"Apa yang akan kau lakukan, sir?"
Apa yang akan kulakukan, Chanyeol bahkan masih bertanya pada dirinya sendiri tanpa bisa menjawab pertanyaan Kris tadi. Fakta yang ditemukan Kyungsoo memang mengejutkan, dia bahkan dibuat tak dapat berkata-kata dengan tatapan yang terpaku pada selembar kertas berisikan sederet informasi yang menurutnya tak masuk akal.
Ini sudah lewat tengah malam, tapi yang Chanyeol lakukan sejak tadi hanya duduk diam di meja kerjanya dalam kesendirian, menikmati setiap detik sepi yang berlalu di sekitarnya tanpa berbuat apapun selain berpikir tentang apa yang akan dia lakukan setelah ini.
Marquin Park, Baekhyun Park, Baekhyun Kwon, Adarian Kwon. Begitu banyak nama untuk 1 orang yang sama. Jika ditanya seperti apa perasaan yang dia rasakan untuk Baekhyun, Chanyeol akan menjawab jujur bahwa dia tidak tahu. Dia memang seorang tirani, banyak darah manusia yang berlumuran di tangannya, dia bukan orang baik, tapi itu tak menjadikan dia menjadi manusia berhati baja. Dia masih dapat merasakan perasaan-perasaan manusiawi meski tak menunjukannya.
Jemari tangan kirinya yang berada diatas meja bergerak secara tak beraturan, menandakan bahwa dia cemas dan pikirannya sama sekali tidak tenang meski nyatanya suasana disana sangat sepi.
Ditengah suasana sunyi sepi itu tiba-tiba pintu ruang kerjanya yang tak tertutup rapat terbuka secara perlahan dengan deritan halus, membuat Chanyeol dengan sigap mengambil shotgun dari laci meja kerjanya dan bersiap untuk kemungkinan terburuk; penyergapan musuh. Bagaimanapun tidak normal jika ada orang lain di rumah utama pada jam ini, terlebih masuk ke ruang kerjanya. Semua pekerja di rumah utama sudah kembali ke paviliun di belakang sejak jam 9 malam. Hanya ada para penjaga malam yang berjaga diluar rumah serta Baekhyun yang tak mungkin mengunjunginya di ruang kerja pada dini hari.
Cahaya remang yang hanya berasal dari lampu sudut di belakang meja kerja sama sekali tak mampu membuat Chanyeol menangkap sosok yang masuk kedalam ruang kerjanya. Meski begitu Chanyeol dengan sigap merunduk kebawah meja dan mengintai orang yang berada di bawah kegelapan itu.
Sampai kemudian lampu ditengah ruang kerja menyala hingga semuanya menjadi jelas ketika orang yang dicurigai itu menyalakan saklar dengan mimik wajah tanpa rasa bersalah.
"Selalu siaga, sir?" Orang itu adalah Sehun, dia tertawa kecil hingga Chanyeol ingin sekali meledakkan kepala Sehun saat itu. Beruntung Chanyeol belum sempat menarik pelatuk pistolnya tadi.
"Kenapa kau mengendap-endap seperti itu." Chanyeol membuang nafasnya dengan kesal, menyimpan kembali shotgun di tangannya kedalam laci dan kembali duduk di kursinya dengan tenang.
"Aku tidak mengendap-endap." Bahu Sehun terangkat ketika empunya berucap.
"Aku sering lupa bahwa kau adalah mantan tim elit." Ucapan itu jelas merupakan cibiran dari Chanyeol, namun Sehun hanya menanggapinya dengan kekehan kecil, ada segurat kesedihan di matanya kala itu, namun tidak bertahan lama ketika dia memutuskan untuk bertanya pada atasannya itu, "apa yang sedang kau lakukan ditengah malam seperti ini, sir?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Missouri (ChanBaek) | COMPLETED
FanfictionGriffins adalah lambang dari takhta itu sendiri, dia berada di tingkat kejayaannya dengan Rudan Park sebagai otak dibalik kejayaan itu. Dan Missouri adalah saksi bisu dimana pria berhati baja tersebut memiliki nurani teruntuk anak kecil keras kepala...