Welcome to Google
Search
MANTAN|
'Mantan menurut KBBI'
'man·tan a bekas pemangku jabatan (kedudukan)'
Entah gangguan apa yang ada di kepalaku hingga mengetik kata itu. "Eh menurut kalian mantan itu apa?" tanyaku yang tidak ada kerjaan. Ayolah, saat ini aku sedang berkumpul dengan teman-teman yang dulu hanya bisa bertemu dalam grup chat. Sekarang saat semua sudah berkumpul, apa yang terjadi?
Semua sibuk dengan dunianya masing-masing.
"Yang parutan kelapa terus diperes bukan, sih?" celetuk Mbak Maria.
Jika aku emotion, pasti wajahku sudah seperti ini -_-.
"Bukan, Mar. MANTAN tuh! Sesuatu yang dikumpulin terus ditukerin dapet hadiah, deh," jawab Mbak Nofita, sang kembaran, dengan penekanan di kata mantan.
"Eh biasa dong, Mbak Nof." Aku terkekeh geli. Sepertinya Mbak Nofita punya dendam kesumat sama kata mantan.
"Oh yang sering bunda Ayu kumpulin, yah, kalo ke Alafamart?" kata gadis mungil di sampingku.
Bunda Ayunda mengangkat alisnya dan merengut pada Luna. "Itu mah stiker gift, Una. Mantan tuh sesuatu yang harusnya dibuang."
Lagi-lagi aku tertawa mendengar tanggapan mereka dan mengalihkan pandangan pada gadis yang fokus dengan teknologi berbentuk persegi panjang ditanganya. "Kalo kamu Tik? Menurut kamu mantan apaan?"
"Jangan anggep mereka mantan. Anggep aja mereka alumni. Siapa tau bisa reuni. Terus pasang baner yang gede. 'Reuni Mantan Tika Periode 2020-2021'," sahutnya membentangkan tangan, membayangkan banner itu benar-benar ada.
"Yakan, Kay?" Tika mengalihkan pertanyaan pada gadis disampingnya.
Kay yang menyedot minumanya mengangkat alis. "Iyain aja deh biar aku tenang." Okay Kay memang terlalu to the point.
"Kalo Om gimana?" tanyaku pada salah satu makhluk yang katanya alien dari planet lain.
"Hah? Apaan?"
"Menurut Om Alien. Mantan itu apa?" ulangku.
"Mantan? Makhluk apaan itu? Dari planet mana?"
"Dari mars om. Ciri-cirinya makhluk tak kasat mata," jawab Rida.
"Bukan! dia itu makhluk aneh yang gak seharusnya ada dihati seseorang. Bahkan gak seharusnya ada di planet mana-mana!"
"Hoh~!" Semua wanita dikumpulan ini langsung bersorak seolah jawabnya terwakili oleh Ayu. Gadis mungil seumuran dengan Luna itu memang terlihat sedikit sadis.
Aku tersenyum kecut. Kadang pertanyaan kenapa aku mau berteman dengan mereka sering kali muncul. Kenapa teman yang menurut kalian aneh itu bisa membuat kalian nyaman? Ada yang bisa jawab? Eh tapi nanti saja deh. Pertanyaan tentang mantan aja belum dijawab semua.
"Adek Loki~," panggil manjaku pada laki-laki yang duduk disamping Luna.
"Apa, kak?"
"Menurut kamu mantan itu apa?"
"Gimana aku mau jawab, kan aku belum pernah pacaran. Dan aku juga gak mau punya mantan. Cukup dia seorang!" jawab Loki makin membuat para wanita bersorak seolah mendukungnya.
Ah! Sejak kapan adikku sebucin itu.
"Nah, buat kalian! Ayo jawab jangan diem aja. Menurut kalian mantan itu apa?" tanyaku pada dua laki-laki di depan.
"Gue gak mau jawab! Yang gue tau itu cuma KaliMantan!" jawab Leo langsung. Aku mengecutkan bibir kecewa.
"Aku gak tau. Karena aku gak mau punya mantan. Cukup dia seorang," jawab Ojan kalem. Lagi-lagi kumpulan ini langsung bersorak karena jawabnya Ojan yang menjiplak Loki.
"Emang kenapa kamu nanya gituan si Fa?" tanya Bunda Ayunda.
"Tau kak? Tumbenan nanya itu?" timpal Tika.
Seketika tatapan semua tertuju padaku. Hah, padahal itu hanya pertanyaan lewat.
"Hehe cuma iseng doang kok." Aku menunjukan senyum kudaku. Ups! Tapi tetap anggun kok. Tidak mirip kuda banget.
"Boong banget! Pasti Kak Zulfa mau punya mantan kan?" provokasi Luna.
"Hah? Siapa?"
"Sejak kapan? Lo punya pacar?"
Seketika dua orang di depanku berdiri sambil mengebrak meja.
Tiba-tiba semua jadi hening. Aku mengedipkan mata berkali-kali. Terlalu kaget dengan reaksi mereka.
"Ekhem!" Aku berdehem menyadarkan orang-orang dari keterkejutannya. Akhirnya dua orang itu duduk kembali. Namun tatapnya seolah masih menuntutku untuk menjawab.
"Itu cuma pertanyaan lewat. Kemaren ada anak murid aku yang nanya mantan itu apa. Yah, karena aku sama kayak Loki. Pasti jawaban aku juga sama." Aku berhenti sejenak dan meminum jus yang awalnya kuabaikan. Kenapa suasananya jadi berat.
"Jadi, yah, gitu," jawabku di akhiri senyuman.
Ayolah! Kenapa harus setegang itu karena aku bertanya tentang mantan. Emang di zaman sekarang punya mantan itu harus, yah? Gak juga kan? Apa salahnya kita mencoba untuk setia pada satu orang yang memang sudah ditakdirkan untuk kita?
Ah, sudahlah. Kenapa jadi bahas ini.
"Okay pembicaraan selesai yah tentang mantan." Aku mengakhiri diskusi tidak berfaedah ini dan melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.
Jadi guys? Masih mau lanjut bahas tentang mantan dichapter selanjutnya?
Stay tune! Di kisahku dan teman-teman dari keluarga cemara! Bye!
.
.
.
.
.
.~TBC~
Holaa! Okay aku malah selingkuh dengan cerita ini. Tapi maaf aku udah gatel banget mau buat cerita tentang keluarga cemara 😂 halo member keluarga cemara? Kalian di sinikan? Maaf kalo ceritanya belum rapih.
Oia, aku udah masukin semua memberkan? Dan juga kalo sifatnya beda. Maapkeun yah karena ini semua imajinasi ku.
Wkwk bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Gak Punya Mantan?
Short Story4.0 atau disebut Zaman Milenial. Hari gini belum punya mantan? Eh, tapi emang itu dosa yah? Enggak kan? Yup ini kisahku, Izza Zulfa Zunita. Di umur yang ke 21, aku gak punya mantan? Gimana mau punya mantan kalo pacaran aja belum pernah.