Video credit: xjww17
Jakarta, Tahun 2019..
Setiap manusia yang terlahir di dunia ini sudah memiliki pasangannya masing – masing. Apa kalian percaya itu? Aku percaya dan aku yakin laki – laki yang saat ini tengah menungguku di depan rumah adalah pasangan yang sudah ditakdirkan untukku. Lelaki itu. Joshua Adelio.
Lelaki yang sudah bersama denganku selama 2 tahun lamanya. Mungkin menurut kalian ini masih terhitung sebentar, tapi bagi kami ini sudah sangat cukup untuk mengenal satu sama lain. Ah, sebenarnya kami sudah tiga tahun saling mengenal. Tepatnya pada tahun 2016 saat kami memasuki jenjang perkuliahan. Sebenarnya, aku dan Joshua berada di jurusan yang sama namun beda kelas. Perkenalan ini terjadi berkat rangkaian ospek dan beberapa kelas umum yang harus kami ikuti.
Ditambah beberapa kegiatan jurusan hingga membuat aku jatuh padanya. Walau katanya dia yang jatuh duluan padaku saat kami membahas hal ini, hehe.
Aku berlari kecil menemuinya yang tengah berdiri menyandar pada motor kesayangannya itu. Ia tersenyum melihatku dan memperbaiki posisinya menjadi berdiri tegak. Aku segera menghambur memeluk lelaki itu. Ah, kenapa pelukan lelaki ini selalu membuatku nyaman.
"Baiklah, Yadira. Berangkat sekarang?" tanyanya sambil melepaskan pelukanku. Aku mengangguk.
Yadira adalah namaku yang diambil dari nama terakhir Ayahku. Nama lengkapku adalah Sonia Rachel Yadira. Sebenarnya aku biasa dipanggil Sonia oleh teman – temanku. Joshua adalah pengecualian. Ia memang selalu memanggilku seperti itu. Sesungguhnya aku pun dibuat penasaran mengapa ia memanggilku seperti itu. Saat kami baru awal – awal kenal sih oke, tapi setelah kami pacaran pun ia tetap memanggilku seperti itu. Hingga akhirnya aku pun menanyakan hal tersebut padanya. Menurutmu apa jawabannya?
"Biar kamu gak kangen. Nanti kan kamu bawa nama Adelio,"
Hih! Aku benci saat laki – laki itu berhasil membuat jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia sendiri hanya terkekeh melihatku salah tingkah mendengar jawabannya. Menyebalkan bukan? Tidak adil, huft.
Universitas Perseus. Inilah tempat kami melanjutkan pendidikan kami di jenjang S1. Seperti yang aku bilang sebelumnya, kami ini berada di universitas yang sama, jurusan yang sama namun berbeda kelas yang sudah dipastikan sangat memungkinkan jika jadwal kami berbeda. Tetapi Joshua selalu menyempatkan diri untuk mengantar dan menjemputku. Walaupun ada beberapa saat ia harus menunggu satu jam bahkan dua jam karena kelasnya mulai lebih siang daripada kelasku. Baik kan? Tentu saja! Pacarku!
Eh, tunggu, aku tidak pernah memaksanya untuk mengantar jemput-ku! Sungguh! Ini semua adalah kemauan lelaki itu. Katanya, ia hanya ingin memastikan aku pergi dan sampai dengan selamat. Oh, untuk alasan ini tentu saja teman – teman kami langsung membalasnya dengan kata 'bucin'. Hahaha..
"Belajar yang bener. Nanti kalau aku kelamaan tunggu aja di kantin. Kamu tau sendiri Pak Bima suka minta tambahan waktu," katanya dan dibalas oleh anggukanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You & I
FanfictionSetiap manusia selalu memiliki kisahnya masing - masing. Mungkin ada yang sama, namun tidak semuanya bukan? Walaupun sama pasti tetap terasa berbeda karena tiap orang memiliki jalan pikirannya masing - masing. Kisah yang sangat popular di setiap man...