Lagu diatas dapat diputar ya~
Manatau lebih kerasa (≡^∇^≡)Say you wont let go - James Arthur
.
.
.
.
.Kematian Alice masih menyisakan luka yang mendalam bagi keluarganya dan bagi Karina. Oh, jangan lupakan Bagas.
Bagas meminta izin kepada orang tua Alice untuk masuk ke dalam kamar Alice. Bagas masih tidak mengetahui penyebab kematian Alice. Bagas sudah bertanya kepada keluarga Alice dan bahkan Karina. Tetapi, mereka hanya mengatakan, "Surat di kamar Alice." Karena itulah Bagas saat ini berada di sini. Dikamar Alice.
Bagas menjelajahi setiap sudut kamar Alice yang sedikit luas dengan dinding berwarna putih dan biru pastel. Terlihat menenangkan. Bagas melihat foto yang tergantung di kamar Alice. Ada juga yang ditempel. Ada foto keluarganya, fotonya dan Karina, fotonya dan Alex saat masih kecil bahkan besar, foto angkatan SD-SMP-SMA, foto wisuda dan juga... Fotonya dan dirinya.
Bagas melihat fotonya dan Alice. Mereka terlihat sangat bahagia di dalam foto tersebut. Bagas tersenyum kecil. Bagas pun beralih ke meja belajar Alice yang tertata dengan rapi. Bagas duduk di bangku meja belajar Alice. Bagas mengamati setiap inci meja belajar Alice. Bagas juga sempat melirik ke jendela yang berada di sebelah meja belajar Alice. Jendela kamar gue. Lebih tepatnya, langsung mengarah ke kamar gue, batin Bagas.
Pandang Bagas tiba-tiba tertuju kepada surat yang berada di atas sebuah buku. Tepat di depannya persis. Ini surat yang dimaksud?, batin Bagas. Bagas membolak-balikan surat tersebut. Ada namanya. Berarti emang di tujukan sama gue, batinnya lagi.
Bagas pun membuka surat tersebut. Bagas membaca setiap kata dan kalimat dengan teliti. Tangan Bagas bergetar bersamaan dengan surat yang saat ini berada di genggamannya . Matanya berkaca-kaca. Saat ini, perasaannya campur aduk.
Dear, Bagas.
Hai, Bagas! Apa kabar? Gue harap sih, lo baik-baik aja ya saat membaca surat gue. Haha, aneh gue. Oke, karena gue ngerasa aneh buat nulis kata GUE-LO, jadi nulis AKU-KAMU aja ya :)
Hai, Bagas. Saat kamu baca surat ini, mungkin Aku udah ga ada? Haha, bisa jadi nih. Aku harap, kamu baik-baik saja ya. Kamu mungkin bingung kenapa Aku bisa pergi secepat ini. Bahkan, Kamu saja bingung mengapa Aku bisa pergi secepat ini, kan? Aku anggap itu Iya.Oke, jadi Aku cerita aja ya. Aku terkena Hanahaki disease. Kamu tidak tahu kan penyakit apa ini. Nah, Hanahaki disease adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan manusia, di mana kebun bunga tumbuh diparu-paru penderitanya. Tahu ngak kenapa kebun bunga bisa tumbuh? Pastinya ngak, haha. Kebun bunga ini tumbuh karena muncul nya perasaan suka atau cinta si penderita kepada seseorang. Bisa kita istilah kan sebagai, jatuh cinta. Tetapi, ini jatuh cinta bertepuk sebelah tangan. Haha kaya sinetron aja. Kalo Kamu ga ngerti, artinya itu, hanya si penderita yang merasakan jatuh cinta, sedangkan orang yang dicintai tidak merasakan apa-apa.
Eh, tapi, ada 2 cara loh buat nyembuhin penyakit Aku. Yang pertama, orang yang Aku cintai harus mencintai Aku kembali dan yang kedua, Aku harus menjalani operasi pengangkatan kebun bunga ini tetapi di saat yang bersamaan, perasaan ku terhadap orang yang Aku cintai menghilang sepenuhnya.
Kamu pasti kepo siapa yang buat Aku jatuh cinta sampai terkena penyakit seperti ini kan. Aku anggap itu iya. Baiklah, Aku kasih tau aja ya. Orang nya itu Kamu, BAGAS :) Iya. Aku jatuh cinta sama Kamu. Aku bodoh udah jatuh cinta sama Kamu. Padahal, Kamu anggap Aku sahabat Kamu aja. Kamu nya ga punya perasaan apa-apa selain rasa persahabatan. Tetapi, di lain sisi, Aku juga berterima kasih kepada Kamu karena dapat membuat Aku jatuh cinta dan disisi lain juga Aku meminta maaf karena sudah mencintai Kamu, Bagas. Ini semua bermula saat kita berumur 14 Tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanahaki Byou 🥀
Historia Corta[COMPLETE!] I also thank you for making me fall in love and on the other hand, I apologize for loving you, Bagas. You don't feel sorry for my leaving. You don't beat yourself up. Or, you shouldn't do anything crazy. I know you, Bagas. 🥀 @kalamerta...