「 여섯 」

11.5K 1.2K 244
                                    

"Ayah.. hiks.. Jaemin ada disini.. hiks.. buka mata ayah.. Jaemin kangen ayah.. hiks.." Jaemin menangis saat melihat ayahnya terbaring di rumah sakit dengan banyak alat-alat medis di sekitarnya.

Dari 1 jam yang lalu Jaemin menunggu pintu ruang UGD di buka agar ia bisa melihat ayahnya. Tapi bukan keadaan seperti ini yang ingin di lihat Jaemin. Ia berharap ayahnya baik-baik saja bukan malah sebaliknya.

Selagi Jaemin menangis, Yuto melihatnya dari pintu. Ia ingin memberi tahu Jaemin tentang apa yang di katakan dokter padanya tapi ia ingin memberi waktu untuk Jaemin terlebih dahulu. Jaemin masih remaja, emosinya belum terkontrol dengan baik, di tambah ia pasti lelah karena harus terbang dari Korea ke Jepang. Jaemin juga sepertinya belum makan apapun saat tiba di Jepang.

"Jaemin, ini om bawain makanan. Kamu makan setelah itu om mau bicara sama kamu" ucap Yuto lembut sembari menyodorkan kantong berisikan makanan.

Jaemin tak ada nafsu makan sama sekali, ia hanya melihat kantong itu lalu beralih ke Yuto. "Om mau bicara apa?" Tanya Jaemin masih dengan air mata mengalir.

Yuto menghembuskan napasnya lalu mengeluarkan makanan dari kantong tersebut. "Makan dulu, baru om bicara sama kamu" ucapnya lagi sembari menyodorkan makanan.

"Jaemin nggak mau makan" tolak Jaemin beralih ke ayahnya kembali menangis.

"Om tahu kamu lagi sedih, tapi ayah kamu lebih sedih kalau ngeliat kamu nggak makan. Jangan sampe saat ayah kamu sadar justru kamu yang pingsan karena perut kamu belum keisi makanan" nasihat Yuto masih memaksa Jaemin untuk makan.

Omnya yang satu ini memang seperti ayah kedua bagi Jaemin, bukan hanya wajah yang sama tapi sifatnya juga sama. Benar-benar seperti kloningan dari ayahnya. Tapi ada satu perbedaan, ayahnya pihak atas sedangkan omnya pihak bawah.

"Oke, om suapin" ucap Yuto akhirnya saat Jaemin tidak membalas perkataannya yang tadi.

Jaemin akhirnya menurut, ia memakan makanannya tapi dengan di suapi oleh Yuto. Seketika Jaemin teringat oleh papanya, ia ingin sekali bertemu dengannya walau cuman sebentar. Jaemin hanya ingin memeluk, ingin merasakan gimana rasanya di peluk oleh sosok papa kandungnya.

Dari cerita yang Jaemin dengar, papanya adalah orang berkebangsaan China. Tapi, Jaemin tidak tahu namanya siapa bahkan saat Jaemin bertanya ke ayahnya, ayahnya lebih memilih diam dari pada menjawab. Jaemin juga tahu apa penyebab papa dan ayahnya cerai.

Saat papanya mengandung Jaemin, ayah sedang berada di Jepang karena urusan pekerjaan sedangkan papanya berada di China dan karena papa merasa kesepian akhirnya papa selingkuh dengan pihak atas lain yang berkebangsaan Korea. Karena sebab itu Jaemin tidak pernah merasakan bagaimana rasanya di peluk oleh seorang papa.

Selama ini Jaemin hanya pernah merasakan di peluk oleh papa Taeyong dan papa Ten. Rasanya hangat. Jaemin juga kadang di peluk oleh om Yuto yang mana statusnya adalah seorang papa dari satu anak.

Oh ya, ngomong-ngomong soal anak, Jaemin tidak melihat Shotaro - anaknya Yuto dan Wooseok - ada di rumah sakit. Biasanya Shotaro selalu ngikutin kemanapun papanya pergi. Dasar anak manja. Tapi kali ini Shotaro tidak muncul sama sekali.

"Om, Shotaro mana? Biasanya dia kan nempel mulu sama om" Tanya Jaemin di sela-sela makannya.

"Kamu belum tau ya? Shotaro om sekolahin di sekolah yang ada asramanya. Biar dia nggak manja terus" jawab Yuto sembari menyuapi Jaemin.

Jaemin hanya mengangguk sebagai balasan lalu meminum airnya. "Udah om, Jaemin udah kenyang" katanya sebelum berbalik menghadap sang ayah kembali.

Yuto tersenyum tipis. Ia menutup kembali makanan yang hanya di makan seperempat oleh Jaemin, intinya Jaemin sudah mau makan walau tidak di habiskan.

J N R | Norenmin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang