៚40𖤓

3.1K 189 38
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ray membuka pintu dengan perlahan ia menunjukkan wajah lesuh nya kepada mereka yang sedang menatap nya meminta penjelasan.

Ath-

__________________________

Kalo ini yang lo mau,
Oke gue ikhlas.

Bramnya atha

***

"A tha hiks"belum sempat menyelesaikan ucapan nya saat tangis nya mulai tidak bisa ia tahan lagi.membuat semua yang menatap nya mulai penasaran dan langsung menerobos,melewati ray yang sedang menutupi wajah dengan telapak tangan nya.

Saat mereka mulai memasuki ruangan yang atha tempati mereka di kejut kan oleh rehan yang sedang melepas semua alat medis yang menancap di tubuh atha.

"Bang lo apa apa an sih."gertak leo saat melihat rehan yang akan melepas ventilator yang atha kenakan.

"Atha bangun."teriak bram
Saat tidak merasakan hembusan nafas atha saat ia memeluk tubuh dingin atha.

"Maaf,atha sudah meninggal."lirih rehan sangat merasa bersalah.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun"

"NGGAK GAK MUNGKIN."teriak bram langsung menangis histeri sambil menggoyangkan bahu atha agar bangun.

"Tha bangun tha hiks masak lo tega ninggalin gue hiks."ucap bram memeluk tubuh dingin atha,bram menatap kosong monitor yang bergaris lurus.

"Ikhlas in bram."lirih bara menepuk bahu bram pelan menatap wajah atha
Yang mulai memucat.

"ATHA bangun hiks,"tangis angkasa mulai pecah dan bahu nya bergetar hebat,ia sampai di tahan bahu nya oleh leo dan elang yang berada di samping nya saat angkasa hampir terjatuh ke lantai saat kaki nya tiba2 melemas.

"Assalamualaikum,ini ada apa?."bingung mamah dan papah saat memasuki ruangan yang atha tempati penuh dengan tangisan.

"Waalaikumsalam."

"Atha tidak terselamatkan tan,om.maaf."lirih rehan berjalan keluar dari ruangan saat matanya sudah tak kuat untuk membendung air matanya .

"A tha"lirih mamah lossa saat mendengar ucapan rehan barusan,plastik yang berisi nasi untuk atha nanti saat siuman pun sampai terjatuh.matanya mulai memanas dan langsung berlari menghampiri tubuh kaku atha di susul juga oleh suaminya di belakang.

"A-t-ha ba-ngun hiks ini cu-man se- ting-an kan hiks"ucap mamah lossa tak percaya.

" hiks ayo tha bangun mamah baru aja beliin hiks makanan buat kamu masak enggak kamu hiks makan"lanjut nya lirih berhenti terisak saat semua pandangan nya mulai kabur dan gelap,papah yang sedari tadi mematung tak percaya pun langsung sadar saat melihat istri nya terhuyung ke belakang ia langsung menahan punggung istrinya dan menggendong menuju ke arah sofa panjang.

"Tha"lirih alvaro tak percaya berusaha menahan air matanya yang akan tumpah dari kelopak nya.

"Atha hiks bangun nggak lo hiks jangan tinggalin gue hiks"tangis bram
Kembali pecah.

"Ikhlas in bram"ucap riko menguat kan sahabat nya yang akan kembali terpuruk , sudah 2 perempuan yang ia sayangi telah meninggal kan nya untuk selama nya.

"Kalo ini yang lo mau,
Oke gue ikhlas"batin bram tersenyum getir.

"Atha"lirih alden dkk menatap atha tak percaya.

Sedang kan aldo yang sedang sibuk dengan berkas2 nya yang menumpuk di kejutkan oleh ucapan ray di sebrang sana membuat aldo syok tanpa sengaja menjatuh kan ponsel apel yang tergigit itu natuh ke lantai

"Adek"

Setelah mendapat berita yang mengejut kan itu,
Aldo langsung menancap gas menuju rumah sakit dengan ugal ugal an.
Tak perduli sumpah serapah dari orang yang berlalu lalang.yang terpenting sekarang hanyalah atha
Adik tiri nya yang selalu ia sia-sia kan akan kehadiran nya.

Di setiap perjalan nya menuju rumah sakit,ia hanya bisa meracau kan nama atha di benak nya dan bergumam,

"Gue nggak mau kehilangan adik kesayangan gue untuk yang ke dua kali nya"

"Bodoh"

"Kenapa gue dengan begonya sia-sia in waktu yang sudah ada sejak lama"

"Crazy"

Shit.

Setibanya aldo di kejutkan oleh tubuh sang adik yang sudah ber bujur kaku di atas brankar.

sebelum wajah pucat atha di tutup oleh kain putih,aldo langsung menghalangi nya dengan tatapan dingin dan tangan yang sudah mencekal tangan yang sudah berani-berani nya akan menutup wajah cantik princess mungil nya.

"Terlambat bodoh!"

***

Seseorang gadis yang berada di ruangan serba putih perlahan mengerjap kan matanya,saat matanya sudah sepenuh nya terbuka yang pertama kali dia lihat adalah kain putih yang menutupi seluruh tubuh nya dan juga wajah nya.

Gadis itu menyingkap kain putih itu,ia sempat termenung memikirkan apa yang sempat ia alami di ruangan yang terdapat monitor dan alat alat lain nya.kemudian ia mengubah posisi nya menjadi duduk.

Di sekelilingnya terdapat beberapa jasad yang juga di tutupi kain berwarna putih.setelah itu ia terdiam sejenak,terlintas di benak nya  bahwa itu adalah jasad manusia yang sudah meninggal.

Ia menurunkan kaki nya kemudian melangkah menuju pintu yang sempat ia lihat.berjalan dengan sedikit tertatih tatih dan juga tangan nya yang memegang perut nya kala rasa sakit menyerang.

Perlahan ia memutar knop pintu dan segera membuka pintu nya.terlihat dari luar terdapat seorang pria dengan mata yang di penuhi buih buih air mata dan juga hidung mancung nya yang sudah memerah.pria tersebut nampak terkejut akan kehadiran nya dari dalam ruangan mayat.

Keterkejutan tersebut hanya di hadiahi senyuman tulus dari nya.

"Hay~"

"H-han-tu"

"HOBAH~"

Teriak gadis tersebut dengan kedua tangan yang ia angkat ke udara.

***

TBC

Bram

☆☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆☆

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT

BLACK ORCHID [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang