꧁𖤓NOTE𖤓꧂
Budayakan untuk selalu tinggalkan jejak kalian dengan cara vote & komen^_^
.
.
.
꧁𖤓HAPPY READING𖤓꧂Yang hingga kini sering mengganjal di pikiran gue adalah kenyataan bahwa di kebahagiannya sekarang ternyata sudah tidak ada gue. Padahal saat ini dirinya masih menjadi alasan utama hilangnya kebahagiaan gue.
-Alfeno Bamantara-
Mobil sport milik Cakra melesat membelah jalanan ibu kota, ia melewati beberapa pengendara yang sedang berlalu lalang. Di antara Bella dan Cakra keduanya tidak ada yang membuka suara sama sekali, entah karena canggung ataupun sedang sama-sama mengagumi penampilan satu sama lain dalam diam.
Kini dihadapan mereka sudah ada hotel bintang lima milik keluarga Addison, tempat dirayakannya ulang tahun Bella. Para tamu undangan yang datang rata-rata adalah para konglomerat yaitu keluarga dari Addison serta teman-teman dari Lena dan Doni yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri. Tak lupa Bella juga mengundang teman-teman seangkatan di sekolahnya.
Suasana di dalam hotel tepatnya di lantai teratas hotel milik keluarga Addison itu sangatlah ramai. Ruangan tersebut di dekorasi bernuansa gold, kursi-kursi para undangan tersusun rapi, ditambah alunan musik yang dimainkan oleh pianis dan musisi terkenal yang diundang juga dalam acara ulang tahun Bella, tak lupa berbagai jenis hidangan mewah juga disediakan.
Bella yang berjalan anggun menuju ke arah orang tuanya yang sedang duduk, dengan digandeng oleh Cakra.
"Do you like, dear?" tanya Doni kepada putrinya.
"I really like it, Dad. Thank you very much!" ungkap Bella dengan gembira.
"Pa, Ma, kenalin ini Cakra." Bella sedikit merasa gugup ketika ia mengenalkan Cakra dengan orang tuanya.
Cakra yang mendengar semua itu hanya bisa tersenyum canggung ke arah Doni dan Lena. Ini adalah kali pertama ia bertemu dan berhadapan langsung dengan orang tua Bella.
Lena dan Doni kompak tidak memberikan ekpresi sama sekali, melihat orang tua Bella berdiri membuat Cakra was-was.
'Mampus, nih orang tuanya Bella pasti nggak suka sama gue!' batin Cakra.
Kini Lena dan Doni tepat berdiri dihadapan Cakra dan Bella. Mereka memandang Cakra sangat lekat dan serius. Dan sedetik kemudian mereka terkekeh pelan karena merasa kasihan dengan ekpresi tegang Cakra.
"Serius banget mukanya," ucap Lena yang masih terkekeh pelan.
"Jadi ini calon menantu buat Papa?" tanya Doni beralih menatap ke arah Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRABELLA
Teen FictionCakra Millard Aditya salah satu most wanted di sekolahnya. Dia tampan, kaya, seorang kapten basket, dan ketua geng Lioners. Geng yang terdiri dari 7 anggota itu memiliki moto 'Peace and solidarity are number one'. Cakra akan menunjukkan sikap dingin...