya kecil.
Orang-orang di sekitar mereka menggeleng tidak percaya. Apa alpha Jeon itu baru saja meminta maaf pada omega Park? Seorang alpha, meminta maaf pada omega? Wow, sebegitu luar biasanya pesona Park Jimin hingga mampu menaklukan dua alpha nomor satu se-kampus itu.
"Hei." Taehyung berlutut, mensejajarkan diri dengan meja Jimin.
"Kau sudah belajar di sini cukup lama, aku tahu kau makan dengan baik, tapi ayo pulang? Istirahat sebentar lalu belajarlah lagi." Bisik Taehyung halus.
Jeongguk ikut berlutut, "Ya hyung, aku dan Taetae hyung akan memasak banyak makanan enak untukmu, janji tidak akan menghancurkan dapur..."
Jimin memicing, menatap pada dua anak anjing yang terlalu besar itu dengan skeptis. Ada kok alasan mengapa belajar di kantin kampus lebih efektif ketimbang belajar di apartemen mereka.
"Nilai ulanganmu selalu bagus, hyung. Aku yakin kali ini pun pasti juga begitu. Tidak perlu khawatir, yaa? Ya?"
Mendengar rengekan Jeongguk, Jimin meletakkan pensilnya. Dagu ia topangkan ke atas tangan, nampak berpikir keras.
"Kalian benar, aku sudah belajar dengan keras.."
Mata kedua serigala itu berbinar, "Kurasa aku membutuhkan sedikit hiburan."
"Kau mau jalan-jalan ke Hongdae? Ayo!" Ucap Taehyung bersemangat.
"Bagaimana dengan cari jajan di pinggir sungai Han? Sedang ada festival di sana." Timpal Jeongguk.
"Oh, setelah itu bisa ke kafe dekat sana, yang Jimin suka!"
Jimin hanya mengulas senyum, mengendik bahu mengakui kekalahannya. Kapan sih dia tidak luluh dengan dua alpha ini. Bisa-bisanya orang takut pada mereka.
"Oke, oke, ayo kita berangkat."
Kedua alpha itu hampir memekik girang. Andai ekor mereka keluar, mungkin sekarang sudah berayun cepat saking gembiranya. Jimin memasukkan seluruh buku catatannya, berikut dengan alat tulis dan ponselnya ke dalam tas punggung. Sebelum sempat ia mencangklong, Jeongguk sudah lebih dulu mengambil tasnya sementara Taehyung menyampirkan kardigan beige ke bahunya.
"Di luar agak dingin, habis hujan." Jelas Taehyung, menggenggam tangan Jimin lembut.
Jeongguk yang tidak mau kalah ikut menggaet lengan Jimin, "Tidak masalah , hyung! Aku bisa menghangatkanmu!"
Ketiganya keluar dari area kantin, masih membuat orang-orang di sekitar menatap penuh penasaran. Ada satu rumor legendaris yang mengatakan bahwa sejak Jeongguk masuk sebagai mahasiswa baru, Taehyung dan Jimin tinggal se apartemen dengannya. Ada yang bilang bahwa mereka adalah teman masa kecil. Ada lagi yang bilang bahwa mereka adalah fated mates.
Belum, soal tanda, ketiganya masih berkeliaran dengan leher bersih tanpa luka. Tapi kalau sudah sedekat iniー astaga, kau bisa melihatnya bukan? Bagaimana Kim Taehyung itu mengusalkan hidung ke perpotongan leher Jimin di tengah koridor? Oh, baru saja kita saksikan Jeon Jeongguk tidak mau kalah mengusalー Astaga. Park Jimin memukul kepala keduanya...
Ehem.
Intinya, kalau sudah begini, siapapun pasti sama-sama sudah meramalkan bahwa tak peduli se-tabu apapun jenis hubungan mereka, ketiganya akan berakhir selalu bersama-sama. Maka dari itu, terciptalah sebuah larangan tak terucap.
Dekati siapapun yang kau inginkan asal bukan salah satu dari mereka atau kau akan berakhir di rumah sakit entah karena gigitan Park Jimin, tonjokan dari Kim Taehyung, atau bantingan dari Jeon Jeongguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
日常 (Daily Life) «J.Jk X K.Th X P.Jm» [ONGOING]
FanfictionCerita tentang kehidupan hubungan poliamori antara Park Jimin, Kim Taehyung dan Jeon Jeongguk. Agak lucu, kadang susah, tapi banyak senangnya. Jimin yang galak, Taehyung yang agak ceroboh, dan Jeongguk yang manis. Tags: Polyamory maknae line VMinKo...