#19 - don't go

480 41 1
                                    

Cardiac arrest, putra Tao yang sangat disayanginya itu mengalami henti jantung setelah dalam masa kritis selama tiga hari ini karena penyakit leukimia nya.

Dia seharusnya melakukan operasi susum tulang belakang pada hari kemarin tetapi Tao tidak berhasil mendapatkan uang untuk itu dan putranya tidak bisa dioperasi, Tao putus asa, ia tidak ingin kehilangan putranya tetapi ia tidak tau harus mencari uang kemana lagi.

Saat ini bisa dilihat dengan jelas oleh netranya, putranya didalam ruang icu itu sedang berusaha diselamatkan oleh para pihak medis, Tao hanya bisa berdoa dan berharap jika putranya masih bisa selamat saat ini dan ia masih dapat mencari uang untuk operasi itu dan menyelamatkan nya.

Tao tidak ingin kehilangan lagi, sungguh. Setelah ibunya pergi, dan istrinya tiada saat melahirkan putranya Tao tidak ingin kehilangan putranya juga untuk saat ini. Ia tidak yakin bagaimana jika dirinya hidup sebatang kara.

"Dokter,,, tolong selamatkan anakku," Tao berucap lirih pada para pihak medis itu, entah mereka dengar atau tidak yang pasti Tao hanya memohon agar putranya masih bisa terselamatkan.

"Detak jantung nya masih belum kembali dokter!" Seorang suster disana mengintrupsi, dokter yang masih berusaha memberikan intubasi dan mengejut jantung putra Tao agar detak jantungnya bisa kembali dan terselamatkan panik.

Dokter itu panik dan terus semakin mencoba melakukan segala cara yang ia bisa untuk menyelamatkan pasiennya itu.

"Intubasinya tidak berhasil dokter, pasien mengalami gagal nafas." Perawat laki-laki yang membantu dokter itu melakukan intubasi berucap dengan mencoba menghentikan gerakan dokter yang sedang berusaha memberikan intubasi pada putra Tao.

"Kejut jantung nya, siapkan defibrillator dua ratus joule!" Suasana mencekam dan menegangkan itu  membuat tubuh Tao bergetar dan dingin, ia takut benar-benar takut kehilangan putra tercintanya Huang Zi-Dao.

"Hiks,,,Dao-yaa, bertahanlah demi ayahmu." Tao memberikan pesan untuk putranya lewat kaca itu, matanya menatap tubuh lemah putranya yang dikejut dengan alat itu namun layar monitor detak jantung itu tetap tidak menunjukkan apapun.

Tit,, tit,, titttttt---

Garis panjang terukir di layar monitor itu, menunjukkan tidak adanya lagi detak jantung dari putra kecil Huang Zitao.

"Nyawanya sudah tidak ada," Dokter disana berkata lirih, ia sudah berusaha melakukan segala cara untuk mengembalikan detak jantung pasiennya dan menyelamatkan nyawanya tetapi Tuhan berkata lain.

"Dao-yaa!" Tao berlari masuk, melewati kaca pembatas ruangan tersebut dan menghampiri putranya.

"Dao-yaa,, hiks, kau masih hidup bukan? Kau tidak akan meninggalkan baba kan? Dao-yaa, baba tau kau kuat, kau tidak mungkin pergi." Tao menggenggam lengan dingin putranya yang dokter itu bilang sudah tidak bernyawa, air matanya mengalir deras membasahi pipi nya.

"Tuan mohon bertabah, kami tidak bisa menyelamatkan nyawa putra anda." Dokter disana mengusap punggung getar Tao.

Sedang Tao menggeleng tak percaya, "Tidak dokter! Kau bohong! Putraku tidak mungkin mati!"

Tao mengguncang tubuh lemah dan kurus putranya, "Dao-yaa, baba tau kau masih hidup. Bukalah matamu, jangan tinggalkan baba."

"Kalian, kenapa diam saja? Lakukan cara lain ku Mohon, anakku pasti masih bisa selamat." Tao tetap bersikeras, dia tidak percaya jika putranya telah tiada.

"Tuan, putra anda telah tiada. Tolong bertabah dan Terima kenyataan ini."

"Dao-yaa hiks,,,"

I Search The Universe ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang