Joy tersenyum saat pintu apartemen terbuka. Untung ia tau kode apartemen ini. Sangat mudah karena kodenya adalah gabungan dari tanggal lahirnya dan tanggal lahir Hoseok, kekasihnya.
Sambil menjinjing kantong keresek dengan tangan kanannya, Joy menyalakan lampu dengan tangan kirinya, membuat apartemen yang tadinya gelap kini terang benderang.
Joy langsung bergegas menuju dapur, kemudian meletakkan kantong keresek yang ternyata isinya adalah bahan-bahan mentah untuk dimasak.
Setelah menyimpan tasnya di kursi, Joy langsung mengikat rambutnya, bersiap untuk mulai memasak.
"Semoga gak bangun" ucapnya, sambil menatap pintu kamar yang tertutup rapat.
Waktu terus berlalu. Beberapa hidangan kecil sudah tertata rapi di meja makan. Joy sendiri terlihat sedang mengaduk sesuatu yang asapnya mengepul mengenai wajahnya, membuat bulir keringat mulai keluar membasahi rambut dan wajahnya.
"Udah pas" katanya saat ia mencicipi kuah dari masakannya. Sekilas ia menyeka keringat yang membasahi dahinya.
Setelah mematikan kompor dan menghidangkan semua masakannya di meja makan, Joy melepas celemek putih yang ia kenakan.
"Tinggal bangunin doii" gumam Joy sambil berjalan menuju pintu kamar.
Joy membuka pintu kamar, kemudian bergegas untuk menyibak gorden, membuat cahaya matahari menembus ruangan.
"Hey, ayo bangunnn" Joy menarik selimut tebal yang membalut tubuh Hoseok, membuat Hoseok menggeliat pelan.
"Kamu kenapa pagi-pagi udah di sini?" tanya Hoseok yang sekarang sudah mendudukkan tubuhnya sambil mengucek pelan kedua matanya.
"Ihh, sekarang kan tanggal 18! Cepetan mandi sanaaa!" Joy menarik lengan Hoseok dengan sekuat tenaga.
"Astagaa, iyaa iyaa aku mandi" Hoseok terlihat beranjak dari kasurnya kemudian bergegas menuju kamar mandi.
"Jangan lama-lama yaa!" seru Joy, sebelum pergi meninggalkan kamar Hoseok.
🎉🎉🎉
Tidak butuh waktu yang lama, Hoseok akhirnya keluar dari kamar sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.
"Ayoo sini duduk" kata Joy yang sedang sibuk meletakkan piring di meja makan.
"Kamu nyiapin ini semua sendiri?" tanya Hoseok yang sudah mendudukkan dirinya sambil menatap beberapa macam makanan di hadapannya.
"Iyaa dong!"
Joy melirik sekilas Hoseok yang masih sibuk mengeringkan rambutnya.
"Sini aku bantuin" Joy menghampiri Hoseok kemudian mengambil handuk kecil dari tangan Hoseok. Ia mulai mengeringkan rambut Hoseok dengan serius.
"Hmm wangiii" kata Joy sambil mencium rambut Hoseok yang masih setengah basah itu, membuat Hoseok mendongak, menatapnya geli.
"Yuuk makan dulu" Joy meletakkan handuk kecil yang ia gunakan untuk mengeringkan rambut Hoseok asal, membuat Hoseok terkekeh.
"Ehhh bentarr" Joy terlihat putar balik untuk menghampiri Hoseok lagi.
"Selamat ulang tahun" ucap Joy sambil mengecup pelan pipi Hoseok. Setelah itu ia berlari kecil menuju kursinya.
"Ayoo mulai makannn!" seru Joy dengan pipi yang sedikit memerah, membuat Hoseok harus berjuang keras menahan tawanya.
Beberapa menit berlalu dengan cepat. Keduanya serius menikmati makanan masing-masing sambil sesekali berbincang dan tertawa. Hingga akhirnya Hoseok menghabiskan makanannya lebih dulu.