[6] sorrowful story

224 69 18
                                    

Hehehe lama tak jumpaaa ;)  vote & komennya yak!!!

Eric hanya bisa terdiam mendengar suara isak tangis yang cukup mengiris hatinya. Bukan, bukan suara tangisan seseorang yang baru ditinggali orang tercinta, melainkan suara tangisan seseorang yang telah lama ditinggali orang tercinta dan merasa kesepian.

Eric mengalihkan matanya ke jam dinding yang menujukan tengah malam, lalu kembali menatap ke perempuan yang menangis dalam kesendiriannya. Perempuan itu adalah Thalia.

Jadi, setelah Eric merasa janggal dengan perempuan itu, seperti ada yang berbeda dari perempuan itu, karena dia gagal menghilangkan daya ingat perempuan itu, Eric memutuskan untuk mencari tahu tentang perempuan itu. Setelah mengetahuinya sedikit demi sedikit, kisah hidupnya begitu tragis, lebih menyedihkan dan rumit di bandingkan kisah hidupnya Kim Junkyu.

Keluarga Thalia mengalami kecelakaan ketika perempuan itu berumur 10 tahun. Kedua orang tuanya, kembarannya, dan juga adiknya yang ada di dalam kandungan ibunya meninggal di tempat, sedangkan Thalia menjadi satu-satunya yang selamat dari kecelakaan tersebut.

Setelahnya, Thalia tinggal bersama Nenek dan Kakeknya. Sekitar beberapa bulan kemudian Kakeknya meninggal karena penyakit yang dideritai, berakhir hanya Neneknya lah yang menjadi satu-satunya keluarga Thalia. Tapi, dua minggu kemudian, Neneknya pun menyusul seperti yang lain, meninggalkan Thalia.

Beberapa hari setelah kematian Neneknya ada seseorang yang membawa Thalia ke sebuah panti asuhan, karena pada saat itu Thalia adalah hanya seorang anak di bawah umur dan gak memiliki keluarga atau seorang diri.

Setelah ditinggali dengan orang-orang yang perempuan itu sayangi, sifatnya berubah menjadi pendiam, yang tadinya aktif menjadi pasif, bahkan terlihat begitu murung karena gak mau berkomunikasi dengan teman-teman barunya di panti asuhan.

Setiap ada seseorang yang mengajaknya bermain atau sekedar berkenalan, Thalia selalu gak menghiraukannya, perempuan itu bahkan langsung pergi begitu aja tanpa mempedulikan seseorang yang ingin membantunya keluar dari mimpi buruk yang terjadi pada dirinya.

Tapi, ketika ada sepasang suami-istri yang ingin mengadopsinya, sifatnya perlahan berubah karena calon ayah angkatnya itu mencoba mengambil perhatiannya Thalia. Selalu datang ke panti asuhan setiap harinya hanya untuk menanyakan kabar Thalia, dan setiap datang pun selalu membawa sesuatu, entah itu barang atau makanan kesukaannya.

Sampai pasangan itu pun berhasil menaklukkan hati seorang anak kecil yang terikat dengan mimpi buruk. Setahun pun berlalu, karena telah merawat dan menyayangi Thalia pun pasangan itu mendapatkan sebuah anugerah, ibu angkatnya berhasil mengandung setelah hampir 10 tahun gak memiliki anak, yang artinya Thalia akan mempunyai seorang adik.

Tapi, lagi-lagi perempuan itu mengalami mimpi buruk. Pada saat waktu persalinan, ibu angkatnya dan juga calon adiknya gak berhasil terselamatkan, keduanya meninggal. Dan ayah angkatnya pun menyusul keduanya, bunuh diri, karena merasa begitu terpukul.

Thalia menganggap dirinya adalah seorang pembunuh. Karena mulai dari keluarga intinya, Kakek dan Nenek, orang tua angkatnya, semuanya pergi meninggalkannya. Perempuan itu berjanji gak akan mencintai dan menyayangi seseorang, karena pikirnya orang-orang yang dia cintai akan pergi meninggalkan dirinya.

Padahal, kematian adalah sebuah takdir dari Tuhan, bukan karena dia. Sekeras apapun kita berusaha, jika Tuhan memang ingin mengambil kembali miliknya, gak akan ada yang bisa menahannya. Dan hanya berbeda waktu, semuanya akan pergi pada waktu yang telah di sepakati dengan takdir Tuhan.

Thalia kembali ke panti asuhan. Sifatnya kembali menjadi pendiam, tapi teman-temannya memperlakukan dirinya gak sepantasnya. Thalia mendapatkan pukulan, penghinaan, ada yang menyuruhnya untuk pergi dari panti asuhan, bahkan sampai ada yang menyebutnya sebagai kematian.

GRIM REAPER - EricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang