BRAKKK!!
Tubuhku terhempas dan kepalaku terbentur sesuatu yang keras, perlahan mataku menjadi berat lalu pandanganku menjadi gelap.
.
.
.
Aku duduk di dalam gang kotor di pinggir jalan. Bajuku sangat lusuh, seperti habis mandi di kandang babi. Mataku mengamati lingkungan sekitar.
Aku tidak tahu ini dimana.. tapi rasa lapar dan haus yang perlahan membunuhku ini sekarang terasa tidak asing.
Terdengar suara langkah kaki yang cepat dari dalam gang tersebut lalu disusul oleh langkah kaki yang ramai di belakangnya.
Aku hanya menyaksikan seseorang itu dikejar lalu ditangkap dan digebukin habis-habisan sama 4 orang pengejarnya.
Orang yang dipukuli itu memeluk melindungi sesuatu sembari ditendang-tendang punggungnya oleh pengejarnya, tetapi apa yang bisa ia lakukan. 1 lawan 4 orang tidak akan menang.
Saat dia sudah babak belur, ada salah satu roti yang jatuh ke tanah kotor di dekatku. 4 orang itu langsung melihat ke arahku dengan tatapan membunuh.
Tanpa pikir panjang aku ambil roti tersebut dan kabur dari mereka. Salah satu pengejar itu lari mengejarku dengan cepat.
Aku lari sambil memakan roti tersebut, lari lari lari dengan kencang sambil mengunyah roti itu, dan tersedak. Tetapi kaki ku tidak berhenti lari, insting.
Batukku semakin bengek karena panik, lalu tersandung dan akhirnya menabrak seseorang.
Saat aku menabrak orang itu, aku jatuh dan batukku makin parah karena tersedak. Tiba tiba orang yang kutabrak ini mengulurkan botol yang berisi air, ku ambil botol tersebut lalu ku minum dengan ganas.
Saat pandanganku mulai jelas, orang yang berada di hadapanku memakai seragam tentara Survey Cops, wajahnya pucat dan memiliki kantung mata yang cukup terlihat, rambutnya Hitam pekat yang indah dengan potongan undercut.
Badannya wangi sekali untuk seorang Tentara Pria, bukan wangi parfum yang mencolok hidung, lebih seperti wangi sabun.
Aku suka.
Tetapi matanya sangat tajam dan dia terlihat sangat galak, berbanding terbalik dengan tinggi badannya yang mungil untuk seorang Tentara.
Orang itu mengulurkan tangannya padaku, ia terlihat seperti malaikat penyelamat bagiku.
Ah.. aku ingat, ini hari dimana aku bertemu dengan orang itu.
Ia tiba-tiba berdiri di hadapanku yang kotor dan kumuh lalu mengadopsiku menjadi adiknya.
Orang itu adalah Kapten Levi Ackerman.
Aku hanya memanggilnya Levi karena ia jijik dipanggil ayah dan menampilkan ekspresi aneh kalau ku panggil kakak.Ini ingatanku satu tahun setelah distrik Shiganshina hancur di tembus Titan. Aku adalah anak yatim piatu yang berumur 11 tahun, bernama (y/n) tanpa nama belakang.
Aku tidak tahu siapa orang tuaku, akupun tinggal di salah satu panti asuhan di sana. Sampai akhirnya kehidupan sehari-hariku yang damai hancur oleh titan.
Walaupun aku berhasil menyelamatkan diriku ke Tembok Rose, aku tidak memiliki siapa-siapa, dan menjadi warga kumuh yang bersyukur hanya dengan dapat memakan daging tikus yang kutemukan dimana pun itu bahkan, aku pernah memakan tanah dan sering meminum air hujan untuk tetap hidup.
Roti adalah makanan mewah. Biasanya aku memakan satu roti untuk ku bagi sebagai porsi makan kurang lebih satu atau dua minggu.
Jujur saja, dulu aku tidak mengerti kenapa aku mati-matian bertahan hidup seperti ini sedangkan aku tidak memiliki tujuan apapun.
Entahlah, Titan memang menghancurkan semua yang ku punya, makanan hangat, tempat tidur dan selimut yang nyaman, tempat untuk berteduh.. tapi, aku tidak merasa memiliki ikatan emosional terhadap itu semua.
Aku juga tidak pernah mempunyai teman baik. Hidupku terasa kosong.
Aku rasa, aku tidak menyerah untuk hidup karena Insting-ku pun tidak pernah membiarkanku untuk menyerah. Urusan setelahnya mau bagaimana, aku juga tidak tahu.
Setelah di adopsi oleh Levi, aku dilatih selama setahun lebih fisik maupun mental untuk mempersiapkan diriku masuk ke dalam Cadet Corps, untuk menjadi tentara sepertinya.
Awalnya aku dilatih dia hanya untuk pertahanan diri, tetapi Levi bilang setelah melatihku untuk beberapa saat, bahwa aku memiliki bakat.
Itu pertama kalinya aku diberi pujian oleh manusia di muka bumi ini.
Aku merasa ingin menjadi orang yang bisa dibanggakan oleh Levi. Aku tidak ingin menjadi beban baginya yang sudah baik telah menyelamatkanku dari masa-masa yang kelam.
Aku merasa sangat bersyukur bisa bertemu Levi pada hari itu. Karena Levi lah aku tidak merasa hidupku kosong lagi.
Levi juga bilang, alasan ia mengadopsiku adalah karena ia melihat dirinya yang dulu ada di dalam diriku. Dulu, ia juga pernah hidup diantara ambang kematian di daerah kumuh. Tetapi, ia tidak menyerah dengan hidupnya, melakukan segala cara untuk bertahan hidup, sama sepertiku.
Hasil latihanku dengan Levi tidaklah sia-sia. Aku lolos seleksi dan menjadi Cadet Corps angkatan ke-104.
Setelah lulus menjadi Cadet, aku memutuskan untuk bergabung ke Survey Corps di umur 15.
Banyak hal terjadi, salah satunya regu tim Levi yang dulu di bantai habis oleh Titan Wanita, jadi sekarang aku menjadi regu tim Levi bersama Levi di bawah perintahnya langsung di umur 16.
Kami sedang menjalankan tugas kami, yaitu merebut kembali Tembok Maria dan menutup Shiganshina.
___________________________________________
Author's Note
Halo mentemen, maaf ya kalo ceritanya agak awkward, ini ff pertama yg sy bikin.
Alesan sy bikin ff ini karena akhir2 ini lgi halu gila gilaan sama zeke ;;Saran dan kritik selalu terbuka lebar :3
Well semoga kalian enjoy bacanya seperti saya ngehaluinnya ;;;;;
KAMU SEDANG MEMBACA
Connection (Zeke Yeager x Reader x Levi Ackerman)
FanfictionChapter kedepannya bakal banyak spoiler dari Season 3, 4, dan komik! ___________________________________________ (y/n) Adalah adik angkat yang di asuh oleh Levi Ackerman. Levi sangat menjaga (y/n) sepenuh hatinya, hingga suatu hari ia sadar, jika pe...