Neo Kingdom || NCT OT23

#3 : Getting know each other

Hye Ran bersiap untuk pergi ke Kerajaan Barat, ia ditemani oleh Raja Suho, Taeyong, Doyoung, Renjun dan Jaemin. Mereka bersama menaiki kereta kuda, melewati kota-kota untuk sampai ke Kerajaan Barat. Selama perjalanan, Hye Ran terus menerus melirik membaca raut wajah Suho, ia ingin bertanya namun takut terkesan tidak sopan. Hal itu membuatnya semakin cemas.

...Neo Kingdom...

"Putri Yoon Hee, cepat kemari~" ajak Shotaro, sedikit senyumannya saja bisa menghilangkan kedua matanya, sama seperti Jeno.

Usai sarapan yang mengagetkan tadi, beberapa pangeran mengajak Yoon Hee berkeliling Istana, karena tak pernah keluar dari Kerajaan Utara Yoon Hee begitu penasaran dengan semua yang dilihatnya.

"Wah, kalian menanam banyak mawar disini, ini pertama kalinya aku melihat tumbuhan mawar yang begitu segar sebanyak ini." ucap Yoon Hee.

"Itu hadiah Ayah untuk kelahiran Jisung." balas Jeno.

"Jisung.... dia yang paling muda benar?" tanya Yoon Hee.

"Bingo putri." balas seseorang dari belakang Yoon Hee, ternyata Jisung sendiri yang menjawabnya.

"Jika anda ingin berkeliling taman, sebaiknya menaiki kuda saja." Ajak Haechan.

"Apa boleh?" 

Haechan mengangguk membalasnya, lalu pergi dari hadapan Yoon Hee.

Yoon Hee mendengar suara pedang yang sedang beradu tak jauh dari tempatnya berada, karena penasaran kakinya melangkah menuju arah suara. Melewati tanaman yang dipotong kotak menjadi seperti tembok.

"Ah!" Yoon Hee cukup tersentak karena kaget dengan pedang yang baru saja melewati tubuhnya.

"Apa anda baik-baik saja putri?" tanya Jaehyun, yang baru saja melayangkan pedangnya itu.

"Tidak apa-apa, hanya sedikit kaget saja."

"Kenapa kalian tidak ikut berlatih?" tanya Yoon Hee sambil menatap Shotaro, Jisung dan Jeno yang hanya berdiri berjajar di satu sisi.

"Jadwal kami nanti sore." jawab Jisung.

Yoon Hee mengangguk-anggukan kepalanya, memang beda sekali pelatihan untuk pangeran dan putri, putri hanya diperbolehkan menunggangi kuda, panahan, bela diri dasar dan mempelajari tumbuhan dalam hutan, kebanyakan juga pelajaran etika yang tak ada habisnya..

"Apa anda mau mencobanya putri?" tanya Johnny, menawarkan pedangnya kepada Yoon Hee yang hanya dibalas dengan kerutan di dahinya.

"Berduel dengan Mark, apa anda mau mencobanya?" tanya Johnny lagi, memperjelas pertanyaan sebelumnya, tangan satunya menunjuk Mark yang sedang menatapnya juga.

Yoon Hee mundur sambil mengatakan tidak, "Saya tidak pernah belajar berpedang pangeran."

"Oh, benarkah?" Tentu saja Johnny tidak tau, semua adiknya lelaki dan sudah pasti pelajaran yang ia dapat adiknya pun dapat.

"Putri Yoon Hee, silahkan.." ucap Haechan dari jauh, tangannya memegang tali panjang sebuah kuda putih yang besar dan gagah. Yoon Hee pun mendekat, matanya tidak kedip sampai tangannya mengelus surai kuda tersebut, benar-benar kuda yang cantik.

Hup!

Yoon Hee sudah duduk diatas sang kuda, diikuti oleh Haechan dan Jeno dengan kudanya masing-masing di belakangnya. "Hyung, kita keliling taman istana ya." ucap Jeno.

Johnny mengangguk, "Jangan terlalu lama."

"Siaaap!" 

Taman istana Kerajaan Timur lebih besar dari yang Yoon Hee bayangkan, benar saja jika Haechan mengajaknya untuk berkeliling menggunakan kuda, bisa patah kakinya jika harus berjalan.