kembali ke Rumah

220 25 12
                                    

"Hyungdeul Daniel pulang dulu yaa" Kata Daniel pada para hyung.
"Mau langsung pulang sekarang?" Tanya Nicholas.
"Iya hyung" Jawab Daniel.
"Daniel kamu pulang pakai apa" Tanya Sunghoon.
"Pakai Bus" Kata Daniel.
"Bus jam segini masih ada?" Tanya Jake.
"M-masih kok" Jawab Daniel gelagapan
"Emang gapapa pulang sendiri, ngga takut?" Tanya Jay.
"Nggak kok, Daniel kan ngga penakut kayak hyung" Jawab Daniel berbangga diri.
"Aishh anak ini kebanyakan bergaul dengan Jungwon, jadi sering mengejek hyung" Kata Jay lagi.
"Hahhaha maaf hyung, aku pergi dulu semuaa" Pamit Daniel.
"Hati hati dijalan jangan sampai kau diculik" Kata Heeseung.
"Tidak akan" Jawab Daniel sedikit berteriak karena sudah jauh.

-----------------------------------------------------------

Huhhh aku gagal buat debut.

Tapi tidak apa setidaknya aku sudah berusaha dengan baik. Semoga eomma tidak marah. Monolog Daniel didalam hati.

"Sekarang aku harus cari bus buat pulang, bus jam segini masih ada gak ya?" Tanya Daniel sendirian sembari mengeluarkan handphone dari tasnya.
"Setengah sepuluh, pasti bus sudah tidak ada. Yasudah aku jalan saja"

Daniel terus berjalan menuju rumahnya, sampai di perempatan rumahnya Daniel merasa ada yang mengikutinya.
"Aduhh, aku kok ngerasa ada yg ikutin sih" Daniel kemudian menghadap kebelakang dan sekitarnya.
"Aku lari ajaa" Kata Daniel sembari berlari secepat mungkin kerumahnya.

-----------------------------------------------------------

"Huhh huhh huhh cape juga lari sampai sini" Monolog Daniel.
"Untung aku selamat"
"Yasudah, eomma anak mu sudah kembali eomma" Monolognya sembari tersenyum menatap rumahnya.

Tok tok tok
"Eomma El pulang" Kata Daniel sambil membuka pintu rumahnya.

"Kau sudah pulang rupanya, cepat masuk dan kunci pintu" Kata eomma

Ya eomma Daniel Hyeona Kim.
-----------------------------------------------------------

"Aku dimana?" Monolog Daniel sembari melihat sekeliling.
"Akhh, kepalaku" Daniel memegang kepalanya.
"Ah iya aku lupa" Monolog Daniel sembari tersenyum melihat pantulan dirinya dicermin.
"Aku harus segera membersihkan diri" Katanya sembil berjalan menuju ke kamar mandi untuk membasuh kepala dan bagian tubuh lainnya.

Flashback
"Eomma aku masuk"

Brukk

Sebuah balok kayu besar menghantam kepala dan punggung Daniel

"Akhh, eomma kenapa?" Tanya Daniel sembari memegang kepadanya yg kesakitan.
"Kau masih bertanya kenapa"
"Kenapa kau tidak debut hah!"
"Kenapa, kau tidak bisa mengalahkan mereka. Kau memang anak yang tidak berguna dan payah"

"eomma maaf kan El, aku akan berusaha lebih keras eomma" Mohon Daniel sambil memegang kaki ibunya.
"Tidak!! tidak akan ku ampuni kau"

Malam itu Daniel dipukuli. menangis, meraung, memohon untuk tidak dipukuli kembali. Namun, Daniel berakhir pingsan karna saking banyaknya pukulan yang diterimanya.
-----------------------------------------------------------

"Sekarang aku harus masak" Kata Daniel sembari berjalan ke dapur

"Hah udah pada habis ya makanannya" Kata Daniel sembari membuka lemari untuk mencari makanan.

"Yasudah aku akan membelinya"
"Tapi uangnya dari mana?" Tanya Daniel pada dirinya sendiri.
"Ahaa, aku kan punya tabungan" Daniel bergegas untuk ke tempat persembunyian uangnya.

"Uangku dimana?" Tanya Daniel yang mulai panik.
"Astaga kemana uangku"
"Bagaimana ini"
"Aku tanyakan pada eomma saja. Eh, tapikan eomma tidak tau aku menyimpan uang ini"
"Tidak apalah"

Daniel bergegas ke kamar eomma

Tok tok tok
"Eomma, ini El"
"Apakah aku boleh masuk"

Terdengar suara dari dalam kamar.
"Aduh anak bodoh ini menggangu tidurku saja"
"Cepat masuk!!" Teriak eomma dari dalam kamar.

Ceklekk
"E-eomma, apakah eomma melihat uangku yang ada didalam, celengan di belakang lemari pakaian ku" Ucap Daniel sedikit bergetar karna masih terbayang kejadian semalam.

"Uang itu"
"Eomma mengambilnya"
"Berani sekali kau menyembunyikan uang dari eomma"
"Dengar, di rumah ini aku yang harus memegang semua uang, apa kau mengerti?!!" Bentak eomma.
"I-iya eomma"
"Maafkan aku, tapi aku akan membeli bahan makanan dengan itu eomma, bahan makanan kita sudah habis" Ucap Daniel sambil menunduk.

"Aku tidak perduli"
"Sekarang cepat kau siapkan makanan, aku tidak mau tau makanan harus sudah siap di jam 10"

"Bagaimana bisa eomma"

"Aku tidak perduli"
"Kalau tidak, kau akan habis ditanganku" Setelah itu eomma langsung mendorong Daniel hingga keluar kamar

Brakk

______________________________________
––––––––––––––––––––––––––––––––––––

Makasih banget buat yang first baca, vote, dan komen. Aku shock karna langsung divote.

Ini part masih sedikit banget karna aku bingung :D

Jangan lupa di vote and comment biar aku semangat.
Bye






ADELFOTITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang