45 maaf sayang

7.5K 546 17
                                    

Andra memutar tubuhnya di atas kursi singgasananya di kantor ini. Andra membawa pandangannya ke arah foto terbigkai besar yang terpajang di belakang posisinya saat ini. Foto yang menampilkan kebahagiaan Andra dan Zaida di atas pelaminan.

Ah, Andra rindu Zaida, padahal baru juga beberapa jam berpisah.

Andra mengambil ponsel yang ia taruh di atas mejanya. Ia membuka lockscreen yang menampilkan foto selfie Zaida dan dirinya yang diambil Zaida saat mereka di alun-alun kota sebulan yang lalu.

Andra berlanjut dengan menekan pasword tanggal nikahnya dan Zaida. Ia membuka aplikasi chatting berwarna hijau.

Segaris senyum terukir indah di bibir Andra saat melihat kontak istrinya sedang online.

Me: dek

Istri gemes 🐣: loh, mas nggak lagi kerja? Kok bisa chat?

Me: lagi break sebentar.

Istri gemes 🐣: ouh iyy. Mas pulangnya lambat atau cepat? Biar adek masakin.

Me: keknya cepet. Adek masakin sayur asem sama semur ayam aja buat nanti malam.

Istri gemes 🐣: baiklah rajaku 😘

Andra tidak membalas pesan terakhir dari istrinya, ia langsung menutup kembali ponselnya dan kembali fokus ke laptop yang menyala dihadapannya.

Setelah menikah, Andra merasakan moodboster untuk semangat kerja supaya bisa menjalankan kewajibannya menafkahi istrinya.

Fokus Andra teralihkan saat mendengar ponselnya berdering terpampang nama Tio di sana. Sekali gesekan, Andra menempelkan benda pipih itu pada telinganya.

"Ndra, dia kembali."

Hanya kata itu yang terdengar dari seberang sana, dan hanya dengan itu Andra sudah tau apa yang dimaksud oleh Tio.

Dia.

"Hallo, lo masih idup kan?" tanya orang di seberang sana lagi.

Andra kembali menyadarkan diri. "Gue urus masalah ini. Tapi lo harus pastikan rahasia ini tidak tersebar. Dan jangan sampai Zaida tau." Setelah mengatakan itu Andra langsung mematikan ponselnya tanpa mendengar tanggapan dari lawan bicara.

Andra memijit dahinya yang tiba-tiba saja terasa nyeri. "Ya Allah," adunya.

                             *****

Dengan semangatnya Zaida mulai memilah sayur yang bagus dan tidak patut untuk dimasak. Hari ini Andra akan pulang cepat, maka dari itu ia akan memasak menu makanan kesukaan Andra. Kemarin malam Andra lembur di kantor sehingga Zaida tidak menghabiskan waktu luang bersama suaminya itu.

Ting... Tong...

Ada yang menekan bel di luar apartemen, Zaida dengan buru-buru meninggalkan aktivitasnya dan berjalan menuju pintu.

Hal yang pertama kali yang Zaida lihat adalah senyum seorang gadis yang merekah bebas.

"Assalamu'alaikum," salam gadis itu.

"Waalaikumsalam."

Zaida yang masih tidak percaya akan kehadiran gadis di hadapanya, juga ikut membalas senyum si tamu.

"Nggak disuruh masuk nih?" tanya Gisel. Ya, gadis itu Gisel, ia menyempatkan singgah di apartemen sahabatnya yang baru menikah. Bahkan Gisel belum mengganti bajunya tugasnya dari rumah sakit.

"Eh, ayo masuk," ajak Zaida.

Sesampainya didalam apartemen, dengan tidak tahu malunya Gisel menjatuhkan tubuhnya pada sofa yang berada di depan TV.

Halal Dan Haram Bagimu {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang