Holla 😍
Jangan lupa :
✔️ RATE
✔️ KOMENTAR
✔️ SHARESelamat membaca.
Chapter 15
Bad Girl
Sunshine melewati pintu tempat tinggalnya tanpa mempersilahkan Lexy untuk masuk. Ia menghentikan langkahnya kemudian berbalik untuk menatap Lexy yang masih mematung di ambang pintu.
"Maaf, Yang Mulia. Aku tidak menggelarkan karpet merah untuk menyambut kedatanganmu di sini," ucap Sunshine sinis. Tidak ada keramahan, apa lagi kelembutan.
Lexy menyipitkan matanya mengawasi rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya. Sebuah rumah minimalis yang sangat sederhana. Tidak ada kemewahan di sana, tidak ada sedikit pun menandakan jika rumah itu dihuni oleh calon pendamping Raja.
"Kau yakin kita tinggal di sini?" tanya Lexy dengan nada enggan.
"Kau bisa kembali, dengan senang hati aku akan meminta sopir untuk mengantarkanmu kembali," sahut Sunshine tajam.
Lexy melewati pintu, ia mengernyit saat menyadari jika barang-barang yang ia lihat seluruhnya bertema mawar. "Kau ini...." Ia menatap Sunshine. "Apa kau menganggap dirimu Peri Bunga?"
Sunshine tidak pernah tersinggung setiap kali keluarganya menganggap dirinya sedikit aneh karena mengoleksi benda-benda berbentuk bunga mawar. Tetapi, karena Lexy yang melontarkan penilaian yang terdengar mengejek, Sunshine mendadak merasa jika ia tidak terima dengan ucapan Lexy.
"Di sini aku adalah Tuan rumah dan kau adalah tamu. Ingat, ini rumahku. Kuharap kau bisa menjaga batas-batas kesopanan yang seharusnya kau junjung tinggi sebagai tamu di sini," ucap Sunshine ketus.
"Batas sopan santun seperti apa? Aku tidak berlaku kurang ajar padamu." Lexy mengambil satu tangkai mawar dari dalam vas yang berada di dekatnya berdiri lalu mendekatkan bunga itu ke hidungnya. Bibirnya tersenyum samar merasakan aroma bunga mawar yang dirasa menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen for the King (SERI KE 2 I WIN YOU)
RomantizmCerita dewasa ⚠️ Harap bijak memilih bacaan dan sesuaikan usia kalian. Cerita buatanku bukan untuk anak remaja apa lagi anak kecil. [SQUEL I WIN YOU] Sorot mata Sunshine sinis membalas tatapan mata Lexy. "Seharusnya kau bisa mengerti keputusanku...