07

17 8 11
                                    

Oke aku lanjut makasih yang udah dukung sampe detik ini tapi mungkin cerita ini akan benting setir bakal banyak konflik yang aku ubah🙏

Sejak kejadian tadi pagi gavin dan Radies menjadi saling diam terjadi perang dingin di antara mereka entahlah apa yang membuat mereka kayak gini membuat pak rey , Erzza , Rain dan Dhanis di buat bingung Harus apa

Sudah hampir setengah jam mereka berada di tempat ini tidak ada yang membuka pembicaraan pak rey maupun yang lain hanya saling diam dengan fikiranya masing masing

"Masalah ta-" belum sempet rain melanjutkan ucapan nya pak rey sudah memotong membuat rain kembali menunduk

"Bisa nggak sih sehari aja nggak buat saya pusing? Mau kalian itu apa sebenernya kasih tau saya biar saya bisa mengerti kalian" potong  pak rey

"Ini salah saya" ujar radis membuat pak rey menarik nafas kasar

"Luka kamu sudah di obatin?"tanya pak rey yang di balas angukan oleh radis

"Kalian yang lain boleh pulang kecuali gavin dan radies kalian ikut saya ke rumah saya" ujar pak rey

"Ngapain pak ? Mau di suruh cuci piring? Mending nggak usah pak dari pada piring di rumah bapak di pecah semua di buat Gavin" Ujar Rain

"Kalo gitu kamu yang Cuci piring di rumah saya" ujar pak rey membuat yang lain menahan tawa

"Mulut bapak punya dendam apa sih sama saya nyeselin muluk" ujar rain kesal

"Mulut mulut saya kenapa kamu yang sibuk" ujar pak rey yang sambil berjalan keluar area Raftor di ikuti oleh Radis dan Gavin

"Memang guru ajaib" ujar Rain sambil geleng geleng kepala

"Guru gadungan dia mah " ceplos Dhanis sambil terkekeh

"Udah hampir satu bulan tu guru di sini klian nggak heran apa kenapa dia masih betah biasanya juga guru guru lain langsung KO" tanya Erzza

"Bedalah za dia mah guru gadungan yang ada kita yang di buat nggak betah di sini , nyebelin tu guru sumpah anjing mati aje lah lu pak" ujar rain

"Lo punya dendam apaan sih sama tu guru Rai benci banget kayak nya?"tanya Dhanis sambil terkekeh

"Masalah gue bukan sama dia , Sama mulut nya yang pedes nya naujuzubilah rasanya pengen gua cipok kalo liat tu mulut nyinyir " ujar Rain sambil terkekeh

"Yakin lo mau ngium Om Om ?"tanya Erzza sambil terkekeh

"Umurnya baru 23 tolong dia masih muda dan lo bilang dia om om apa kabar sama kakak lu zra yang udah 28 "ujar dhanis

"Serius dia baru 23? Lo tau dari mana?"tanya Rain kepada Dhanis

"beberapa hari yang lalu gue di hukum sama buk ike di suruh bawain berkas berkas dia ke mejanya dan gue liat photo Coppy Akte kelahiran nya soo gue tau kalo dia masih muda"

"Tapi nggak heran sih muka nya masih muda soal nya" ujar Rain sambil terkekeh

"Udah nggak usah ngegibahin orang muluk mending kita ngerujak gimana di deket pos ronda deket rumah gue ada pohon manga mumpung ada buah nya kuy" ajak Erzza

"Tapi lo nggak ajak dedek anya kan gue nggak mau jadi nyamuk" ujar Rain

"Nggak dia lagi di bandung"

"Kuy lah kalo gitu" Ujar Rain dan Dhanis berbarengan

Di tempat lain Radis dan gavin baru saja sampaindi rumah mewah bernuansa putih , rumah yang sangat besar tapi seperti tidak lagi perpenghuni sepi heinging membuat gavin dan radis sedikit merinding berada dj rumah mewah ini

"Ini rumah bapak?"Tanya Gavin

"Bukan ini rumah orang tua saya " jawab pak rey yang langsung duduk di sofa rumah nya itu

"Bapak tinggal di rumah ini? Sendiri? Bukan nya rumah ini udah nggak di tempatin selama 3 tahun terakhir " tanya Radies

"Kamu tau banyak hal tentang  Saddam sepertinya?"

"Ya dia sahabat terbaik saya" ucap Radies

"Lalu apa kabar dengan gavin , erzza , Rain dan dhanis? Bukan kah mereka juga sahabat kamu?" tanya pak rey

"Ya dia sahabat saya lalu apa urusan nya dengab anda tuan muda aldebaran " ujar Radies membuat pak rey sedikit terkekeh

"Menurut kamu saya lebih pantas menjadi antagonis atau tidak" tanya pak rey kepada Gavin

"Mana ada  Antagonis lupa beresin Kamar harus banget adek lu yang paling ganteng ini yang beresin" suara itu membuat Gavin radies maupun pak rey menatap ke arah sang pemilik suara

"Saddam" ujar pak rey dan Radis kompak

"Bukan gue adam nya hawa" jawab saddam ketus yang membuat pak rey sedikit terkekeh

"nggapain kamu di sini?"tanya pak rey

"Mulung"jawab saddam sambil berjalan duduk di sofa "Ya Liburan lah di sini ya kali gue jungkir baling gulung gulung kuda kudaan di kasur" ujar saddam

"apa kabar dam?"tanya radis

"Siapa emang kita kenal?" ujar saddam membuat radies berdecak sebal detik berikut nya saddam tertawa melihat wajah kesal radis

"Gue jauh lebih baik tanpa lo dis" ujar saddam

"Owh "

"KOK LO NYEBELIN SIH DIS"teriak saddam membuat gavin yang ada di sana terkejut sedangkan radis dan pak rey sudah terbiasa dengan kebiasaan saddam yang sangat hobi berteriak seperti di hutan

" BERISIK"Teriak pak rey dan Radies kompak membuat gavin kembali terkejut

"Au ah gue ngambek" ujar saddam yang langsung bangkit dari duduk nya dab berjalan menuju kamar nya

"Dia waras?" tanya gavin polos yang langsung di jitak oleh pak rey membuat gavin sedikit meringis kesakitan

"KOK BAPAK KDRT SIH BAPAK MAU SAYA GUGAT CERAI"Teriak Gavin kesal

"Sebelum kamu lakukan itu saya yang akan bawa kamu ke RSJ" ujar pak rey

"Apaan tu RSJ rumah makan baru atau tempat wisata?"tanya gavin polos entah lah mengapa  otak gavin tiba tiba hilang ia tidak engeh dengan pembicaraan ini

"RUMAH SAKIT GENDENG"Teriak pak rey yang membuat gavin dan radis sedikit menutup telinganya  karena teriakan maut pak rey

Thank you, Mr teacher

Thank you, Mr teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang