Fiksi | Vampire

1.2K 100 21
                                    

Fik.si®; Nomina (kata benda)
(1) cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya); (2) rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan; (3) pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran.

Story by : suka es batu
Request from : @cr4zyf0rmys3lf

.
.

Taehyung memutar mata saat ia melihat penampilannya sendiri, merasa jika temannya Loudi sungguh kekanakan karena meminjaminya pakaian penyihir untuk ia kenakan malam ini.

“Tidak kah ini berlebihan? Maksudku kau bahkan hanya mengenakan tuxedo hitam, kenapa Aku seperti ini?”

Pria berdarah Amerika-Korea itu terkekeh, “Sudahlah kau nampak manis dengan itu, si kembar Ellen dan Ellin bahkan memakai pakaian lebih ramai darimu. Tenang saja, di pesta banyak yang lebih mencolok dari penampilanmu”

“Tetap saja”

Pundaknya ditepuk. Sepertinya Loudi berusaha menenangkan nya dan meyakinkan jika tidak ada yang aneh dengan penampilan Taehyung saat ini.

Mau tak mau Taehyung pasrah saja, ia berjalan ke bibir pintu. Membiarkan Loudi mengejar langkahnya dan bergumam, “Pestanya bahkan di pemakaman, orang gila macam apa kalian ini”

Meskipun disindir demikian Loudi nampak tidak tersinggung dengan ucapan Taehyung.

Ia mengerti jika Taehyung kawannya yang datang dari Korea pasti terkejut dengan pesta yang diadakan olehnya dan teman-temannya malam ini.

“Hey ini bukan pesta biasa, kau sendiri yang mengajukan diri untuk ikut karena tertarik dengan hal-hal fiksi"

"Percaya padaku, ritual dan pesta yang kami adakan takan membuatmu kecewa. Vampire pasti akan datang, insting cenayang seperti Ramos tidak pernah salah”

Ya

Memanggil Vampire untuk datang, itulah tujuan mereka mengadakan pesta ditengah pemakaman.

Mengganggunya dan memanggilnya dengan ritual, seperti dalam buku-buku.

.
.

Taehyung ikut memejamkan mata. Dengan tangan saling berpegangan dan berdiri melingkar, mereka mendengarkan Ramos membaca beberapa mantra dan mengulanginya.

Blush

Ia masih dapat mendengar teman-teman barunya membaca mantra, mantra yang didapatkan Ramos dari buku tua milik Neneknya yang kini menetap di Seattle.

Lalu dari mana angin itu berasal? Seolah ada yang meniupkannya dengan sengaja.

Bunyi dentingan logam terdengar, Taehyung tau jika kalung yang pernah ibunya berikan terputus begitu saja dan jatuh mengenai bebatuan yang ia pijak.

Api unggun yang berada didepan mereka seolah membesar, Taehyung bisa merasakan jika hawa panas disana bertambah.

Ramos berhenti membaca mantranya, entah apa yang menghentikan pria itu.

Hening, tidak ada suara apapun. Tapi Taehyung masih bisa merasakan jika ia masih menggenggam jemari temannya.

Jangan buka mata kalian sebelum Aku mengatakan sesuatu, atau kita akan gagal. Terlintas kembali dalam benaknya ucapan Ramos sebelum ritual dimulai.

Jin Purple V Oneshoot BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang