Sorry for typo...
~Happy Reading~Semua tampak memburam setiap siluet gambaran itu terasa membuat pening kepalanya. Gambar acak yang bertumpuk saling tumpang tindih membuat nafasnya memburu cepat bagai tercekik.
Tangan hitam hangus itu berusaha menggapainya, teriakan memohon dan ucapan benci mengalun di telinga miliknya. Dadanya bertalu-talu bergemuruh seperti suara petir yang kini siap menyambar rumah itu dan membakarnya sekali lagi.
"Tidak! Jangan! Ku mohon jangan!"
Suaranya seakan tertahan di tenggorokan tak tersampaikan dengan jelas sekalipun dirinya tengah mencoba untuk memberontak paksa.
Puk...
Puk...
"Grace wake up!"
Hingga teriakan nyaring di telinganya membuatnya terbangun. Sekali lagi mimpi itu selalu mengahantuinya, sudah 4 tahun terakhir Grace merasakan hal itu.
Mimpi yang mencekam di setiap malam panjangnya, membuatnya tak bisa tidur dengan nyenyak meski sudah menenggak pil laknat itu hampir setiap malam.
"Joan??" Ucap Grace lirih dan sedikit mendudukan tubuhnya di kepala ranjang.
"Kau sudah bangun? Apa kau sakit? Ini sebaiknya minum ini dulu dan tenangkan pikiran mu dulu." Joanne sedikit khawatir terlihat jelas di mimik wajahnya saat ini, di ulurkannya segelas air putih ke arah Grace.
Grace menerima air putih itu dan meminumnya sedikit. Setelah tenang Grace menyerahkan air putih itu ke arah Joanne, dan menaruhnya di nakas dekat ranjang miliknya.
"Apa aku membuat mu terbangun?" Grace berujar tak enak hati, mau bagaimanapun Joanne itu teman sekamar juga teman pertamanya di asrama ini.
"Tak apa, ku pikir kau hanya terlalu lelah. Kau tidak menganggu ku kok. Ini memang jam ku bangun karena sebentar lagi sekolah akan di mulai, jadi sebaiknya kau juga bersiap Grace. Mungkin ini akan jadi hari pertama yang menyenangkan bukan?" Senyuman manis Joanne membuat Grace ikut tersenyum juga. Gadis itu lalu pamit mandi, Grace memutuskan untuk bersiap juga.
Ini hari pertamanya sekolah tentu saja, Grace berharap Academy ini membawa suasana baru di hidupnya yang hanya berhias hitam putih membosankan. Dan tak butuh waktu lama untuk Joanne keluar dari kamar mandi dengan seragam hitam yang begitu elegan juga cocok dengannya.
Grace menatapnya takjub, temannya ini memang gadis yang cantik tapi perlu Grace akui bahwa Joanne juga terlihat tegas secara bersamaan.
Lebih lagi dengan seragam hitam yang kini bertengger apik di badannya itu menambah kesan maskulin feminim yang ketara. Merasa di perhatikan Joanne menatap balik Grace yang tampak kikuk karena tertangkap basah sedang melihat ke arahnya.
"Ada apa Grace? Kenapa kau menatapku begitu?" Joanne bertanya dengan nada yang bingung tentu saja, karena baginya Grace itu hanya terlihat sedikit dingin padanya kemarin.
"A-ah tak apa, hanya saja bajumu terlihat cocok dan bagus untukmu Joan ehm aku harus mandi juga jadi ya." Grace bergegas berjalan menuju kamar mandi dan menutup pintunya sedikit keras, jujur saja Grace salah tingkah sendiri.
Bukankah aneh? Ada apa dengan dirinya? Ah sudahlah sebaiknya Grace bersiap sekarang.
Blam...
Joanne sedikit berjenggit dengan tingkah Grace, dasar anak itu. Kenapa harus mirip dengan dia sih? Joanne bukanya tak suka karena ya mereka memang di takdirkan bukan. Tapi kenapa harus tingkah menyebalkannya ikut sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen - Jisung Yuna
Fantasía[Fantasy] [Mistery] [Academy Au] Sang terjatuh tak seharusnya melirik hal di luar batas wewenangnya, membuat takdir membuang dan mengucilkannya di siksa bumi terdingin... Rahasia tertutup yang kini mau tak mau harus terbongkar... Pergelutan ambi...