| satu

37 3 0
                                    

BIO:
Si keras kepala yang sangat menyukai warna kuning, Sas Smith. Tidak perlu pemborosan huruf jika ingin menyapanya, sebut saja, Sas. Perempuan berdarah Bugis ini lahir di Sinjai pada tanggal 8 Mei 1999. Seorang mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan pada salah satu universitas di Makassar dengan mengambil jurusan PAI. Dari kecil ia bercita-cita menjadi seorang guru dan ingin mempunyai butik muslimah di beberapa daerah. Baginya, makanan pedas lebih menggiurkan dibanding janji manis lelaki buaya.

KESAN:
Terlalu banyak jika mau dituliskan satu persatu. Menjadi seorang founder berarti menjadi orang yang selalu harus ada di depan komunitas. Berdiri menjadi tameng, memberi perlindungan, dan memastikan semuanya baik-baik saja. Saya sangat bangga terhadap pengurus angkatan pertama yang menjalankan tanggung jawab dengan baik. Meskipun ada beberapa yang gugur di tengah perjalanan, tetapi mereka yang berhasil menyelesaikan masa kepengurusannya adalah orang-orang pilihan. Grup admin menjadi tempat curhatan, melepas penat setelah menghadapi member yang menguji kesabaran, tempat berdiskusi, tempat bercanda, tempat yang kemudian dijadikan sebagai rumah. Untuk angkatan pertama ini dan sampai seterusnya, tentu membuat saya menjadi orang yang lebih dewasa lagi dalam berpikir dan lebih banyak mengenal dan memahami karakter setiap manusia. Terima kasih saya ucapkan kepada pengurus sekaligus anggota komunitas yang berkenan bergabung di keluarga besar SLS. Tanpa mereka, SLS tidak akan sampai di titik seperti sekarang ini. Saya juga meminta maaf atas kekurangan saya dalam memimpin.

PESAN:
Jangan putuskan tali silaturahmi kita.

HARAPAN:
Saya berharap, SLS bisa membuka beberapa cabang dan diminati oleh masyarakat luas. Komunitas yang dapat berpartisipasi dalam bantuan korban yang mengalami musibah atau bencana. Jika suatu saat saya sudah tidak bisa mengelola SLS, dengan harapan yang sangat besar, ada orang yang bisa melanjutkannya. Dan semoga SLS merupakan komunitas yang tidak akan pernah mati karena selalu ada generasi penerus yang amanah dan bertanggung jawab.

Dari BagaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang