Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hey, I just met you and this is crazy But here's my number, So call me, maybe
'Lapar...' [Name] berjalan diantara jajaran rak berisi makanan 'Tapi aku tidak lapar... Tapi lapar juga... Tapi nggak juga.' Dia mulai memasukan beberapa barang kedalam keranjangnya.
"Padahal aku baru saja makan 2 jam yang lalu, masa sudah lapar lagi sih." [Name] mengacak rambutnya frustasi. "Padahal kalau makan terus nanti bisa tambah gendut."
Meskipun begitu, [Name] tetap memilah makanan makanan diatas rak dihadapanya. Sampai dia berada di bagian rak mie instan.
"Makan ini aja kali ya?" [Name] bertanya pada dirinya sendiri sambil memilih diantara 3 varian rasa mie yang menarik perhatiannya. 'Eh, tapi kemarin aku baru saja makan mie. Kemarin nya juga, lalu kemarin kemarin nya lagi juga, dan kemarin nya--'
[Name] kembali meletakan mie instan cup yang dipegangnya dengan berat hati. [Name] menghembuskan nafas kasar. Pasalnya ia mau membelinya, tapi [Name] takut usus buntu karena keseringan makan mie.
"Kalau begini aku harus makan apa." [Name] menggerutu, berpindah ke rak lain berharap menemukan makanan yang mampu menarik perhatiannya.
Dan untung saja, beberapa rak kemudian ada sesuatu yang menarik perhatian [Name]. "Onigiri!!' [Name] menjerit kecil " Kenapa aku tidak terpikir ini sebelumnya."
[Name] langsung memasukan 2 onigiri terakhir ke dalam keranjangnya. "Untung masih tersisa." [Name] tersenyum kecil lalu memutar tubuhnya, segera menuju ke kasir.
[Name] kembali melewati rak mie instan. Awalnya dia hendak terus lurus tapi [Name] malah kembali mundur lalu mengambil 3 bungkus mie instan dan 1 cup mie instan. "Untuk jaga-jaga semisal aku malas keluar." Gumamnya.
Setelah sampai di kasir, [Name] pun langsung mengeluarkan barang belanjaan nya.
"Apa onigiri nya benar-benar sudah habis?"
Sebuah suara menarik perhatian [Name]. Ya, mungkin karena dia mengatakan onigiri. Dan onigiri terakhir sudah diambil oleh [Name].
"Maaf, tapi stock nya memang sudah habis." Salah satu karyawan minimarket menjawab.
"Kala begitu, kapan stock berikutnya dikirim?" Suara nya kedengaran sedih. Karena kepo [Name] pun menolehkan kepalanya.
