17

3.9K 350 23
                                    

Hingga akhirnya, Seo-jun mengambil cara mendekati wajah Su-ho.

"Maafkan aku"

Jarak mereka berdua benar-benar sangat dekat, hingga punggung Su-ho menabrak kaca bus.

"Mundurlah atau mau ku tampar."

"Tampar lah, tidak apa jika pacarku yang menampar."

"Satu"

"...."

"Dua"

"...."

"Ti—"

"Baiklah aku menyerah, aku akan mengganti bajuku sekarang."

Seo-jun menarik badannya, dan membuka tas selempang yang ia bawa.

"Hei! Untuk apa?"

"Agar kau tidak marah lagi"

Dengan ancang ancang membuka baju Su-ho mencekal lengan Seo-jun.

"Tidak, aku tidak marah."

Akan buruk jika asetnya yang belum ia lihat namun sudah dilihat oleh teman temannya nanti.

Seo-jun tersenyum "Benarkah?"

"Hmm"

Su-ho mengalihkan pandangannya keluar jendela, sepanjang jalanan banyak burung, burung marpie salah satunya yang mencari serpihan makanan di jalanan. Bus juga melewati berbagai macam bentuk pohon yang tua dan besar, juga binatang seperti anak kebiri yang ikut menyebrangi jalanan hutan, bangau leher putih di rawa rumput-rumput, masih banyak lagi disepanjang jalan.

Matanya setiap detik menangkap sesuatu hingga lupa jika Seo-jun disampingnya mendengus sebal karna bukan menjadi sorotan utama dimatanya, merasa diabaikan oleh sang kekasih Seo-jun mengambil sebuah earphone dari tasnya lalu memutar musik dengan volume tinggi, lebih lebih matanya terpejam hingga tempat tujuan.

Namun bukan Seo-jun namanya jika tidak memastikan Su-ho nyaman, selang beberapa menit matanya terbuka hanya untuk melihat Su-ho yang sudah memejamkan mata lentiknya, kepalanya tertekuk membuat bibir tipis milik Su-ho sedikit mengerucut, ah lucunya.

Seo-jun sedikit menarik kepala Su-ho agar bersandar pada bahunya, tak merasa terganggu Su-ho semakin menelusup kan kepalanya ke bahu Seo-jun, mungkin dia nyaman? Seo-jun tersenyum akan itu.

Seo-jun melirik kesemua titik bus saat ia merasa aman karna 'teman-teman'nya tidak ada yang melihat kursi mereka, ia mengecup surai Su-ho lalu kembali memejamkan matanya dengan bibir yang masih melengkung keatas, tersenyum.
Oh? Dia puas menciumi Su-ho secara diam diam?

###

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan akhirnya mereka sampai pada 'tempat trip' mereka, di pegunungan tepatnya.

"Pergi ke tendanu dan bongkar tas mu," perintah pak Han.

"Baik!" Jawab para murid serentak.

"Oh ya, lalu bertemu disini setelah 30 menit."

"Baik!!"

Seo-jun menarik badan Su-ho dari arah belakang, tidak tepatnya merangkul, Su-ho tidak terkejut ia mengira bahwa itu Tae Hoon karna itu memang kebiasaan Tae Hoon kan?

"Tae, jika ada seseorang yang menciummu bagaimana kau menyikapinya? Maksudku hubungan itu masih pertemanan atau,"

"Menurut ku kalian artinya sudah berkencan."

"Benarkah?" Su-ho belum menyadari bahwa Seo-jun yang menjawab pertanyaannya.

"Iya, kau dan aku sudah berkencan."

enemy loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang